7. Baper

109K 5.6K 95
                                    

   "Eh... itu gue lagi nemenin tante gue beli gaun pernikahan nya," jawab Sun dengan gugup.

   Kei yang melihat interaksi antara Sun dan Renata pun hanya melihat nya datar dan tak berniat sama sekali untuk mengikut bicara dengan mereka.

   "Oh... terus si Kei?" Tanya Renata lagi sambil melirik Kei yang berada di sebelah Sun.

   "Eh... si Kei itu--"

   "Sunny" panggil tante Kirei memotong ucapan Sun membuat Sun bernafas lega.

   "Nah ini tante gue, yaudah ya gue duluan bye." ucap Sun sambil menarik tante Kirei dan Kei keluar dari butik, Renata melihatnya sambil mengerutkan keningnya kemudian menggidikan bahunya.

   "Kamu kenapa si Sun? Kok Tante jadi di tarik tarik?" Tanya tante Kirei bingung. Kini mereka jauh dari butik.

   "Aduh tante, tadi ada temen Sun. Gawat kalau dia tau Sun dateng ke butik bareng Kei," jawab Sun sambil sesekali melihat ke arah butik yang jarak nya jauh dari tempat ia berada.

   "Oh, tante ngerti." ucap tante Kirei sambil tersenyum.

   "Yauda ya tan aku pamit dulu sama Kei," ucap Sun yang di angguki Kei.

   Akhirnya Sun dan Kei pergi meninggalkan tante Kirei yang tersenyum melihat mereka.

   "Makan?" Tanya Kei membuat Sun mengangguk antusias.

   "Iya! Gue laper sumpah." jawab Sun sambil memegang perutnya dengan wajah yang memelas.

   Kei menganggukan kepalanya kemudian mereka memasuki sebuah tempat makan di mall ini.

   "Gue sama es krim ya!" Pinta Sun dengan puppy eyes nya membuat Kei menghela nafas dan mengangguk.

   Kei kembali dengan dua porsi Nasi beserta fried chicken nya dan satu es krim.

   Sun memakan makanan nya lahap entah mengapa membuat Kei merasakan kebahagiaan di hatinya. Kei terus menatap Sun tanpa kedip, Saat Sun sadar di tatap seperti itu ia pun mengalihkan pandangannya ke arah lain dengan muka yang memanas.

    Tatapan nya -batin Sun.

   "Udah?" Tanya Kei membuat Sun buru buru mengabiskan makanan nya sampai keselek.

   Kei dengan sigap memberi air mineral yang ia pesan tadi dan memberi ke Sun.

   "Pelan pelan," ucap Kei sambil mengusap ujung sudut bibir Sun yang terkena saus.

   Sun mengerjapkan matanya kemudian menggelengkan kepalanya.

     Gue baper? -batin Sun.

   "Udah?" Tanya Kei membuat Sun menyeruput es coca cola nya.

   "Tunggu, sayang kalo gak di abisin." ucap Sun sambil cengengesan membuat Kei menghela napas lelahnya dengan sikap Sun.

   Orang kaya udah kaya gak pernah di kasih makan enak -batin Kei.

   "Mubazir ntar," ucap Sun lagi kemudian dia mengambil papper bag yang isi nya gaun beserta tuxedo milik Kei.

   Sun dan Kei berjalan beriringan membuat beberapa pasang mata iri melihat mereka berdua karena ketampanan dan kecantikan nya.

   Sun memaksa Kei untuk berkeliling mall ini dahulu, ia ingin ber foto seperti anak anak jaman sekarang yang foto nya mirror selfie. Akhirnya Kei pun menuruti permintaan Sun dengan terpaksa.

   Setelah Sun lelah, Sun memutuskan untuk mengajak Kei kembali pulang dan ke parkiran terlebih dahulu untuk mengambil mobil, Sun memasuki mobil dengan lemas karena kelelahan. Sun melihat jam tangan di lengan nya dan waktu menunjuk kan pukul 6 sore, lumayan juga mereka mengelilingi mall. Karena mata Sun yang sudah berat, ia pun memutuskan untuk tidur.

   Kei melihat ke arah Sun dan mengukir sebuah senyuman Tulus dari sang empunya. Kei mengulurkan tangan nya untuk menyentuh dan mengusap rambut Sun, namun niat itu ia urungkan karena melihat Sun yang menggeliat. Kei memegang jantung nya yang sedang memompa kemudian menjalankan mobilnya untuk kembali ke rumah.

    Jantung gue -batin Kei.

🐹🐹🐹

   Sun mengerjap kan matanya kemudian merenggangkan otot ototnya yang masih kaku, ia menguap lebar lebar dan kemudian membulatkan matanya.

   Wait wait kok gue dikamar? -batin Sun.

   Sun mengingat ingat, setau dia Sun terkahir tertidur di mobil nya Kei.

   "Ya kali gue terbang," gumam Sun kecil.

   Sun menggidikan bahu nya kemudian pergi ke kamar mandi dan siap siap untuk berangkat ke sekolah.

   Sun menarik bangku dan duduk di bangku meja makan yang berhadapan dengan papa nya.

   "Pagi papa ganteng," Sapa Sun membuat Andrea terkekeh.

   "Pagi juga anak papa yang cantik." Balas Andrea membuat Sun makin tersenyum lebar.

   "Jadi, yang di sapa papa doang? Mama enggak ni?" Ucap Ferisca yang baru saja datang dari dapur sambil membawa 1 piring roti bakar dan segelas susu.

   "Hehe, kan tadi mama gak ada. Yauda ni, pagi juga mama ku yang cantikk," ucap Sun sambil mencium pipi Ferisca membuat Ferisca tersenyum dan mencium pipi Sun juga.

   Sun mengambil roti bakar nya dan mulai mengunyah. "Ma, pewrawsaan Sun, Sun kewtiuran di mobil Kei tawi kok--"

  "Telan dulu, baru ngomong." ucap Andrea membuat Sun terkekeh dan menelan roti bakarnya kemudian meminum susunya.

   "Perasaan, Sun ketiduran di mobilnya Kei. Tapi kok pas Sun bangun, Sun ada di kamar ya?" Tanya Sun Heran.

   "Kei yang bawa kamu ke kamar," jawab Ferisca membuat Sun melebarkan kedua kelopak matanya.

   "Seriusan ma?" Tanya Sun lagi yang di angguki Ferisca.

   Tiba tiba pipi Sun menjadi berwarna merah, layak nya kepiting rebus.

   Masa si Kei yang gendong gue? Sial, gue baper -batin Sun.

   "Pipi kamu kok jadi merah?" Tanya Andrea membuat Sun menutupi pipi nya dan menunduk.

Tin tin

   Bunyi klakson mobil yang membuat Sun langsung bangkit dan berpamitan dengan kedua orang tuanya.

   "Kei udah dateng, Sun duluan ya. Dadah ma, pa." ucap Sun dan langsung berlari keluar dari rumah.

   Ferisca dan Andrea yang melihat tingkah anak nya hanya menggelengkan kepalanya saja sambil tersenyum.

********


[Hasil revisi]


MY COLD BOY (CLOSE PO)Where stories live. Discover now