Ch 9

2.9K 182 60
                                    

Happy Reading :

Hujan Turun dengan sangat deras membuat tujuan Tsunade untuk pulang ke tokyo membawa kedua anak yang telah menjadi Yatim Piatu ini ke Tokyo tertunda. Tsunade mengajak kedua anak manis ini duduk di dalam tenda pengungsian menunggu Hujan Reda.

Didalam tenda banyak orang-orang yang duduk dengan kesedihannya masing-masing akan kehilangan keluarga mereka.

Sakura anak yang berusia 8 tahun ini juga ingin menangis melihat seorang anak yang beruntung bisa selamat bersama dengan kedua orang tuanya, bukan hanya Sakura, Temari juga sedari tadi melihat anak itu dengan perasaan Sedih.

Tsunade yang menyadari kesedihan mereka dengan penuh kasih sayang memeluk kedua anak ini dengan sangat erat.

"Aku mengerti perasaan kalian"ucap Tsunade.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hujan sudah berhenti dimalam hari, Cukup lama hujan ini turun membasahi Desa Konoha. Tsunade dan kedua anak angkatnya bersiap-siap untuk ke Tokyo, mereka membeli bekal untuk mereka makan saat perjalanan bus menuju ke kota Tokyo.

Tapi lagi-lagi niatnya ditunda saat melihat Temari menghentikkan langkah kakinya sembari menunjuk kearah genangan air, entah apa maksudnya menunjuk itu, yang jelas itu hanya genangan air atau Apa Temari ingin bermain air di tengah desa yang sudah hancur ini? Tunggu! tapi ada yang aneh, seorang anak berpakaian Kuning panjang hingga dilututnya terbaring lemah di genangan air ini. Apa tidak ada yang menyelamatkannya? Kenapa tim pencarian tidak menemukannya? Semua pertanyaan berputar-putar di otaknya.

Dengan rasa Khawatir Tsunade menghampiri gadis kecil itu dengan perasaan panik ia mengendong Anak bersurai kuning pucat sepundak dengan jepitan merah menghias kepalanya itu. kondisi tubuh anak ini kelihatan terluka parah, banyak luka-luka di seluruh tubuhnya, anak yang tidak sadarkan diri ini yang penuh dengan kotoran lumpur digendong Tsunade dengan berlari menuju Rumah Sakit yang telah dibuka untuk para korban Gempa.

Sakura dan Temari juga ikut berlari mengikuti Tsunade karena mereka sudah tidak punya siapa-siapa lagi.

"Aduh"Kaki Sakura terkilir akibat terpeleset di lumpur yang super licin membuat Sakura terjatuh dan meringis kesakitan.

Tsunade yang mendengar ringis kesakitan Sakura ia berbalik ingin membantu Sakura berdiri tapi di hentikkan oleh suara Temari.

"Biar aku saja, bibi selamatkan anak itu kasian dia"ucap Temari dengan segera berlari menuju pada Sakura yang tertinggal jauh dan berakhir dengan terjatuh.

"Ayo sini aku bantu"Temari mengulurkan tangannya pada Sakura.

"Tapi kakiku sakit"ucap Sakura.

"Yah udah sini aku gendong"Temari berjongkok membelakangi Sakura dengan senyuman manisnya ia dengan senang hati naik kepunggung Temari.

"Astaga ternyata kamu berat juga yah"ucap Temari dengan sedikit tertawa dan Sakura juga ikutan tertawa.

Tsunade tersenyum terharu melihat kebaikan hati Temari dan ia bersyukur mereka bisa tertawa karena sedari tadi mereka hanya murung dan kurang mengeluarkan suara. Lamunannya ia buyarkan setelah mengingat bahwa ia harus segera menyelamatkan anak ini, Tsunade kembali berlari menuju Rumah Sakit gratis untuk para korban gempa.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Anak yang penuh luka itu di rawat dengan baik oleh para dokter dan perawat dan syukur Kondisi anak ini baik-baik saja luar dan dalam tidak ada sesuatu membahayakan nyawanya.

DestinyWhere stories live. Discover now