Chapter 11: Change?

151 15 8
                                    

Sudah satu minggu berlalu sejak pesta itu, Raika mulai merasa ada hal yang aneh. Ia tak disiksa kakak-kakaknya lagi. 

Memang ia merasa senang, tapi ia justru juga merasa khawatir pada ketiga kakaknya itu karena mereka mendiamkannya.

Biasanya begitu melihat keberadaanya, ketiga kakaknya itu pasti memukul, menampar, atau bahkan mencambuknya.

Sekarang mereka malah memalingkan wajah mereka dan Raika bisa melihat ada rona merah di pipi ketiga kakaknya itu.

'Apa yang terjadi pada mereka?'

***

Gil termenung, sudah seminggu ini dia terus terdiam seperti ini.

"Ano onna... Utsukushi...," gumamnya pelan.

"Dare you?" tanya sorang pemuda di sebelahnya, Sengo Muramasa.

"Tidak... Bukan siapa-siapa." Setelah mengucapkan hal itu dia melangkah ke kelas.

"Haahh jadi benar kata Arthuria, dia punya incar-ahh tidak, mungkin orang yang benar-benar ia sukai?" Gumam Sengo sambil tersenyum tipis

***

Toma sama sekali tidak bergairah sekarang, meski melihat 3 wanita seksi yang terus menggodanya ia sama sekali tak tergoda.

'Sial.... Ini gara-gara adik brengsek itu!' Geramnya dalam hati dengan muka memerah.

***

"Gimana, Uncle? Apa Uncle bisa?"

"Uncle bisa, Ryuu. Kebetulan uncle ada pekerjaan di Jepang juga sebentar lagi."

"Thanks Uncle, tolong jaga imouto-ku"

"Akan kuusahakan, Ryuu."

***

"Ehhhh!? Mereka sampai segitunya!?" Seru Erika kaget.

"Umu...." Angguk Raika pelan.

Erika POV

Aku begitu terkejut mendengarkan curhatan Raika mengenai kakak-kakak brengseknya sambil sesekali mencomot sosis goreng yang ada di bento gadis itu.

Sial, keluarga macam apa, sih, mereka? Dari gelagatnya sudah terlihat jelas jika mereka mulai naksir Ra.

Arrgghhh!!! Kenapa hidup Ra begitu rumit sih!?

"Mu-mungkin mereka mau tobat," ucapku seenaknya, berusaha menutupi rasa panikku.

"Semoga saja itu benar...," gumam Ra pelan, terlihat sedikit sinar harapan dari tatapannya yang menuju langit.

***

Kou menatap foto Raika yang ia ambil diam-diam saat pesta seminggu yang lalu. Sesekali Kou mengelusi foto itu.

"Ra-chan... Perasaan apa yang kurasakan sekarang? Apa aku menyukaimu? Tapi, apakah aku benar-benar sudah melupakan Arisu? Nee.... Oshiete.... Kenapa jantungku berdetak kencang begitu melihatmu sekarang, Ra-chan? Apa karena aku sudah lama tak melihatmu berdandan? Onegai.... Oshiete yo....," gumamnya dengan tatapan nanar.

***

Sekarang jam 11 malam, Ryouta baru pulang dari kantornya. Tubuhnya terlihat sedikit kelelahan akibat kerja lemburnya.

Perlahan Ryouta berjalan menuju kamarnya, namun saat melewati kamar Raika ia berhenti.

Dengan sangat perlahan ia membuka pintu kamar adiknya dan langsung melihat pemandangan yang membuat jantungnya berdetak lebih kencang.

Raika tengah tertidur manis dengan mengenakan gaun tidur berwarna soft pink. Tidurnya pun sedikit berantakan dengan selimut yang terbuka dan rok yang tersingkap. Hal itu memperlihatkan paha kanan yang mulus yang membuat Ryouta terangsang, ditambah dada yang sedikit terekspos yang naik turun teratur itu.

Ryouta berusaha menenangkan dirinya dan bagian selatan tubuhnya yang sudah 'mengeras' akibat melihat pemandangan surgawi di depannya.

"Shit!" Umpatnya pelan.

Dengan langkah pelan ia mendekati Raika dan membenarkan rok serta menyelimutinya dengan lembut.

"Umhh...." Suara manis itu terdengar begitu merdu di telinganya. Sial, jika lama-lama di sini ia benar-benar akan menerjang adiknya ini.

"Hah.... Oyasumi, Raika," ucap Ryouta sambil Mencium kening gadis itu.

Ia tersenyum, sudah berapa lama ia tak melakukan ini?

•••

Is God Hate Me?Where stories live. Discover now