Ch 7

3.2K 189 58
                                    

Ch 7 kebanyakan Pairing Shikatema.

Happy reading :

Pasar tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual beli barang atau jasa, tempat yang begitu ramai dengan orang-orang yang saling menghimpit seakan tidak ingin ketinggalan pembagian Sembako, Yah disini bukan pembagian sembangko tapi barang murah yang di obral dengan harga yang pas-pasan.

"Pak aku mau setrika itu!"tunjuk Temari, Gadis yang dengan rela menerobos sekumpulan Manusia yang sedang berebutan Barang-barang murah itu.

"Oh ini harganya 100.000 neng"balas sih penjual.

"Iya sama panci itu, berapa?"tunjuk Temari lagi.

"Itu, 25.000"Jawab sih penjual.

"Yah udah setrika sama panci, ini uangnya"Temari terasa sangat kesulitan untuk menyeimbangkan dirinya akibat dorongan-dorongan beribu-ribu Manusia yang ingin mendapatkan yang murah meriah, yah siapa juga yang nggak suka Murah.

"Ini"ucap Sih penjual dan memberikannya pada Temari Setrika dan Panci yang sudah di kemas dengan aman di dalam Kardus khususnya.

"Iya Makasih yah pak!"jawab Temari dan dengan segera menerobos lagi lautan Manusia itu sebelum Ia habis Nafas dengan seribu satu macam bau mereka.

Temari menarik nafas lega karena ia berhasil keluar setelah banyak Tenaga yang keluar melawan kekuatan Ambisi mereka akan barang-barang murah.

"Hampir habis Nafas aku"ucap pelan Temari dengan nafas yang terengah-engah.

"Baiklah kurang bahan-bahan untuk membuat ramen"ucap Temari dengan semangat sembari menatap Supermarket yang berdiri di dekat pasar itu.

"Yah Supermarket disana tidak bakalan membuat aku sesak"batin Temari dan ia menarik nafas dalam-dalam dan membuangnya secara kasar.

Iapun menuju ke supermarket dengan Tujuan berbelanja bahan-bahan untuk membuat ramen dagangannya yang terkenal dengan cita rasa yang berkelas.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah semua bahan-bahan keperluannya sudah semua ia taruh didalam Trolley dan mendorong Trolley menuju ke meja Kasir untuk membayar semua pembelajaannya, Tapi terhenti dengan apa yang ia lihat antrian yang begitu panjang membuat Temari menganga mulutnya dengan lebar.

"Yah Ampun"ucap pelan Temari dengan terpaksa ia harus mengantri di paling belakang.

"Kalau begini aku Bisa terlambat masak"Temari menarik nafas lelah ia berusaha untuk sabar mengantri.

Tanpa disadari Temari, Seorang wanita paruh bayah sedang memperhatikannya dari luar supermarket dengan pakaian yang terlihat seperti orang kaya.

Ia memperhatikan semua barang-barang yang ada di Trolley Milik Temari, entah sesuatu apa yang  terlintas di pikirannya sampai-sampai dirinya masuk kedalam supermarket mengahampiri Temari

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Ia memperhatikan semua barang-barang yang ada di Trolley Milik Temari, entah sesuatu apa yang  terlintas di pikirannya sampai-sampai dirinya masuk kedalam supermarket mengahampiri Temari.

DestinyNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ