Chapter8💙

231K 9.7K 303
                                    

Vio berdiri didepan cermin, melihat pantulan dirinya yang terlihat begitu feminin dan tampak manis. Kedua sudut bibirnya tertarik keatas memperlihatkan senyum manisnya.

"Kok gue kaya cewe ya," bantinya.

lah dari jaman baholak kan Vio cewe tobat lupa gender ni anak.

Vio mengacak rambutnya frustasi, "Tapi ini nggak nyaman buat gue, ku harus ottokehh," Vio diam sejenak memikirkan sesuatu, supaya perjodohannya bisa dibatalkan. Entah ide konyol seperti apa yg mincul dibenak Vio.

Tok tok tok...

"Salmon cincang, ayke mau masuk nih bukain dongg... yuhuuu,"
Suara ngondek ples alay dari arah pintu, siapa lagi kalo bukan si tante ucup.

"Masuk cup!" Teriak Vio.

"Eh cincang, cumi rebus main asal cap cup cap cup... inget ye ayke bukan ucup... panggil ayke madona...
M-A ma D-O do N-A na, madonaaa."

"Bacot lo cup... gue pecat baru tau rasa lo,"

"Ihh atutt..."

Vio menatap ucup, berjalan memutarinya melihat setiap lekuk tubuh aneh laki-laki setengah mateng didepannya, "cocok juga," gumam Vio.

"Ampyun astogeh... astogeh... centong nasi, naksir ye sama madona cans,"

"Ihh... amit amit," Vio memandangnya dengan tatapan jijik.

"Tante ucup yang seksi, montok dan semlehoy... Vio boleh nggak pinjem dasternya?? Boleh ya boleh, sekalian bantuin Vio yahh... please," ucap Vio memohon.

"Ihh buat apose? Sapose yg make?"

"Nggak usah banyak tanya, cepetan kasih ke gue atau gue lepas paksa," ancam Vio.

"Ihh omegot... punya majikan agresif banget ihh,"

Vio semakin mendekat dan berbisik,"Tante ucup cepetan,terus bantuin Vio ya buat... asdfhhhj,"

"Hahh... ogah neng ogah, bisa dipecat sama ratu Silla ayke nanti,"

"Pliss," Vio terus memohon.

"Resiko yang tanggung, eloh yah,"

"Hemm,"

*****

"Mbok irah... udah selesaikan semua persapannya?"

"Iya nyonya, semua masakan sudah tertata rapi dimeja makan,"

"Oh oke makasih ya mbok, emm lah mbok inem kemana? kita lagi riweh kok nggak keliatan," Silla terlihat clingak-clinguk.

"Inem tadi keluar nyah, beli tisu makan,"

"Oh yaudah," jawab Silla sambil menghitung makanan yang tersedia dimeja makan, apa kurang atau tidak.

"Mom... kemeja daddy dimana," teriak Brama dari kamar atas.

"Dilemari dad... buruan turunnn," Silla gantian teriak,
ribut banget mereka.

Jam menunjuk pukul 20.15
Lima belas menit lagi keluarga Semi. laki-laki yang akan dijodohkan dengan Vio akan datang, Silla sibuk merapikan tatanan rambut serta dres biru laut yang ia pakai dan Brama sibuk dengan kemeja yang ia pakai sedikit kucal karena tidak sempat disetrika.

Ting...tong...ting..tong

Suara bel berbunyi mengalihkan pandangan mereka bergegas membukakan pintu dan mempersilah kan tamu mereka untuk duduk dimeja makan sesuai agenda malam ini yaitu makan malam. ketika sedang asik berbincang Silla baru ingat kalau Vio belum terlihat batang hidungnya entah kemana putrinya itu.

Me and My Bad Husband [SEGERA TERBIT]Where stories live. Discover now