42. Butuh donor Ginjal

77.5K 3.4K 19
                                    

"PAK JANGAN BAWA SAYA PAK, SAYA NGGAK SALAH!" Arsya berontak agar tangan nya terlepas dari dua polisi yang sedang memegang tangan nya.

"Diam! Sudah jelas jelas tadi kamu ingin membunuh cewe itu!" Ucap polisi itu sambil mendorong Arsya agar masuk ke dalam mobil polisi.

Sebelum masuk Arsya berteriak "GUE BENCI SAMA KALIAN, GUE AKAN BALAS DENDAM!"

"PIKIRAN AJA KEADAAN LO DI PENJARA NANTI!" Balas David.

Kei menatap Arsya yang berada di dalam mobil polisi yang sudah jalan. Kei sedih melihat itu, Kei hampir tidak percaya kalau sahabat perempuan nya ingin berniat membunuh istri nya karena ia tidak bisa bersama Kei lagi.

"Shh! Kei, Sun nggak kuat. Ini sakit banget," ucap Sun dengan suara yang serak dan kepala Sun yang berada di pangkuan Kei, David dan Kei melihat ke sumber suara. sedangkan Cintya dan Shasaya sedang memanggil ambulan. Sun menekan luka itu membuat darah nya juga mengenai tangan nya.

"Sun, kamu pasti kuat. Aku yakin!" Ucap Kei menahan tubuh nya yang bergetar.

"Bangsat banget ya ambulan nya, lama banget anjir!" Ucap David kesal.

Sun benar benar merasakan sakit yang luar biasa saat pisau itu menusuk perut nya kemudian di cabut lagi oleh Arsya, terlebih lagi Sun dari siang belum tersentuh makanan membuat perut nya makin sakit. T-shirt yang di pakai Sun di daerah perut nya sudah di tembus oleh darah akibat tusukan itu.

nafas Sun mulai tersenggal-senggal dan setelah itu Sun menutup mata nya karena tidak kuat dengan rasa sakit yang ada di perut nya.

"SUN!!" Teriak Kei sambil menepuk pipi Sun.

"Sun pingsan?"

*******

Kei terus berdoa dan mengintip ke ruangan Yang berada di hadapan nya saat ini, Sun sedang ditangani oleh pihak rumah sakit.

Cintya dan Shasya sudah menangis sedari tadi, mereka tidak kuat melihat kondisi sahabat nya. David menahan air mata nya yang ingin jatuh.

"Cin, hikss Gue takut Sun kenapa napa," Ucap Shasya sambil terisak.

"Gue juga Sha, hiks..." balas Cintya.

"Kenapa Arsya malah nusuk Sun?! Kenapa nggak gue aja yang dia tusuk?!hikss kenapa?! Kenapaa??"  Shasya memukul mukul David yang berada di samping nya.

David memeluk Shasya dan menaruh kepala Shasya di dada bidang nya "Sha, semua ini udah takdir," David mengelus kepala Shasya.

Shasya membalas pelukan David dan menenggelamkan kepala nya di dada bidang David "Gue cuma takut Dav, gue takut Sun... hikss ninggalin kita semua," Ucap Shasya membuat diri nya tambah menangis kencang.

"Lo nggak boleh ngomong gitu, Sha." ucap David lembut.

Cintya menutup wajah nya dan menangis sejadi jadi nya, Cintya menyesal karena memanggil polisi lama dan terlalu sibuk dengan pekerjaan nya akhir akhir ini.

"Kalau gue tepat waktu manggil polisi pasti Sun nggak akan kaya gini," ucap Cintya merasa bersalah.

"Udah Cin, lo juga jangan salahin diri lo sendiri!" balas David.

Saat pintu terbuka, Kei langsung menghampiri Dokter nya yang Habis mengecek keadaan Sun.

"Dok bagaimana keadaan nya?" Tanya Kei dengan panik.

MY COLD BOY (CLOSE PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang