23. Buka bersama sekeluarga

20.6K 1.3K 40
                                    

Sambil memeluk guling, (Namakamu) sesekali memperhatikan Iqbaal yang belum selesai mengaji. Selagi menunggu, (Namakamu) pun melihat explore instagram nya yang sudah dipenuhi foto dirinya dan Iqbaal diacara kemarin.

Oh ya, kemarin mereka pulang hampir jam setengah 12 malam. Itu juga (Namakamu) sedikit ragu membiarkan Iqbaal pulang sendiri, alhasil supir pribadi papanya lah yang menemani Iqbaal dengan membawa mobil miliknya dan mengikuti Iqbaal dari belakang.

(Namakamu) tersenyum sambil memberikan tanda like di beberapa foto yang ia lihat. Dia juga memberikan beberapa like pada foto yang muncul di beranda Instagram nya. Tidak lama kemudian dia kembali menoleh pada Iqbaal yang sudah selesai mengaji. Kalian tidak lupa kan akan hastag #ODOJ?

"Kamu gak ngaji?" tanya Iqbaal.

"Aku udah daritadi, kamu telat," jawab (Namakamu).

Iqbaal tersenyum, "kapan-kapan ngaji bareng ya?" tanya nya.

(Namakamu) menganggukkan kepalanya, "iya," jawabnya.

Memang benar kata Soniq dulu, kalau Iqbaal terlihat jauh lebih tampan ketika sedang  mengenakan baju koko berikut dengan peci hitam dikepalanya. Laki-laki itu terlihat lebih cerah.

Oh ya, kini waktu sudah menunjukkan pukul setengah dua siang.

(Namakamu) kembali memeluk guling sambil menatap ke layar macbook nya yang menampilkan wajah Iqbaal. Laki-laki itu sedang merapihkan rambut hitam nya yang sudah kembali memanjang, seperti beberapa tahun lalu ketika masih bergabung dalam boyband CJR.

Merasa diperhatikan, Iqbaal mengangkat kepalanya dan kemudian tertawa pelan. Dia salah tingkah begitu sadar kalau (Namakamu) sedang memperhatikannya dengan lekat.

"Kamu kenapa ngeliatin aku kaya gitu?" tanya Iqbaal.

"Ya emang kenapa? Kamu mau aku ngeliatin Debo?" tanya balik (Namakamu).

"Ya enggak lah!" jawab Iqbaal cepat, "aku cuma malu aja dilihatin kaya gitu," lanjutnya.

"Apa kabarnya sama aku yang selalu kamu lihatin," sahut (Namakamu) sambil memutar bola matanya malas.

Iqbaal tertawa geli, "ya habis kalo gak lihat kamu sedetik aja, aku tuh kaya langit tanpa matahari. Gelap," katanya.

"Basi!" sahut (Namakamu) jutek.

"Oh ya, hari ini kamu ada acara?" tanya Iqbaal.

"Ada," jawab (Namakamu).

"Apa?" tanya Iqbaal.

"Buka bersama, sama teman papa," jawab (Namakamu).

Iqbaal mengangguk, "btw, katanya bakalan ada Dilan Sahur On The Road, di Bandung, kamu mau ikut gak? Temenin aku ya?" kata nya.

"Yah, kayaknya aku gak bisa deh. Bukannya gak bisa sih, tapi aku gak mau--"

"Kenapa? Vanesha? Kamu gak usah dengerin dia kalo emang dia nyinyir," ucap Iqbaal dengan cepat.

"Kamu kenapa deh, akhir-akhir ini maunya ditemenin mulu? Kamu kan gak balik ke USA juga," kata (Namakamu) heran.

"Gak tau. Aku cuma ngikutin kata hati aku aja, kalo hatiku bilang kamu harus ikut, ya pasti aku bilang," sahut Iqbaal tersenyum.

"Kalo keseringan ketemu nanti kamu bosen," ucap (Namakamu) pelan.

"Gimana mau bosen kalo gak lihat kamu aja aku langsung kaya orang gila," sahut Iqbaal.

"Ta---"

"Kamu jangan sampe bosen sama aku lho ya!" tegas Iqbaal dengan cepat.

Wajahnya terlihat panik bukan main, membuat (Namakamu) tertawa pelan. Laki-laki itu menggemaskan sekali, dia tidak tau kalau seperti ini rasanya memiliki pacar yang notaben nya adalah idola nya sendiri. Di luar, Soniq hanya tau kalau Iqbaal manja kepada Aldi bahkan mereka bisa dibilang twins. Tapi nyatanya?

Iqbaal adalah Iqbaalku [COMPLETED]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ