Ch 8

2.9K 174 19
                                    


Happy Reading :

Malam Hari seperti biasa keluarga Besar ini berkumpul untuk makan bersama, mereka walaupun bukan orang kaya tapi mereka kurang Waktu untuk bersama akibat kesibukan Mereka untuk mencari uang. Yah kalau mereka tidak bekerja pasti mereka tidak bisa makan. Bahkan mereka semua harus bekerja tidak boleh salah satu dari mereka saja yang bersusah payah secara gaji mereka tidak pas untuk memenuhi kebutuhan mereka masing-masing jadi mereka semua harus punya pekerjaan, kecuali Konohamaru yang belum pantas untuk mencari uang.

Kali ini mereka makan dalam diam tidak makan dengan lahap seperti biasa, Terlihat hanya konohamaru saja yang Makan dengan super cepat.

"Kak Makanan Kak Temari Itu sangat enak"ucap Konohamaru dengan nasi yang masih penuh di mulutnya.

"Konohamaru makan jangan bersuara yah?"ucap Hinata dengan suara lembutnya.

"Iya maaf kak"ucap Konohamaru.

"Kakak akan bekerja di restoran milik Keluarga Nara"ucap Temari otomatis semua mata menoleh padanya.

Sakura yang tadinya sedang minum tersedak mendengar perkataan Temari. Hinata yang melihat Sakura tersedak karena dirinya disamping Sakura dengan sikap kelembutannya ia mengusap punggung Sakura.

"Whoa kak itu bagus"ucap Ino dengan wajah yang riang.

"Tapi Kiosnya bagaimana? Secara Kios ini Sudah diberi kepercayaan Nenek Tsunade pada kita"ucap Temari dengan Wajah Sedih. Ia tidak mau melepaskan Kios yang sudah menjadi sejarah mereka berjualan bersama dengan Tsunade Orang Tua angkat mereka yang dengan baik hati mengangkat mereka sebagai anak semenjak tragedi Gempa yang telah merebut nyawa orang tua kandung mereka.

Semuanya diam tidak menjawab pertanyaan dari Temari, wajah mereka menjadi murung mengingat Gempa yang telah menjadi kesialan Nasib mereka. Sedangkan Konohamaru terlihat bingung dengan perubahan wajah kakak-kakak nya.

"Kenapa semuanya jadi murung begini?"tanya Konohamaru yang akan ikut sedih melihat wajah kakak-kakak nya.

Konohamaru tidak tau apa-apa tentang masa lalu yang menimpa kakak-kakak Tiri nya, yah itu terjadi saat 12 tahun lalu.

Flashback

12 tahun lalu seorang wanita paruh bayah yang kalau dilihat dari umurnya sudah menginjak lansia tapi masih bisa dibilang muda karena wajah nya yang awet muda, kalau dilihat dari wajahnya Wanita ini berusia 35 tahun keatas, tapi umurnya yang sebenarnya menginjak 50 tahun. Wanita yang kelihatan panik dengan gempa Yang bergoncang membuat semua bangunan roboh, hancur dan sudah tidak bisa dibilang bangunan lagi.

Gempa yang melanda desa konoha ini merengut banyak nyawa dan kebahagiaan orang-orang. Wanita yang tinggal sendirian di gubuk kecil namun masih terlihat nyaman ini sudah hancur di telan tanah, syukurlah wanita paruh bayah ini bisa menyelamatkan diirinya.

Goncangan Gempa berlangsung cukup lama. Banyak tangisan anak kecil disetiap tempat membuat wanita ini juga ikutan menangis, Mata wanita paruh bayah ini mengeluarkan air mata, isakan kecil mulai terdengar. Ia menutup mulutnya dengan tangannya sendiri melihat banyak korban yang terluka parah bahkan sampai ada yang meninggal Dunia.

Mata Wanita ini melirik disebuah lorong menampakkan lorong yang gelap dengan anak kecil yang duduk sembari menutup telinganya, anak kecil bersurai kuning pucat yang dikuncir empat itu kelihatan ketakutan dengan teriakan-teriakan minta tolong dan teriakan kesakitan semua orang-orang.

Tsunade wanita paruh bayah ini mengahampiri anak kecil itu dengan wajah sedih sesekali ia menyingkir dengan tanah yang tiba-tiba retak dihadapannya, hati kecilnya mengatakan ia harus menyelamatkan gadis kecil itu dan menenangkannya.

DestinyTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon