Chapter41

186K 8.2K 316
                                    

Yang tadi bukan ending ya whehehe..😂😂
Btw ini double up lho...jangan lupa vote and comments di chapter sebelumnya juga lho WAJIB. Hargai lelah ku okeee✨🌟.
#jangan tanya kenapa cerita ini nggak nyambung,maklum lah gue cuma readers yang pengen jadi author wkwk.
Happy reading.

Selama dirawat vio hanya duduk,berbaring,makan minum tanpa ada kegiatan lain memang membosankan tapi mau bagaimana lagi,vibra yang hawatir akan kesehatan vio selalu melarangnya sekedar duduk saja harus dibantu padahal masih bisa sendiri meskipun vio menolak tapi vibra tetap kekeh.seperti sekarang ini vibra tengah sibuk menyuapi vio bubur meskipun tidak merasa lapar mau tidak mau vio tetap makan karna jika tidak vibra mengancamnya akan menyuapi lewat mulutnya langsung.

Dari mulut ke mulut,membayangkannya saja vio males.kurang kerjaan banget kan? Memang sikap vibra berubah baik tapi ngeselinnya juga nggak hilang.

Vibra mengangkat sendok ke udara menggoyang²kannya seperti pesawat,lalu menyuapi vio seperti anak kecil  "Aaaa'...tinggal dikit lagi,cepetan".vio membuka mulutnya malas²an perasaan sudah hampir setengah jam makan tapi nggak habis² udah kenyang banget lagi,vibranya aja yang nggak peka,orang sakit kan nggak nafsu makan.

"Udah dong...kenyanggg banget ini".

"Tinggal sesuap ini,dikit lagi ya".tinggal sesuap dari mananya,

"Udah...".ucap vio memelas.

"Yaudah deh...sekarang minum obat".menggambil segelas dan obat dinakas.

"Siniin!".tidak menghiraukan permintaan vio.dengan cepat vibra memasukkan obat kemulut vio lalu air putih."selesai".ucapnya santai.

"Gue juga bisa sendiri kok...".

Vibra mengerutkan dahinya,"yakin?dengan tangan diinfus dan sebelahnya lagi diperban,bisa?".vio mengangguk cepat,meskipun tidak yakin bisa sendiri.karna jujur tangan kanannya masih sakit,kalu tangan kiri hanya diinfus tapi ya ribet juga sih.

"Ini udah tugas dan kewajiban gue sebagai suami,jadi jangan pernah nolak gue tau lo suka kan?".ucapnya sambil menaik turunkan alis.

"Ihhh...iya lah".detik selanjutnya,"eh enggak lah".

"Tuh kan salting".vio membuka mulutnya baru mau menyauti vibra tapi terhenti karena mendengar suara ketukan pintu.
Menampakkan perempuan paruh baya dengan pakaian minim serta make up super tebal+menor,bibirnya aja keliatan kaya habis makan ayam hidup²dan laki²muda yang tak lain adalah putranya.
"Tante lia...ad~dam".ucap vio lirih.
Vibra mendengus melihat adam dan ibunya datang,tanpa permisi sudah nyelonong masuk terlebih lagi mereka seolah tidak melihat jika ada vibra disana.

"Nggak usah kaget kenapa gue bisa kesini,gue udah tau semuanya...lo udah nikah,punya suami,lagi hamil...mommy lo yg cerita.so gue nggak akan ngejar²lo lagi,anggep aja gue kakak lo sendiri kaya dulu".ucap adam dalam sekali tarikan nafas.
Vio tersenyum lega,syukurlah adam bisa menerima kenyataan memang sejak kecil vio juga menganggapnya sebagai saudara sendiri nggak lebih.

Me and My Bad Husband [SEGERA TERBIT]Where stories live. Discover now