Volume 32 - Its Oke So Eun-ah!!

656 69 16
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic.

Romantic Zero
Part 32

🔘🔘🔘

Ruang rapat berukuran besar di buka bagian pintu setiap sudut. Dewan komisaris dan pemegang saham yang tidak keseluruhannya menjabat di perusahaan Twins E berkumpul dan menempati kursi masing-masing. Beberapa lembar makalah untuk sususan acara serta dokumen lainnya diletakkan di atas meja sesuai dengan jumlah kursi yang ada. Tidak seperti rapat sebelumnya, rapat pleno ini sedikit terasa menegangkan dengan kondisi salah satunya disidangkan.

Hyeonju tidak menyangka ia akan berakhir pada rapat persidangan untuk menentukan pergantian presiden direktur berdasarkan hasil voting para dewan komisaris yang dalam perusahaan ini memiliki jabatan tertinggi juga memegang beberapa sertifikat saham.

Penurunan saham, anjloknya pendapatan dan juga hengkangnya beberapa artis dan aktor yang pindah agen menjadi daftar awal kemerosotan kepemimpinan Hyeonju. Para pemegang saham Perusahaan yang dalam hal ini memiliki hak dasar yang sama dalam hal menerima informasi, menghadiri dan mengemukakan pendapat serta memberikan suara dalam rapat juga berhak memilih dan memberhentikan direktur memutuskan di rapat sebelumnya bahwa mereka ingin Hyeonju berhenti menjabat sebagai direktur.

Sebelum kekacauan dalam Twins E berlanjut. Semasa Sang Joong hidup, dia masih sempat mengubah sistem politik dalam perusahaannya, kepemimpinan bisa digantikan berdasarkan voting pemegang saham dan dewan komisaris. Kepemimpinan tidak bersifat mutlak. Perusahaan yang dirintis Sang Joong sejak awal bisa besar pun berkat para penanam modal yang mempercayai Sang Joong. Hyonju jelas gelisah karena sertifikat saham miliknya tidak sebanding jika para penanam modal dan dewan komisaris memang ingin menyingkirkannya.

"Ahjussi, tenang saja, suara sahamku dan So Eun kami persembahkan untukmu," Kai yang berada di samping Hyeonju berbisik. "Kau yakin jumlah sahammu dan So Eun bisa mewakili?" Hyeonju mendelik.

"Yakin, karena kami ahli waris Papa. Ahjussi tahu kan gimana jumlah aset Papa di perusahaan ini, yang sebagiannya diberikan pada kami dan masih terselamatkan?" secara sengaja Kai menyindir.

"Gommawo, kau memang keponakan yang baik," Hyeonju yang masih dalam keadaan panik itu menepuk bahu kanan Kai. "Nee, aku keponakan yang baik," Kai setuju dengan pujian tersebut. Rapat kemudian dimulai dengan pembacaan daftar prestasi Hyeonju yang sejatinya diragukan sebagai idenya memajukan perusahaan. Diungkapkan bahwa idenya meningkatan pendapatan perusahaan di tahun-tahun sebelumnya berasal dari asisten yang disuap untuk tidak membocorkannya tapi hari ini dia di khianati. Bantahannya tidak berlaku sampai pembacaan daftar itu selesai.

Setelah itu, Hyeonju dipersilahkan maju ke podium untuk melakukan pembelaan terhadap dirinya tapi sayangnya para pemegang saham dan dewan komisaris sebagiannya tidak lagi terkesan dengan sosoknya. Pembacaan berikutnya mengenai daftar prestasinya yang menurun pada hampir semua departemen. Sejumlah daftar itu sesungguhnya ide dari Kai sejak merapat pada Hyeonju. Alih-alih ingin memajukan perusahaan yang didapatkannya malah kemerosotan dimana semua project gagal.

"Kai, bagaimana ini pertanggungjawabanmu?" Hyeonju bertanya pada namja muda disampingnya. "Ahjussi, kenapa kau menyalahkan aku?" Kai bertanya dengan tampang heran. Hyeonju menatapi namja itu agak lama. "Ahjussi, jangan panik oke, aku selalu ada disisimu," bisik Kai agar tidak terdengar yang lain.

Hyeonju terpaksa duduk lalu mendengarkan pranatacara membacakan protokol pengambilan suara para pemegang saham dan dewan komisaris untuk menentukan jabatan yang dipegang Hyeonju akan berakhir hari ini atau tidak. Pemungutan suara berdasarkan jumlah sertifikat saham yang dimiliki setidaknya membuat Hyeonju sedikit tenang. Pasalnya beberapa dari mereka ia yakin masih ada para pemegang saham yang mendukung kinerjanya hingga ia bisa  mendapatkan jumlah suara lebih banyak.

ROMANTIC ZEROWhere stories live. Discover now