10. Kage Bucin Non Jutsu

2.6K 258 123
                                    

~ Ellie Goulding - Still Falling For You ~
.
.
.
♥ Jangan lupa Vote and Comment ♥
.
.
.

*****

Mika berada di balkon kamarnya sekarang, menunggu Esa keluar.

Ya! Selama 3 bulan ini sudah menjadi rutinitasnya menunggu Esa keluar dari balkon kamarnya.

Berhubung balkon kamar Mika berhadapan dengan balkon kamar Esa. Jadi tidak bisa di pungkiri kalau Mika sekarang jadi suka nongkrong di balkon, hanya untuk menunggu Esa keluar.

Meski terkadang, saking lamanya menunggu, sampai Mika pernah ketiduran di balkon kamar ditemani dengan udara dingin pada malam hari.

Menunggu orang  yang dingin ditambah udara diluar dingin. Sungguh ketabahan dan kesabaran yang luar biasa bagi seorang Mika.

•DIFFERENT•

Terlihat Esa keluar dari balkon, dan Mika pun langsung tersenyum lebar sembari melambaikan tangan ke arah Esa.

Cowok itu hanya menautkan kedua alisnya sembari mendudukan diri di kursi santai.

Mika sangat senang sekarang, "Esa! Temenin mika ngobrol ya?" teriak Mika membuat Esa menatapnya aneh.
Bagaimana tidak? Dengan jaraknya yang terbilang cukup jauh. Gadis itu mengajaknya mengobrol? Dasar aneh.
Mika mengembungkan pipi chubby nya seraya mendudukan dirinya dikursi santai.

"Esa katanya ga bakal jahat sama Mika! Esa kan udah janji didepan Mama kalau Esa bakal jagain Mika, bakal buat Mika seneng! " Gadis itu sepertinya sedang merajuk membuat Esa berdiri dan menumpukan tangannya dipagar balkon.

"Buat Mika seneng ga susah kok! Cukup Esa mau ngobrol sama Mika aja udah buat Mika seneng!" Gadis itu menggembungkan pipinya kembali sembari menundukan kepalanya.

Esa terkekeh. Jika Esa berada didekatnya sudah ia cubit pipi gambilnya itu sampai berdarah.

Aish! Esa mulai berfikir kriminal. Salahkan saja gadis itu yang menggemaskan membuat siapa saja di buat greget olehnya.

Sejak 3 minggu yang lalu, Esa pernah berjanji pada Mamanya. Tepat disaat Mika baru pulang dari rumah sakit.
Jika bukan karena Mamanya yang pemaksa, mana mau ia berjanji.

Kini ia akan menagih 1 miliar perbulan pada gadis itu karena telah menjadikan ia seseorang yang harus selalu membahagiakan Mika.

Siapa gue siapa lo? Bapak bukan, kakak bukan, sepupu bukan, sodara bukan, adik bukan, sahabat bukan, pacar bukan Batin Esa.

Esa hanya menganggap Mika adalah gadis aneh yang diturunkan oleh langit untuk membuat hidupnya tidak merasa tenang lagi dan selalu direpotkan.

"Ngobrol apaan? Buruan! " ucap Esa dingin sembari melipatkan kedua tangannya di dada.

"Ish! Esa kok kek yang ga ikhlas gitu! " Mika kembali menggembungkan pipinya sembari menatap Esa kesal.

"Mau ngobrol apa Mika? " Esa berusaha melembutkan suaranya meski ia sedikit tidak suka memperlakukan gadis aneh itu seperti ini.

Jika bukan karena Mamanya lagi yang mengancam. Ia tidak akan seperti sekarang. Esa tidak berani membuat Mika sedih. Karena ancamannya, ia tidak akan di izinkan memakai fasilitas yang Mama dan Papanya berikan.

Menyedihkan bukan?

Hidupnya seperti diperbudak. Kini Betapa malang nasib Mahesa. Ia ini anak Papa Mamanya bukan sih? Kenapa posisinya jadi ia yang tersiksa.

DIFFERENTWhere stories live. Discover now