Chapter 5 : The Two Face Person

153 10 0
                                    

Suara jepretan kamera terdengar di segala penjuru ruangan itu. Orang-orang, khususnya para kaum hawa menatap sosok yang menjadi objek utama kamera.

Sosok tampan bagaikan malaikat yang diturunkan oleh Tuhan, dengan surai putih silver dan mata berwarna merah bak batu berlian ruby.

Tateishi Kou, siapa yang tak mengenal sosok rupawan yang merupakan model papan atas yang di gandrungi oleh para wanita.

Putra ketiga keluarga Tateishi ini sangatlah tampan, romantis, dermawan, ramah, dan begitu ceria. Banyak sekali wanita yang jatuh hati padanya termasuk rekan sesama public figure.

Beberapa kali Kou di kabarkan menjalin kasih dengan wanita-wanita itu, namun selalu di bantah oleh Kou sendiri.

"Aku sudah mencintai seseorang, namun sayangnya dia pergi untuk selamanya." Itulah kata-kata Kou saat ada gosip mengenai hubungannya dengan salah satu artis pendatang baru.

Semua orang terenyuh mendengarnya, ternyata Kou sangat setia bahkan pada gadis yang sudah tidak ada lagi di dunia ini. Sejak itu, para fans makin mendukung Kou apapun keputusan yang Kou buat.

***

"Otsukaresama deshita!" Suara itu bergema di ruangan itu yang di ucapkan oleh semua orang di sana, termasuk Kou.

"Manager-san, tolong belikan aku sport drink," perintah Kou yang kini duduk di meja rias ruangannya.

"Baiklah. Otsukare, Kou-kun!" ucap Managernya yang bernama Takeshi Shin.

"Otsukare...."

Klek

Pintu ruangan artis tertutup, Kou sekarang sendiri. Perlahan Kou mengambil ponselnya dan menelepon seseorang.

"Bagaimana hari ini? Kalian melakukan yang kuperintahkan bukan?"

"......."

Kou menyeringai. "Bagus, besok bully dia lebih kejam lagi. Buat cake yang terbuat dari manusia."

"......."

"Ya, aku mengandalkan kalian." Dan setelah itu Kou menutup telepon.

Kou menatap wallpaper ponselnya nanar "hahh... Seandainya hari itu kau tidak melakukannya mungkin kau tetap menjadi adik favoriteku, Ra-chan..."

***

Keesokan harinya, Raika berangkat sekolah dengan tubuh berbalut perban. Ia tetap sekolah meski seluruh tubuhnya masih sakit akibat perlakuan Ryouta dan Toma kemarin. Saat ia membuka pintu kelas tiba-tiba....

Plakk plakkk plakk plakk plakk plakk plakk plakk plakk plakk plakk plakk plakk!!

Belasan telur menghampirinya.

"Hahahaha! Terima itu, jalang!"

"Dasar culun! Minggat sana, jangan sekolah di sini!"

"Jelekkk!!!"

"Iyuuuh, menjijikan!!!"

Semua anak di kelasnya menertawakan gadis malang yang hampir menangis. Hal itu ditambah ketika anak-anak cowok melemparkan tepung dan gula pasir kebadannya.

"Hoiii!!! Apa-apaan ini, hah?!"

Suara keras dan nyablak itu seketika membuat seisi kelas hening, di asal suara itu mereka melihat sesosok yang memakai seragam Shikou Gakuen namun terlihat berantakan.

Hal itu di tambah dengan wajah (yang sebenarnya cantik) yang terlihat sangar, make up ala anak punk yang eye-linernya tebal, rambut cokelat pendek shaggy yang diberi gel menambah kesan 'anak badung' yang memang disandangnya.

Sosok itu melihat ke arah Raika yang tertunduk dalam lalu mendecih kesal.

"Kalian itu ya! Mentang-mentang kelebihan harta bisa seenaknya menghambur-hambukan bahan makanan, ck ck ck!" Semburnya sangar, membuat semua orang ketakutan padanya kecuali satu orang.

"Hei, Erika! Kami melakukan ini demi kebaikan semua juga, biar si gembel ini minggat!" seru perempuan bernama Hana.

"Oi, jangan mentang-mentang kau itu sepupuku, kau berani denganku, Han. Kau itu bisa masuk ke sekolah ini cuma karena kau itu sepupuku, nggak lebih. Bahkan sampe sekarang kau saja nggak bisa-bisa ngerjain soal-soal cetek kayak phytagoras!" Sembur sosok yang ternyata bernama Erika membuat Hana tidak berkutik.

Siapa yang tidak kenal dengan Erika atau lengkapnya Shiroukage Erika?

Murid terpintar dalam sejarah seantero Shikou Gakuen (terima kasih dengan Daya Ingat Fotografisnya) dan juga merupakan pewaris tunggal dari Shiroukage Corporations yang juga pemilik dari Shikou Gakuen.

Meski baru masuk 1  bulan yang lalu ia langsung terkenal dan ditakuti oleh semua orang bahkan para guru.

Sifatnya yang nyablak, seadanya dan brutal menambah ketakutan mereka, Erika sekarang di cap sebagai preman sekolah dan paling dihindari oleh semua orang.

"Hei, kau tidak apa-apa?" Tanya Erika pada Raika.

Erika melihat tubuh Raika yang bergetar takut hanya menghela nafas sambil melepaskan jas sekolah yang sebelumnya diikatkan pada pinggangnya.

"Kamu nggak usah takut sama aku, aku nggak gigit, kok!"

Dengan pelan, Erika mengerudungi kepala Raika yang penuh dengan tepung sambil merangkulnya.

"Dan kalian semua, bilang ke guru kami izin. Kalo sampai di alpa in, awas kalian! Aku teror kalian semua!"

Dan setelah itu, Erika membawa Raika pergi.

***

Kou menggebrak mejanya keras sampai membuat managernya, Shin, ketakutan.

"Apa, ada yang menolong dia?!"

"......."

"GOBLOK!!!" Dibantingnya ponsel canggih miliknya.

"SIAL! SIAL! SIAL!!! AWAS KAU!!! KUBUNUH KAU!!!"

Shin hanya menatap Kou ngeri.

'Benar-benar Two Face Person...,' ucapnya, tentunya dalam hati.

°°°

Is God Hate Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang