19. Lamaran Mas Al

15.3K 1.4K 79
                                    


Aku masih di sini. Memilih sendiri dengan catatan harianku. Oh tidak, ini bukan aku yang suka menulis diary. Hanya saja tadi sewaktu mampir ke toko buku, aku tertarik dengan tampilan sebuah diary. Aku membelinya entah untuk apa.

Mungkin bila kucatat kisah rumah tanggaku, akan terasa datar. Memiliki suami yang tak setia dan ..., menyakitkan.

Kututup saja diary ini dan menyimpannya di lemari. Siapa tahu suatu saat akan berguna bagiku.

🌿🌿🌿

"Sekarang aku tahu kenapa kamu menolakku," ujar Mas Aldric.

Aku memutar bola malas dan menyapu pandangan ke sekeliling kantin. Yah, kantin adalah salah satu tempat favoritku di kantor ini. Terutama meja dekat jendela yang mengarah ke luar. Aku bisa mengamati jalanan sembari melepas penat selama istirahat.

Mas Aldric tiba-tiba duduk di depanku.

"Yah, Akbar kemaren cuma pengen curhat," sahutku datar.

"Curhat?? Bukannya dia sudah punya istri?"

"Yaa dia bilang istrinya selingkuh."

"Well, permainan yang cukup mengasikkan. Satu bagian selingkuh dan bagian lainnya diselingkuhi," cengirnya.

Aku tersenyum sarkastis.

"Dan lucunya lagi, yang selingkuh dan teman selingkuhnya itu, satu kantor denganku. Benar-benar gak asik," sindirku.

Mas Aldric terlihat bingung. Ia mengernyitkan kedua alisnya.

"Anggrek, 'kan?"

Aku mengangkat bahu. "Entahlah. Urusan kalian bukan urusanku."

"Urusan kalian?"

"Hemm."

"Sebentar. Kata 'kalian' itu juga merujuk pada lawan bicaramu, Ambar. Dan itu aku. Artinya ini ada sangkut pautnya denganku, gitu maksudmu?"

"I don't know. That's not my problem."

Sekali lagi aku memilih acuh tak acuh. Dan menyedot es lemonku.

"Oowh ..., aku sekarang paham maksudmu. Kamu nyangka aku selingkuh dengan Anggrek? Ambar, sudah aku bilang, aku ...."

"Bukan aku yang bilang, tapi Mas Akbar. A little information for you."

Mas Aldric terlihat sedikit bingung. Ia mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangan.

"Akbar salah paham soal itu."

"Dan Mas Akbar bilang, kalian sering jalan berdua?"

"Sering?? What?! Demi Allah, aku bersumpah, Ambar. Aku memang pernah keluar dengan Anggrek hanya satu kali, dan itu pun perihal bisnis. Bukan dalam rangka pribadi. Siapa yang mengatakan sering? Itu jelas fitnah."

"Mas Akbar kata temennya."

"Bodoh! Pantes Akbar gak bisa bedain mana kucing sama harimau. Dia gak bisa bedain cewek baik sama kadal!" ucap Mas Aldric menggebu-gebu membuatku melongo saja.

Inayat HatiWhere stories live. Discover now