Ch 15

3.3K 171 36
                                    

Happy Reading :

Pukul 15:00

Wanita Paruh Bayah Menangis tak henti-hentinya dipundak Sang Suami, Yoshino Menangis Tersedu-sedu sedangkan Shikaku hanya mengelus-ngelus kepala Yoshino Menenangkan Yoshino dan menyuruhnya untuk berhenti menangis

"Sudah-sudah shikamaru pasti pulang, kamu gk perlu seperti ini.., dia udh dewasa jadi kamu gak usah terlalu takut begitu"ucap Shikaku

"Kenapa kamu gak khawatir sama sekali sih?! Dari kemarin Shikamaru belum pulang juga! Tapi kamu cuman Santai-santai begini, kamu ini Ayahnya atau siapanya sih?!"kesal Yoshino sembari menangis

Shikaku menarik nafasnya lelah dengan tingkah Yoshino terlalu berlebihan, dia selalu menganggap Shikamaru seperti anak kecil.

"Sudah-sudah tenangkan dirimu" Shikaku menenangkan lagi istrinya tapi malah membuat Yoshino lebih menangis sekencang-kencangnya.

tak lama, pria yang membuat ibu nya menangis selama berjam-jam ini akhirnya pulang ke rumahnya, "haa~ aku pulang"Shikamaru membantingkan tubuhnya di sofa ingin melepaskan rasa lelahnya karna bekerja seharian.

"eh? ibu, kenapa menangis?"tanya Shikamaru yang melihat wajah ibunya banjir air mata dan Ayahnya duduk sembari mengusap punggung ibu nya di sofa samping sofa tempat Shikamaru duduk. 

"Ayah apakan ibu sampai menangis seperti itu?"tanya Shikamaru yang bingung 

Yoshino dan Shikaku yang melihat anaknya tiba-tiba datang dengan perasaan yang tak bersalah membuat Yoshino geram ingin rasanya ia sentil ginjal anaknya. Yoshinopun meraih telinga anaknya sekali lagi ia menarik telinga anaknya dengan penuh emosi membuat sang empu meringis kesakitan

"sssh adu-adu ibu, sakit!"kesal Shikamaru berusaha melepas tangan Yoshino dari telinganya.

Yoshino yang penuh dengan kekesalan melepas paksa tangannya itu dari telinga anaknya karna melihat wajah anaknya penuh pengasihan meskipun ia masih ingin menarik habis-habis telinga bandel itu.

"Kamu dari mana hah?! Kenapa semalam gak pulang?"marah Yoshino

"aku semalam menginap di rumah Temari, lalu pagi aku langsung lanjut kerja, jadi gak bisa pulang dulu"ucap Shikamaru  memperjelas

Mendengar itu Yoshino menatap dengan tatapan ingin mengoda, "ekhem, ngapain nih menginap di rumah Temari?"tanya Yoshino sembari menyenggol pelan anaknya

Shikamaru mendengus kesal, iapun menaikkan kemeja berlengan panjangnnya hingga memperlihatkan tangannya yang diperban, "liat nih, gara-gara gadis rese itu, padahal aku berniat baik mau mengantar dia pulang secara dia kelelahan hingga ketiduran di jalanan, eh malah bikin tulang-tulangku remuk" jelas Shikamaru

bukan Khawatir Yoshino malah terkekeh, "hais, kamu ini bagaimana bisa seorang gadis bisa meremukkan tangan seorang inspektur?"Yoshino menopang dada dengan alis yang naik turun

"Ck sudahlah, aku mau tidur bu,capek."

Shikamaru melangkahkan kakinya pergi ke kamar ingin merebahkan badannya, sungguh ia kesal dengan ibu yang malah mengejeknya bukan khawatir. "menyebalkan"batin Shikamaru

"mau ibu buatkan susu sayang sebelum tidur?"tanya Yoshino dengan setengah berteriak pada anaknya yang sudah menjauh

"gak usah, bu" Jawab Shikamaru sebelum menutup pintu kamarnya.

Yoshino terkekeh, sedangkan Shikaku hanya bisa menonton ke dua orang yang sangat ia sayanginya ini sedari tadi.

.

.

.

Tok tok tok suara ketukan pintu dirumah lima bersaudara ini diketuk oleh seorang pria tampan. seorang anak kecil lelaki yang membukakan pintunya, anak lelaki yang masih memakai seragam sekolah karena baru saja sampai, dia hari ini pulang cepat karena guru-guru sedang rapat makanya jam segini dia sudah di Rumah.

DestinyWhere stories live. Discover now