8:Siapa Mereka?

2K 156 2
                                    

Hii, maaf ya lama update nya. Selamat membaca^^


.....


Angin malam berhembus lembut. Ashera menikmati waktu malamnya dengan duduk di dahan yang tidaklah terlalu tinggi. Kedua kakinya terayun-ayun dan telapak tangannya bertumpukan pada dahan pohon. Ini adalah salah satu tempat kesukaannya.

Matanya yang tadi mulai terasa berat karena mengantuk menjadi melebar ketika melihat wanita yang tadi pagi dilihatnya kini bersama dengan Pangeran Edgar. Mereka berjalan beriringan. Ashera mengamatinya dengan penasaran hingga ia terjatuh karena terlalu berlebihan mengubah posisinya.

Tetapi anehnya tidak terasa sakit. Ia mendongak dan baru menyadari jika pria yang tadi diamatinya yang menangkap tubuhnya dan kini telah berada dalam pelukan pria itu.

"Kau selalu ceroboh," bisik pria itu kemudian segera berpindah ke kamar Ashera.

Wanita yang sebelumnya dengan pangeran Edgar hanya bisa berdiri kaku karena ditinggalkan begitu saja.

***

Sementara di kamar milik Ashera. Edgar mendudukkan gadis nakal itu di ranjang dan memarahinya. "Sudah berapa kali kukatakan untuk lebih berhati-hati."

"Dan mengapa kau masih berada di luar sedangkan hari sudah gelap."

"Sekarang tidurlah," ujar Edgar akhirnya ketika melihat Ashera menundukkan kepalanya sedari tadi.

"Tidak." Ashera menggelengkan kepalanya hingga membuat alis pria itu terangkat.

"Kenapa?" tanyanya.

"Kalau aku tidur, apakah Pangeran Edgar akan kembali berjalan dengan wanita itu?" tanya Ashera dengan bibir cemberut.

Edgar tertawa ketika mendengar pertanyaannya, "Ada apa denganmu hm? Apa yang kau cemaskan?" tanyanya seraya duduk di pinggir ranjang.

"Hanya ingin tahu."

"Tidurlah, aku akan menemanimu hingga kau terlelap."

Gadis itu mengangguk patuh dan segera berbaring dengan selimut yang membalutnya. Edgar tersenyum tipis melihat tingkahnya, ia terdiam dan terus memandangi gadis kecil yang kini mulai terlelap.

***

"Pangeran, perayaan itu akan segera tiba."

"Ya, aku mengetahuinya."

"Pangeran tentu juga mengetahui bahwa setelah perayaan itu, pangeran sudah menjadi pemimpin Kerajaan Zovryn dan harus melakukan kunjungan ke setiap kerajaan untuk menjalin kerja sama karena perubahan yang baru."

"Tentu."

"Lalu bagaimana dengan manusia itu?"

Belum ada jawaban dari yang ditanya membuat sosok lainnya kembali melanjutkan perkataannya. "Jangan pernah berpikir untuk membawanya bersama. Mereka memiliki aturan yang tidak memperbolehkan manusia memasuki wilayahnya sembarangan, dan juga keberadaan pangeran di sana bukan untuk membuat masalah."

"Tetapi aku merasa sulit untuk meninggalkannya di sini, apalagi dalam waktu yang lama." Pria yang berada di dekat jendela itu terlihat frustrasi.

Ashera ✔️Where stories live. Discover now