17. Mati Lampu

2.5K 194 75
                                    

~ Scared To Be Lonely - Martin Garrix ft. Dua lipa ~
.
.
.
♥ Jangan lupa Vote and Comment ♥
.
.
.

*****

Semakin hari kondisi Mika semakin buruk, wajahnya selalu tampak pucat seperti orang sakit.

Tapi senyumnya yang manis tidak pernah pudar dari wajah cantiknya. Ia berusaha terlihat kuat di depan semua orang meski sakit yang ia alami begitu parah.

Esa bisa melihat itu dari kejauhan, dimana gadis itu berjalan pelan dan sedikit sempoyongan.

Ia lantas berhenti melangkahkan kakinya dan mengerutkan dahi,
Ngapain gue mikirin dia? Batinnya bertanya.

Saat Gadis itu berada dihadapannya tanpa mendongkakpun gadis itu tau siapa yang berada dihadapannya.

Dengan cepat ia berjalan ke kanan, namun Refleks Esa melangkah ke kanan.

Mika gugup, ia pun berjalan ke kiri dan Esa pun berfikir untuk mengalah lantas ia melangkah ke kiri.

Gadis itu mulai jengkel, "Esa ngapain ngikutin Mika?!" tanya Mika dengan kesal.

Esa menaikan satu alisnya, "Gue ga ngikutin lo."

"Terus tadi apaan?! Mika ke kanan, Esa ke kanan, Mika ke kiri, Esa ke kiri. Esa juga ngapain deket-deket?! " ucap Mika sambil mendorong Esa agar tercipta jarak diantara mereka.

Esa diam, ia hanya memperhatikan wajah gadis itu dengan intens membuat Mika semakin gugup.

"Mika kan lagi jauhin Esa! Sana pergi jauh," ucap Mika sambil mengusir Esa dengan kibasan tangan.

Esa masih terdiam, masih menatap Mika membuat gadis itu semakin kesal dengan rona merah yang tercetak di pipinya.

Mika menatap Esa dengan mata Hazel nya dan Pipi chubby yang sengaja gadis itu kembungkan.

"Apa Esa liat-liat?! Mika udah nyerah kok. Lagian Mika ga bakalan ngejar Esa lagi. Esa tenang aja, " ucap Mika sambil tersenyum manis lalu melangkah pergi meninggalkan Esa yang mematung.

Tanpa Mika sadari sebulir air mata menetes ke pipinya membuat ia Refleks dan menghapus dengan punggung tangannya.

*****

Mika terbangun dengan keadaan yang minim penerangan, sinar dari lampu tidurnya sedikit membuat Mika tersadar bahwa ia sedang berada di kamarnya sendiri.

Bagaimana bisa? Bukannya tadi ia berada di sekolah?

Gadis itu menoleh ke samping dan melihat jam yang berada di atas nakas yang menunjukan pukul 08.47 pm.

"Mika kenapa yah? Tadi kan Mika tidur di kelas, kok bisa tidur di sini?" tanya Mika pada dirinya sendiri.

Tiba-tiba lampu tidurnya mati, dan seketika keadaan sepenuhnya menjadi gelap.

Jantung Mika mulai berdegup tak karuan, keringat dingin mulai bercucuran di kening dan pelipisnya.

"Pa? Bi? " panggil Mika pelan dengan air yang mulai menggenang di pelupuk matanya.

Mika baru ingat, bahwa Bi Lastri sedang pulang kampung untuk merayakan pernikahan adiknya.

"Apa ada orang? " panggil Mika pelan mencoba memastikan bahwa ia tak sendiri disini, namun tiba-tiba hanya hembusan angin yang terasa,membuat Mika merinding.

DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang