Volume 38 - Intention To Separate

554 73 45
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic.

Ada beberapa kesalahan typo, maklumin aja ya ☺

Romantic Zero
Part 38

🔘🔘🔘

Dokter Siwon mengunjungi So Eun yang telah tersadar dari semi komanya dua hari berikutnya. Siwon memberi ucapan selamat untuk mantan pasiennya itu. Kesembuhan yang dicapai So Eun bukan berkat terapi darinya melainkan So Eun bisa menyembuhkan dirinya sendiri, terutama sejak kehamilan semakin besar. So Eun mengaku padanya bahwa dia ingin sembuh total agar anaknya nanti tidak malu mendapatkan ejekan tentang sakit yang pernah dialaminya.

Berkat tekad kuat itu serta dukungan dari keluarga dan orang terdekat, So Eun lebih cepat terapinya dianggap selesai dari perkiraannya. Apalagi So Eun yang bisa melahirkan normal, baginya sebagai kemajuan pesat yang tidak diduganya, padahal ia sempat khawatir pasien tersayangnya itu mengalami baby blues.

Belum lagi So Eun sepertinya telah diberitahu oleh sang Kuasa, bahwa melahirkan normal atau caesar sama saja sakitnya. Nyawa hampir seperti melayang saat mengejan. Terbukti dengan So Eun yang masih menangis dipeluk Yoosun sambil meminta maaf. Chan Yeol bilang sejak So Eun terbangun, tingkahnya seperti itu. Setiap melihat Yoosun, So Eun selalu meminta maaf.

"Eomma, rasanya sakit sekali," rengek So Eun yang terus membahas sakit yang tidak pernah diperkirakannya bakal sakit seolah tubuhnya terasa dicabik-cabik. Yoosun hanya tersenyum menanggapi sambil mengusapi kepala So Eun. Ia biarkan si gadis kecilnya itu bersikap manja.

"Sayang," Chan Yeol mendekat dengan duduk di tepi brankar berukuran besar. "Kalau mengeluh sakit terus. Gimana nanti adik untuk Ren," lanjutnya menyebut si buah hati yang diberi nama Park Sang Gyu yang diambil dari nama ayahnya dan ayahnya So Eun. Namun seperti dirinya yang memiliki dua nama, maka dari pihak keluarganya, Sang Gyu di beri nama Jepang Ren Mamoru. Panggilannya Ren.

"Berikutnya. Kau saja yang hamil!!" So Eun melotot marah sambil menunjuk suaminya itu. "Enak saja, kau pikir tidak sakit. Eomma, kenapa semua laki-laki itu curang. Kenapa mereka tidak ikut merasakan sakit yang perempuan rasakan. Mereka hanya tahu cara membuat saja, dasar!"

Tidak hanya Chan Yeol, namja yang lain berada di ruangan kamar inap itu ikut tertampar oleh ocehan So Eun. Chan Yeol mengoceh dalam hati. Mungkin So Eun mendadak amnesia pasca melahirkan. Lupa kalau So Eun juga menikmati hubungan intim mereka. Sementara itu Siwon menanggapi protes So Eun pada laki-laki dengan senyum.

"Sso, meskipun kau yang telah melahirkan dan telah merasakan sakitnya melahirkan, setelahnya kau tidak perlu memikirkan apapun lagi kecuali hanya menjaga si baby. Soal makan, pakaian dan kebutuhanmu yang lain, juga si kecil, cukup kau serahkan pada suamimu itu saja. Memang sosok suami ataupun ayah terkadang tidak dihargai keberadaannya karena tidak ikut menderita merasakan kehamilan sampai melahirkan, seperti yang dirasakan olehmu. Tapi seorang ayah bisa membangun rumah dengan tangannya untuk menghindari hujan dan panas demi keluarganya. Membanting tulang dengan bekerja dari pagi sampai malam agar perut keluarganya tidak kelaparan."

"Seperti yang dikatakan Papa," So Eun menatapi Yoosun. Yang ditanggapi Yoosun dengan anggukan kepala. Dimatanya gadis kecilnya yang telah menjadi seorang ibu itu tetaplah gadis kecilnya yang polos.

"Papaku pernah mengatakan itu dokter," ucap So Eun sambil tersenyum. Siwon balas senyum manis wanita itu. "Tentu saja, karena papamu pasti ingin dikenang kalau dirinya telah berjuang membesarkan kalian. Coba tanya Eommamu, apa dia sanggup menjadi single parent selamanya? Meskipun dia sejatinya tidak butuh laki-laki untuk menompang kehidupannya?"

Yoosun yang ditatapi So Eun menggelengkan kepalanya. Menyatakan dirinya tidak sanggup selamanya menjadi single parent. Awalnya Yoosun pikir ia memang sanggup dan sempat menolak lamaran Dae Chul. Yoosun khawatir So Eun kembali membencinya karena mencintai sosok ayah baru. Tapi Dae Chul mengatakan dia tidak menyuruh Yoosun untuk melupakan Sang Joong melainkan hanya ingin menjadi teman hidup Yoosun di masa depan. Menjadi sandaran hidup untuk wanita itu di hari tua. Bukan untuk finansial karena Yoosun tidak memerlukannya. Dae Chul ingin menjadi teman mengobrol Yoosun di saat wanita itu sedang gundah gulana hatinya.

ROMANTIC ZEROWhere stories live. Discover now