Volume 36 - I Can't Reduce This Desire

802 60 38
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic.

Romantic Zero
Part 36

Aku tak percaya
Aku telah menunggu perasaan ini
Aku hanya ingin mendengarkannya, dia adalah melodiku
Sepanjang hari, terus menerus....
Agar dia tidak bisa pergi, aku ingin dia berada di sisiku
(Lirik Don't Mess Up My Tempo--- EXO)

🔘🔘🔘

Pintu dorm dibuka Chan Yeol lalu mempersilahkan So Eun untuk duduk. "Kau bisa duduk sesukamu dimana saja, di lantai pun boleh,"

So Eun menggerutu sambil menyeret koper dan tasnya ke dalam ruang tamu. "Kau sering membawa Eun Jung ke sini?" sinisnya.

"Aku tidak akan jawab soal itu. Maaf privasi,"

So Eun mendengus kesal. Lalu matanya melirik ke arah interkom. Disanalah Chan Yeol menghantamkan juniornya memasuki miss cheerfullnya. Apa yang terjadi dulu seperti tampak jelas di depan matanya kini. Adegan panas bercinta dengan posisi berdiri. Dimana Chan Yeol menjadi laki-laki jantan yang menguasai tubuhnya. Memberikannya rasa nikmat, kepuasan, pelepasan dan segala hal-hal yang terasa indah dan menyakitkan telah terjadi disana.

"Kau ingat apa yang terjadi disana?" tunjuk So Eun ke arah yang ditatapinya. "Tidak," Chan Yeol bersedekap tangan sambil melirik interkom. "Memangnya apa yang terjadi disana?"

So Eun menatap marah. "Sudah ada gadis yang memuaskanmu ya sampai kau tidak ingat? Eun Jung itu apa bagusnya? Kau tidak ingat hasilmu sendiri. Ini buktinya! Brengsek!" So Eun mengomel dengan menepuk pelan perutnya.

"Ooh, kau ingat siapa pelakunya ternyata, kupikir amnesia," Chan Yeol segera berjalan menuju dapur untuk membuat sarapan. "Bukannya kau membencinya?" seru Chan Yeol dari dapur. "Kupikir selama kau hilang itu kau gugurkan. Seharusnya sih iya, menyusahkan soalnya. Anak dari pria brengsek yang kau benci,"

So Eun mengatupkan bibirnya. Oke, kata-kata membenci anaknya mungkin sudah keterlaluan. Bukannya karena anak itu pula pernikahannya dengan Chan Yeol terjadi. Namja itu jadi harus bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri. Tidak meninggalkannya. Hal yang paling termudah adalah jika benih cinta mereka tidak ada. Jadi Chan Yeol bisa pergi sesuka hatinya. Meninggalkannya dalam kesendirian. Terkurung dalam ruang tidak bercahaya.

So Eun segera mendatangi dapur dan melihat Chan Yeol menyiapkan bahan makanan. Hanya dua butir telur. "Kenapa kau mau menampungku? Kenapa tidak diusir saja tadi?"

Chan Yeol menghidupkan kompor lalu memanaskan minyak di atas penggorengan. "Karena posisiku sudah menjadi Presiden Direktur di perusahaan ayahmu. Kalau aku ketahuan usir istriku dari cctv, imageku bisa hancur. Ngg, aku bisa beri jawaban manis untukmu. Hmmm apa ya, Begini saja. Karena kau istriku, siapa lagi yang bisa menampung tuna wisma sepertimu selain suamimu sendiri,"

So Eun menatap datar tapi hatinya seperti meloncat-loncat tidak karuan. "Akh, paboya, aku lupa," Chan Yeol mengoceh sambil mengetuk-ketuk keningnya dengan spatula. "Kau kan punya Lay atau Suho itu untuk bersembunyi, aigoo, istriku bodoh sekali, kenapa tidak ke sana saja sih?"

"Akh, daebak!! Kau beri aku ide bagus. Tinggal bersama mereka lebih menyenangkan." So Eun bertepuk tangan salut atas ide Chan Yeol. "Apa kutelepon salah satu dari mereka untuk menjemputku disini?" So Eun minta pendapat.

"Tidak apa, undang saja," Chan Yeol terlihat santai menanggapi.

"Oke,"

So Eun beranjak ke tasnya yang ditaruhnya di atas meja dan mencari handphonenya. "Tapi sebelum itu," Chan Yeol sudah berposisi dibelakang So Eun dengan memegangi handphone So Eun. "Layani aku dulu sebelum dijemput mereka, point nomor satu,"

ROMANTIC ZEROOnde histórias criam vida. Descubra agora