Chapter38

183K 7.3K 242
                                    

Happy reading guys... 😘😘
Udah gue sempet²in nulisbiar nggk kelamaan nunggunya wkwk...
Jangan lupa kasih vote&comment....dipart sebelumnya juga ya...hargai lelahku cyn😂😂.demi kalian readers tercintahh...
300vote gue up cepet mwehehe...

Semenjak kejadian dating dicafe yang gagal total,vio merasa vibra jadi makin aneh ngomongnya ngelantur terus nggak ada kata 'lo gue'lagi tapi ganti 'aku kamu' kalo nggak ya'mama papa' tergantung mood,vibra juga sering tiba²asal nyosor,pernah juga sewaktu vio bangun tidur vibra memberinya surprise sekarung bunga tabur disisi ranjang katanya sih biar anti mainstream lagian vibra juga udah nggak ada cara lain buat bikin kejutan dengan suasana Romantis buat vio ntar ujung²nya juga debat,jadi dengan ngasih bunga tabur dan memutar lagu lingsir wengi mungkin bisa bikin seneng.tidak sesuai perkiraan ternyata,namanya juga istri lagi hamil sensinya naujubillah,vio ngamuk merasa diperlakukan melebihi susana,sekarung bunga taburnya di sebar memenuhi kamar.tapi kemarahannya mereda ketika melihat sebuah kotak lecil berwarna merah yang ternyata berisi kalung dengan hiasan berbentuk heart.awalnya vio bingung maksudnya apa.dengan penuh semangat dan senyum pepsoden vibra menjelaskan semuanya perihal perasaannya kepada vio yang bukan sekedar permainan atau setingan belaka.

Vio cengo nggak percaya,nggak yakin kalo yang berhadapan denganya adalah vibra si curut kampret yang nyebeli,kok bisa ngomong gitu kesambet dedemit bangsawan mana.

Vio juga masih bertanya²apakah vibra benar²tulus mencintai nya dan melupakan masalalunya?

jawabannya adalah iya,hanya satu yang vibra inginkan 'vio' jika tidak cinta mana mungkin vio bisa hamil anak vibra sekarang.

"Vibra cinta 'Violin',karna violin si salmon hanya milik vibra si curut".bisikkan vibra yang masih sangat jelas vio ingat.

Vio menyentuh kalung pemberian vibra yang melingkar indah dilehernya dan terkikik geli mengingat kejadian itu,jujur ketika vibra mengungkapkan perasaannya vio tidak bisa jawab apa² meskipun didalam hatinya berteriak kegirangan.apa lagi ketika vibra memakaikan kalung ke lehernya.uhh ahhh deh.

"Sayanggg...ngapain mesem² gitu".menoel dagu vio.

Vio mengelak,"Apaan sih...nggak ada apa²".

"Yaudah ini minum dulu vitaminnya".vio tersenyum lalu mengambil alih air putih dan vitamin yang sebelumnya vibra pegang.

"Makasihhh...tapi gue kurang suka kalo lo ngomongnya pakek 'aku kamu' nggak kebiasa".

"Nanti lama²juga kebiasa kok,".

"Nggak usah lah...pakek 'lo gue'aja kayak biasanya,atau~nggak usah ngomong sama gue,mau?".

"Iya yaudah terserah lo deh".

"Tadi mommy telfon honeymoon kita dibatalin dan mommy yang gantiin katanya mau berduaan sama daddy....".

"Iya gak papa,kan besok kita juga libran ke bali rame²".

****

Vio menutup gorden kamarnya,satu jam yang lalu vibra pamit keluar biasa sama riko&rendi,katanya sih mau beli perlengkapan buat nanti liburan ke bali.jadilah sekarang sendirian dirumah meskipun alat pengukur waktu masih menunjuk jam8 vio berniat untuk tidur daripada cuma duduk² sendirian kan.

Vio menarik selimut sampai sebatas leher setelah mematikan lampu.baru sedetik memejamkan mata indra pendengarannya mendengar suara ketukan pintu,mungkin vibra.

Ia menyibak selimut yang tadinya menutupi sebagian tubuhnya dengan semangat vio berlari untuk membukakan pintu untuk suaminya,hal pertama yang akan ia lakukan setelah membuka pintu adalah memeluk vibra.

CKLEK,
vio melangkah mundur ketika melihat seseorang didepannya,bukan vibra.tidak mungkin vibra memakai topeng dan pakaian serba hitam dengan kedua tangan memegang benda tajam layaknya psychopath.tangan kanan memegang pisau daging yang lumayan besar dan sebelah kiri sebuah pisau berukuran kecil tapi terlihat sangat tajam.
Vio membelalakkan matanya melihat benda runcing yang dipegang psychopath itu.kakinya seolah tidak bisa digerakkan lagi,keringat dingin dan deru nafas yang tidak beraturan membuat vio kesulitan untuk bernafas.
Ia hanya bisa mundur perlahan ketika psychopath itu berjalan mendekatinya.

"Vibra tolongg".teriak vio dalam batin.

"To~long jangan bunuh gue".vio memohon dengan kedua tangan menangkup didepan dada.

Sring...sring.

Psychopath itu sama sekali tidak bersuara dia hanya menggesekkan kedua benda runcing yang dipegang membuat ngilu bagi siapa pun yang mendengarnya.

Tidak ada pilihan lain,yang ada dipikiran vio saat ini harus lari dan menjauh dari orang gila ini yang bisa kapan pun melukainya dan juga 'kecebong curut'.
Baru sekali langkah vio berlari tiba²ia memekik kesakitan merasakan sakit dipunggungnya akibat sayatan yang membabi buta.disusul beberapa goresan di pinggang dan tengkuknya.

"sa~kit".

Sekuat tenaga vio berlari masuk kamar tapi belum sampai depan pintu terdengar suara benda jatuh dibelakangnya kemudian dirinya berakhir terhempas kemeja dekat lemari dan naas perut vio lah yang menghantam ujung meja cukup keras.
Vio merosot dan memegang perutnya yang terasa nyeri,dari balik topeng orang itu tersenyum puas.

Vio tak sanggup menahan perih serta rasa takut luar biasa ia hanya bisa menangis sejadi²nya,"Vibraa...tolonggg".pekik vio dengan memeluk erat perutnya.

Bukanya merasa kasian melihat tangisan dan teriakan kepedihan vio,orang itu malah semakin menjadi²menyiksa tanpa ampun entah dosa apa yang telah vio lakukan,orang itu meraih fas bunga diatas meja dan menghantamkan kekepala vio,sungguh tidak punya hati manusia terkutuk itu.darah segar mengucur membasahi kepala vio berusah tetap sadar agar bisa melindungi diri meskipun itu mustahil.
Tangan kekar itu menarik paksa rambut vio memaksanya untuk berdiri,dan untuk kesekian kalinya vio memekik kesakitan kala benda runcing yang sengaja di goreskan kelehernya lalu berpindah mengacung tepat didepan perut vio.

****

Vibra berjalan menyusuri lorong apartment dengan menenteng beberapa bag,sebenarnya masih banyak barang yang harus ia beli namun entah kenapa ingat vio dan ingin segera menemuinya.

Vibra berdiri didepan pintu apartmentnya yang tidak terkunci,apa vio lupa tidak mengunci pintu?.
Pertama kali yang ia lihat saat masuk adalah bercak darah dilantai.
Vibra menjatuhkan bag yang ia bawa tadi ke lantai
Mendengar suara isak tangis memilukan yang ia yakini suara vio,disudut ruangan tepatnya didalam kamar vibra melihat vio dengan kondisi berlumuran darah.lantas vibra berlari memeluk istrinya memberi ketenangan tapi vio mendorongnya mengisyaratkan untuk menjauh.
"Vi~bra...dia".
CRASS,
Tusukan dari belakang yang seharusnya mengenai vibra malah berganti mendarat ditangan vio,karna vio sendiri yang merelakan tanganya terluka demi melindungi kepala vibra yang hampir tertusuk.
Dengan gerakan cepat vibra membalas penjahat itu dengan pukulan bertubi²meskipun sangat sulit dan dirinya juga malah terkena pukulan ia tetap berusaha menyaut pisau yang orang itu pegang dengan membalas menyayat lengan,leher dan terakhir selangkangan.
Karna vibra lengah dirinya mendapat tendangan keras diperutnya,dan penjahat itu lari secepat kilat.hebat,padahal lukanya cukup serius sepertinya orang itu penjahat kelas atas.

"Vibra...sakit".rintih vio meremas perutnya.
Vibra berdiri juga menahan sakit akibat tendangan diperutnya.tapi hal yang paling vibra takutkan adalah vio yang tiba²kehilangan kesadaran terlebih lagi darah yang mengalir disela kakinya.

****
Tbc.

Nggak gantung kan ya😂😂.

Me and My Bad Husband [SEGERA TERBIT]Where stories live. Discover now