[Unpublish Part] - Back to Jakarta

21.6K 1.1K 68
                                    

Laki-laki bertubuh jangkung itu terkejut melihat kedatangan (Namakamu), sahabat kecilnya yang sudah lama tidak bertemu dan hanya bisa ia lihat via media social. (Namakamu) berlari kecil kemudian memeluk tubuh Rasya sambil tertawa-tawa, masih seperti dulu dimana dirinya akan menjadi bahan bully-an (Namakamu). Seperti saat ini contohnya, gadis itu datang memeluknya kemudian memberikan cubitan khasnya di masing-masing pipi chubby-nya yang membuat dia meringis kesakitan.

Ya, (Namakamu) sampai dirumah Rasya---lebih tepatnya kost-an Rasya karena laki-laki itu sempat pindah rumah ke Palembang dan kebetulan laki-laki itu mengambil Universitas di Jogja alhasil disinilah dia berada. Bersama Aldo mereka masuk ke dalam rumah kost-kost-an Rasya disertai derai tawa, sesekali mereka mengingat kembali jaman-jaman mereka masih menjadi anak kecil yang memainkan apa saja yang ada di depan mereka.

"Nih diminum, sorry ya maklum anak kost-an gak ada jamuan yang istimewa." Ucap Rasya terkekeh.

"Santai aja Ras, lo kasih gua coca cola juga gua telen." Kata Aldo terkekeh.

"Bisa aja lo Kang Sayur!" Ucap Rasya tertawa kecil.

"Jadi, gimana rasanya jadi anak UGM?" Tanya (Namakamu) sambil menopangkan dagunya.

Rasya terkekeh. "Not bad. Banyak cecan kok."

"Halah! Macem laku aja lo!" Ucap Aldo menyindir.

(Namakamu) tertawa geli. "Sama-sama gak laku lo berdua!"

"Sialan!" Sahut Aldo dan Rasya bersamaan.

(Namakamu) tertawa geli. "Yaudah lah.. let it flow aja, siapa tau nanti ada yang nyantol sama lo Ras."

Mereka pun berbincang-bincang bersama mengungkit masa lalu yang mencetak banyak kenangan manis dalam memori mereka. Hingga tak terasa kalau (Namakamu) mengabaikan getaran ponselnya sejak tadi dan meninggalkan banyak notif yang dominan dari kekasihnya sendiri, Iqbaal.

Waktu berjalan cepat, kini waktunya (Namakamu) dan Aldo pergi untuk mengunjungi destinasi terakhir mereka yaitu Pule Payung. Jarak dari daerah kost-an Rasya ke tempat wisata alam itu memang lumayan jauh, namun (Namakamu) yakin sepupunya ini bisa sampai ke wilayah Kulonprogo dengan cepat. Semoga saja.

Dalam perjalanan (Namakamu) dikejutkan dengan banyaknya notif dari Iqbaal, kekasihnya. Dengan cepat (Namakamu) pun menekan icon telepon di sudut kanan atas layar ponselnya untuk menghubungi sang kekasih yang dapat ia yakini akan merajuk dan menahannya untuk kembali nanti.

"Hm?"

"Maaf aku baru lihat whatsapp dari kamu tadi abis ketemu temen lama.."

"Terus?"

"Ih kamu mah ngambek.."

"Aku gak ngambek.. aku cuma mau mastiin kamu baik-baik aja meskipun kamu pergi sama sepupu kamu sendiri sayang.."

Kedua pipi (Namakamu) merona mendengar panggilan dari Iqbaal yang sebenarnya hampir setiap hari ia dengar. "Yaudah iya maaf, tadi keasikan cerita.."

"Kamu dimana sekarang?"

"Mau otw ke Pule Payung, kenapa?"

"Gak apa-apa.. Hati-hati ya.."

(Namakamu) berdeham. "Kamu sendiri dimana? Jadi ke store Vans sama Kak Omen?"

"Jadi dongg!! Seru sih lagi ada acara gitu disini.."

(Namakamu) tersenyum. "Uhhh.. have fun bebe!"

"Hmm.. you too darl.."

"Okay, lanjut whatsapp ya? It's not your busy time, right?"

Iqbaal adalah Iqbaalku [COMPLETED]Where stories live. Discover now