Volume 29 - The Winner

560 73 19
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic.

Romantic Zero
Part 29

🔘🔘🔘

Kicauan burung-burung terdengar nyaring di atas puncak gereja. Bersahutan satu sama lain seolah bercengkrama memberi kabar bahwa gereja kecil tempat para burung berpijak saat ini sedang mempersiapkan keberlangsungannya sebuah pernikahan sederhana yang dilaksanakan siang hari. Lokasinya berada di pinggiran kota yaitu Desa Namsangol, tidak jauh dari Namsan Tower.

Memang sangat sederhana sebab tidak ada aula besar untuk menampung tamu. Tidak ada kemegahan layaknya sebuah pesta pernikahan pada umumnya. Maklum, ini pernikahan yang sama sekali belum dilaporkan ke catatan sipil. Tujuannya hanya mendapat pemberkatan lebih dahulu sebelum melaporkan pernikahan. Di gereja kecil bagian ruang di belakang, seorang penata rias memberi make up natural yang tipis pada seorang wanita yang wajahnya masih tampak berduka. Wanita itu tidak perlu terlalu memaksimalkan aplikasi foundation dan bedak serta eyeliner untuk sang pengantin sebab pengantin wanitanya pun sudah sangat cantik.

Wajah sendunya memang sedikit menganggu hingga wanita itu pun bertanya. "Ini hari pernikahanmu, kenapa kau sesedih ini? Aku tidak pernah melihat pengantin semuram ini agasshi,"

So Eun mengangkat kepalanya sedikit, lalu matanya lurus menatapi mata sang penata rias. "Bolehkah aku menikah tanpa rasa bahagia?" gumamnya dengan raut sedih yang tidak bisa luntur dari wajah lembutnya.

"Kenapa harus tanpa bahagia? Semua orang menikah karena dia bahagia,"

"Tapi untukku tidak, aku menikah untuk membahagiakan orang lain," So Eun menatapi wajahnya didepan cermin. Mematut wajahnya yang sulit untuk dipaksakan kalau ia bisa merubahnya menjadi ceria dan bahagia. Tapi gagal dilakukannya. Wajah mencerminkan isi hati, jadi sulit untuk merubahnya.

"Nugu? Siapa yang ingin kau bahagiakan?"

"Nae dongsaeng,"

Raut wajah penata rias itu berubah iba. Dipegangnya kedua bahu So Eun sambil menatap wajah So Eun yang terpantulkan cermin. "Tidak apa, terkadang kita memang perlu berkorban untuk kebahagiaan orang lain, nona tidak sendiri, aku pun pernah mengalaminya. Jika pengorbananmu bisa membahagiakan orang tersebut, maka sebaiknya, dia harus memperlakukanmu dengan baik,"

So Eun mengangguk pelan. "Nee, itu sebabnya aku disini,"

"Sudah yuk, gak usah sedih lagi, dipakai gaun pengantinnya. Walau ini sangat sederhana, aku pilihkan yang tidak akan repot untuk kau berjalan," wanita itu mengambil gaun pengantin berwarna putih. Yang memiliki renda di bagian belahan dada dan panggul dan roknya tidak terlalu megar.

So Eun memaksakan diri untuk tersenyum. "Untungnya aku tidak pernah ada impian gaun pengantinku seperti apa, jadi aku tidak akan kecewa dengan gaun pengantin sewaan ini,"

"Nee, yang penting itu bukan gaun pengantinnya, tapi dengan siapakah kau berdampingan untuk menikah,"

So Eun tertunduk hingga wanita itu cepat-cepat minta maaf lalu membantu So Eun memakaikan gaun pengantinnya. So Eun memandangi dirinya sendiri yang telah mengenakan gaun putih tersebut dengan tudung pengantin yang sangat simpel. Cermin didepannya memantulkan penampilan barunya.

"Apa aku cantik?"

"Nee, kau sangat cantik, meski wajah sendumu belum hilang tapi kau sangat cantik agashi mengalahkan wanita-wanita pengantin yang menikah dengan pesta yang mewah."

"Acaranya sudah mau di mulai, pendetanya sudah menunggu, masih ada beberapa pengantin lagi mau dinikahkan," kata patner penata rias di ruang penting laki-laki.

ROMANTIC ZEROWhere stories live. Discover now