1. -awal-

195K 7.5K 194
                                    

Sun membawa mobil sportnya dengan kebut - kebutan membuat semua yang berada dijalanan mengumpat kesal kepada sun.

 "Anjir, Cintya udah sampe duluan," ucap Sun lalu kembali menaikan kecepatan mobilnya.

Sun memarkirkan mobilnya di tempat parkir guru. Sun keluar dari mobil yang langsung menjadi perhatian mata semua siswa siswi star high school.

"Curangg lo, udah sampe duluan aja. Kalah kan gue," kata Sun membuat Cintya tersenyum dan Shasya tertawa.

"Curang dari mana, lo aja lelet." Balas Chintya membuat Sun tertawa.

Tiba tiba seorang lelaki yang berstatus kapten futsal star high school menghampiri sun dkk. Sun yang melihat itu memutar bola matanya malas dan berniat langsung pergi. Sewaktu ingin pergi, tangan Sunny dicekal oleh lelaki itu.

"Hay sayang, mau kemana?" Tanya laki - laki itu.

Sun menggertakan gigi nya kesal. "Raihan! Jauhin tangan kotor lo dari tangan gue. Don't touch my hand!!" Sun menatap nya tajam lalu menghentakkan tangan Raihan.

"Calm down babe," balas Raihan sambil terkekeh.

"Nggak usah panggil - panggil gue itu!" setelah mengatakan itu  Sun dkk pergi ke ruangan kelas mereka.

"Liat aja. lo bakal jatuh dan tunduk di tangan gue, Sunny elsa. " Raihan melihat kepergian Sun sambil tersenyum smirk.

Sunny, Shasya dan Cintya berjalan di koridor sekolah yang menjadi pusat perhatian siswa siswi Star high school.

    "Gila badai badai,"

    "Anjirr cecan lewat,"

    "Bad girl."

    "Sepatunya kurang tinggi,"

    "Mentang mentang anak nya yang punya sekolah dia bebas seenaknya."

    "Cantik nya anjir, iri gue."

    "Ngalahin Bollywood njay,"

Sun melirik sekilas ke arah mereka, kemudian ia rolling eyes. "Paan si norak!" Gumam nya. Sungguh, Sun sangat tidak suka menjadi pusat perhatian.

Sun memasuki ruangan kelasnya bersama Cintya dan Shasya. Sunny meletakkan tasnya diatas meja dan duduk di meja Shasya, sampingnya.

"Gila banget nggak si? Emang tuh Raihan nggak banget! Ishhh, ngeselin banget pengen gue makan rasanya," kata Sun sambil mendengus.

"Mata lo katarak nggak si Sun? Raihan kan
popularity nya ya sama kaya lo," kata Cintya sambil ikutan duduk di meja samping Sunny.

"Iya Sun, handsome boy juga loh. Cocok for your boyfriend lah hahaha,"  Cintya tertawa disusul Shasya membuat Sun tambah kesal.

"I don't want ok? So, stop say that. Lagian, gue kalo pacaran nggak akan mandang popularitas, buat apa? Percuma kan kalo famous tapi nyakitin, brengsek!" Kata Sun.

"Pengalaman banget," ucap Chintya dan Shasya kompak kemudian mereka terkekeh.

"Cabut yuk," Ajak Sun membuat Shasya menghela napas panjangnya.

"Nggak nggak, nggak mau. Shasya udah kelas 12 jadi, Shasya mau tobat."  Shasya tersenyum membuat Cintya dan Sun tertawa.

"Sejak kapan lo tobat? Hahah," tanya Cintya sambil tertawa.

"Iya sejak kapan? Nakal dulu baru sukses deh haha," ucap Sun setelah berhenti tertawa.

"Ya sekarang, Shasya kan kemaren maren udah nakal. Sekarang, awal dari sukses. Kalian juga tobat, jangan nakal terus." Shasya menasihati mereka membuat Sun dan Cintya mengangguk pasrah.

MY COLD BOY (CLOSE PO)Where stories live. Discover now