23. Amnesia?

90.8K 4K 102
                                    

   Semua menunggu di depan ruangan Sun, Dokter Emil sedang memeriksa Sun apa kah Sun sudah sadar atau belum. Semua yang berada di situ terus menerus memanjatkan doa agar Sun cepat pulih.

Di dalam ruangan.

   Sun menggeliat kan tubuh nya dan memegang kepala nya, ia merintih karena merasakan kepala nya yang berat serta sakit.

   Sun mengerjap ngerjap kan mata nya dan terlihat lah sosok Dokter Emil.

   "Syukur lah, sebelum satu jam kamu sudah sadar, itu tanda nya kamu hanya terkena cedera otak traumatis ringan " ucap Dokter Emil sambil tersenyum.

   "Ce.. cedera otak traumatis?" Tanya Sun dengan suara yang serak membuat Dokter Emil menggangukan kepala nya.

   "Apa itu berbahaya dok?" Tanya Sun setelah minum air putih yang di beri oleh suster.

   "Cedera otak traumatis tidak membahayakan, tapi bisa juga mematikan. Kamu terkena yang ringan atau di kenal sebagai gegar otak," penjelasan Dokter Emil membuat Jantung Sun hampir copot.

   "Apa efek dari Cedera otak traumatis dok?" Tanya Sun lirih.

   "Cedera otak traumatis ringan atau gegar otak dapat menyebabkan Amnesia," ucap Dokter Emil.

   "Tapi tenang saja, karena kamu kuat dan kamu cepat pulih, kamu tidak terkena Amnesia. Kemungkinan juga kamu bisa pulih dalam 4 hari lagi, saya bersyukur karena kamu langsung di bawa dan ditangani," ucap Dokter Emil.

   Sun menghela nafas panjang nya dan dihembuskan nya secara perlahan, ia memandang tangan nya yang di infus dengan tatapan kosong. ia berfikir dan kemudian ide cemerlang terbesit di otak nya, ia pun mulai duduk yang dibantu oleh suster.

   "Jadi saya belum Amnesia ya Dok?" Tanya Sun membuat Suster yang sedang beres beres peralatan nya terkekeh. Sun nengok sebentar dan tersenyum canggung, kemudian Sun kembali melihat ke Dokter Emil.

   "Kamu tidak terkena Amnesia, Gegar otak kamu ringan." kata Dokter Emil membuat Sun menggangguk.

   "Dok, nanti bilang ke orang tua saya ya kalau saya Amnesia," Balas Sun membuat Dokter Emil terkejut.

   "Buat apa? Tidak, Tidak, saya tidak mau berbohong" ucap Dokter Emil membuat Sun mengerucutkan kan bibir nya.

   "Please help me Dok, Dokter kan mirip Emilio Martinez tuh bukti nya nama nya hampir sama. Ya dok, plis..." ucap Sun sambil memohon.

   "Kamu sakit atau enggak sih?" Tanya Suster yang tadi membereskan alat alat nya kini sudah selesai.

   "Saya enggak ngerasa apa apa kok Suster, cuma tadi kepala saya agak pusing sama berat gitu." ucap Sun membuat Suster menggelengkan kepalanya.

   "Dok, plis lah bantu saya," kata Sun membuat Dokter Emil menghela nafas lelah nya.

   "Memang kenapa kamu mau pura pura Amnesia?" Tanya Dokter Emil.

   "Saya mau melupakan seorang Dok, dan saya pikir kalau saya pura pura lupa sama dia, pasti akan kembali ke semula," ujar Sun.

   "Yasudah, yasudah. Saya akan bantu, memang anak jaman sekarang yang di pikiran nya hanya pacar nya saja," ucap Dokter Emil membuat Suster Terkekeh.

   "Ih Dokter sok tau deh, yang tadi saya bilang itu bukan pacar saya tapi Suami saya," ucap Sun membuat Dokter Emil dan Suster itu terkejut.

   "Tuh kan, apa saya bilang Sus, sampai berhalusinasi ingin menjadi istri nya," ucap Dokter Emil sambil menggelengkan kepala nya.

   "Ih, saya serius!" Ucap Sun sambil cemberut.

   "Kamu keliatan nya masih muda, masih imut juga, masa sudah menikah? ada ada saja, saya yang sudah mapan saja belum," Dokter Emil  tertawa.

   "Yasudah, Dokter sama Suster nikah aja!"  Sun kesal namun membuat Dokter Emil dan suster tersebut saling menatap kemudian menjadi salah tingkah.

   "Kalian berdua cocok tau, Suster cantik terus Dokter Emil juga belum tua, masih kelihatan lagi ganteng nya," goda Sun semakin membuat mereka salah tingkah.

   "Yasudah yasudah, saya akan bantu kamu, saya.. keluar dulu ya mau bilang sama mereka" kata Dokter Emil sambil melenggang pergi.

   "Awas nanti kamu menyesal udah bohong ke mereka" goda Suster itu kemudian mengikuti Dokter Emil.

   "Apa banget nih couple goals RS!" Gerutu Sun kemudian kembali tiduran untuk melanjutkan mimpi nya bersama Manu Rios.

   Dokter Emil dan Suster keluar dari ruangan yang membuat Andrea dan Ferisca langsung menghampiri nya.

   "Dok, bagaimmana keadaan Sun?" Tanya Ferisca langsung sambil panik.

   Dokter Emil menghela nafas panjang nya "Ya Allah ampunilah hamba mu ini karena telah berbohong, amin" ucap Dokter Emil dalam hati.

   "Sunny terkena Amnesia," 3 kata yang lolos dari mulut Dokter Emil membuat semua yang berada di situ sangat terkejut dan menggelengkan kepala nya tidak percaya. Cintya dan Shasya berpelukan menumpahkan kesedihan nya, sedangkan David mengadah kan kepala nya ke atas agar air mata nya tidak turun, yang ia khawatirkan adalah jika Sun melupakan diri nya.

   Malam pun tiba, David , Cintya dan Shasya menemani Sun di ruangan nya, Sun sudah sadar sejak tadi hingga kini ia sedang tertawa mendengar lawakan dari David, sedangkan Andrea dan Ferisca sudah pulang duluan karena di paksa oleh Sun dengan alasan besok harus bekerja.

   "Iya? Ya ampun, David ada ada aja sih," ucap Sun sambil tertawa.

   "Eh, kok Dokter nya ganteng ya?" Ucap Shasya tiba tiba.

   "Yeh, lo mah emang mata cogan, Sat!" David menoyor kepala Shasya.

   "Ih! Biasa aja dong sat, jangan nempeleng juga!" Ucap Shasya kesal.

   "Shasya, jangan ngomong kasar! Siapa yang ngajarin?" Omel Sun bak ibu yang memarahi anak nya.

   "Anak bang sat satu ini," ucap Shasya sambil melirik David.

   "Kok gue sat" ucap David sambil melebarkan kedua bola mata nya.

   "Demen banget sat sat an dah, heran, mana masi muda,"  Cintya melihat ke arah David dan Shasya dengan miris.

   "Sun? Lo Amnesia ya? Kok lo inget sama kita?" Tanya David membuat Sun terdiam.

   "Dav, apaan sih! Udah nggak usah bahas itu dulu" Cintya memarahi David yang di balas kekehan oleh David.

~oOo~

   Di lain tempat, Kei berada di salah satu SMA yang berada di jepang, hari ini hari pertama di mulai nya olimpiade IPA, Kei sedang mempersiap kan lomba olimpiade nya. Kei merapikan kerah seragamnya dan membenarkan nomor peserta yang bertenggar di dada bagian kiri nya. Kei berdiri dan melihat arloji di pergelangan nya, olimpiade di mulai setengah jam lagi, ia masih ada waktu banyak ke toilet dan berkeliling sekolah ini.

   Saat di toilet, Kei membasuh muka nya dan mengambil sapu tangan yang ada di saku nya kemudian mengelap halus wajah nya yang basah, Kei juga membasahi rambutnya dan merapikan nya.

   Kei menghela nafas panjang nya dah memandang diri nya di cermin, ia tiba tiba menjadi teringat sosok Sun dulu yang selalu mengatakan Es batu berparas tembok, ujung sudut bibir Kei terangkat.

   Kei kembali berjalan keluar toilet, hingga di tikungan ada seorang perempuan yang menabrak nya.

   "Ah, Gomen" ucap perempuan tersebut sambil menunduk, dengan bahasa khas jepang.

   Perempuan tersebut mulai mengangkat wajah nya dan melihat wajah datar Kei, Perempuan tersebut terkejut sama hal nya dengan Kei, ia juga terkejut.

   "Keinan?"

•••••••

[Hasil revisi]

MY COLD BOY (CLOSE PO)Where stories live. Discover now