Chapter23

220K 7.7K 114
                                    

Melly tersenyum puas melihat vio memegangi pipi hasil tamparan vibra.
"Lo liat kan vibra milih gue,bukan lo".ejek melly.
Vio masih memegangi pipi dengan menahan air yang siap lolos dipelupuk matanya,dirinya menatap melly dan vibra,malu satu kata yang menggambarkan raut wajah vio.
"Salmon...sorry gue ngg~".
Vio menepis tangan vibra dan berlari meninggalkan kantin yang baru ia sadari semua pasang mata melihatnya.
_______________________________________

Vibra langsung menepis tangan melly ketika gadis itu mulai memeluk lengannya.vibra melihat kepergian vio dirinya sama sekali tidak berniat untuk menampar dan membuat vio malu didepan orang banyak karena tadi hanya kecelakaan yang tidak disengaja.vibra berteriak mengusir orang² yang tengah mengerumuninya meminta agar mereka bubar.sedangkan melly masih terus berusaha memeluk lengan vibra walaupun setiap ingin menyentuh sedikit langsung ditepis.

"Gak usah pegang² gue...najis".sentak vibra pada melly kemudian meninggalkan kantin diikiti riko&rendi.
"Lah nggak jadi makan ni".tanya rendi kecewa.
"Makan aja yang diotak lo,noh liat yang mau nraktir kabur duluan".bisik riko sambil menunjuk ke arah vibra yang berjalan lebih dulu dari mereka.

vio berlari melewati koridor kelas 11 sambil sesekali menyeka air mata yang mengalir dipipinya,vio berlari menuju toilet karena tidak mungkin jika dalam keadaan menangis vio masuk kelas terlebih lagi ia masih malu akibat kejadian dikantin tadi.

"Bby...bby lo denger sesuatu nggak?".tanya risa sambil mencuci tangan diwastafel.
Abby yang masih sibuk dengan poni rambutnya hanya menengok sebentar lalu menggeleng.
"Tuh kan masa lo nggak denger kaya ada suara orang nangis".
"Kok gue jadi merinding ya".abby mengusap tengkuknya.
"Bentar²".
risa mengendap-endap untuk mengecek siapa yang ada dibalik toilet putri didepannya.risa melambai-lambai kan tangan ke abby.
"Nggak dikunci".bisik risa memegang knop pintu.
"Gece buka lah".titah abby.
Perlahan risa memutar knop pintu sesekali dia melirik abby karena takut.

Cklek.

"Aaaaaaaaakh".teriak abby,risa dan seseorang yang tengah duduk bersimpuh dilantai.
"Vio lo ngapain lesehan di toilet".teriak risa heboh.
"Vi...lo ngapa nangis baju sama rambut lo kenapa lagi jangan² lo habis di...di...naena ya".abby lebih heboh dari risa.ketika melihat vio dengan baju serta rambutnya basah.
Vio menghapus air matanya kasar lalu berdiri,"di naena pala lo bulet gue habis berantem sama kutil melon".
"What? Melon plontos emang perlu dapet gamparan dari tangan seksi gue deh,nah tapi kok lo nangis biasanya kan~".ucap abby.
Vio langsung menyaut,"Gue ditampar vibra".mata risa dan abby membulat sempurna melongo.
Abby menyipitkan matanya,"Minta disunat lagi si vibra kayanya nih".
"Ehh...vi pinggang lo berdarah".risa menunjuk kearah pinggang vio yang berdarah dan rok yang vio pakai sedikit sobek.vio hanya tersenyum simpul berusaha menyembunyikan rasa perih dipinggangnya dengan menempelkan telapak tangan kebagian yang berdarah untuk menutupi.tapi risa dan abby sudah hafal dengan sifat vio yang tidak pernah jujur dan tidak mau diobati jika sedang terluka seperti ini.mereka berdua mengandeng disisi vio.

*****

Saat sudah didepan pintu ruang UKS tiba-tiba ada yang memanggil vio dan menghampirinya.
"Kenapa lo kok basah gitu".tanya adam pada vio.
"Habis ditelen kingkong".vio nyengir.
Adam melepas jaket yang dirinya pakai lalu memberikan ke vio,"pakek jaket gue dari pada lo mimisan gara²kedinginan,yaudah gue balik kelas dulu".
Vio langsung menerima jaket itu karna tidak ada pilihan lain dirinya menatap punggung adam yang hampir menghilang dari penglihatannya,"kesambet dedemit mana tu dadam tumben baek sama gue".
"Adamm... care bangettt".abby memukul²bahu vio lebay meskipun tidak terlalu keras.
Risa langsung membawa vio masuk UKS,"Udah² yuk cepetan masuk".

Sssttttt.

Vio meringis menahan sakit ketika abby membersihkan luka akibat goresan kaca dipinggangnya menggunakan alkohol.vio juga mengigit pipi bagian dalam untuk menetralkan rasa perih dia bernafas lega ketika abby sudah menempelkan kapas dan kasa untuk menutipi luka.
"Vi...lukanya cukup dalem lo,yakin nih nggak periksa kedokter aja?".

Me and My Bad Husband [SEGERA TERBIT]Where stories live. Discover now