10

1.1K 239 85
                                    

Panggilan

Chanyeol

Suasana bising yang berasal dari orang-orang yang berlalu lalang daritadi terus terdengar. Terminal kedatangan 1A Bandara Soekarno Hatta emang gak pernah sepi. Sedari tadi gue memperhatikan banyak wajah baru tersenyum lebar menyambut entah sanak saudara, teman atau hanya sekadar tamu yang muncul dari pintu kedatangan.

Gue memperbaiki lipatan lengan kaos gue. Sebenarnya ini masih jam kantor, tapi gue berhasil menyelesaikan kerjaan gue sebelum minta izin pulang duluan karena gue harus ngejemput Yoona di bandara. Gue gak sempet balik ke apartemen, tapi beruntung gue selalu bawa kaos cadangan di mobil. Jadi sebelum nyamperin Yoona, gue ganti setelan kemeja gue dengan kaos di kamar mandi kantor.

Meskipun baru beberapa bulan kenal dia, entah kenapa gue ngerasa nyaman sama dia seolah kita udah kenal bertahun-tahun. Jujur, gue udah mulai mikirin gimana cara gue menyatakan perasaan gue ke Yoona. Tadinya gue mau mencoba melakukan cara pertama yaitu ngajak dia dinner date romantis di restoran. Tapi siapa yang nyangka, sebelum gue melakukan rencana itu, gue udah terlebih dahulu menyatakan perasaan gue ke Yoona di depan seojun dan well... sepiring ayam goreng.

"Beruntung ya yang nanti jadi pasangan kamu."

Oke. Salahin aja Yoona yang tiba-tiba memuji gue dan ngomongin soal pasangan. Otak gue yang udah berimajinasi jauh ngeliat Yoona yang ngambil alih tugas belanja dari nyokap gue, ditambah dengan adanya Seojun diantara kita berdua bikin gue benar-benar picture ourself as a perfect family. Yoona as my wife and Seojun as my dear son. Semua itu bikin otak gue konslet dan cuman butuh sedikit pancingan buat memporak-porandakan pertahanan gue.

Selanjutnya gue merasa sedikit malu dan menyesal. No, bukan menyesal karena udah mengungkapkan perasaan gue. Tapi lebih ke menyesal gue gak melakukannya secara benar. I mean cewek spesial kaya dia harusnya diajak pergi nonton ke bioskop yang khusus disewa buat berdua lalu malemnya diajak dinner di restoran berbintang dengan menu makanan yang mewah. Not sounds exaggerating but she deserves to be treated like a princess.

Gue berencana menebus semua kesalahan gue dengan asking her properly. Tapi gagal lagi karena ternyata dia harus ngikutin workshop di Banjarmasin. Mempelajari sesuatu tentang kain tenun asli sana. Gue gak tahu lebih jelasnya.

Dengan dia berada jauh di pulau seberang, gue harus memuaskan diri dengan hanya ngeliatin wajah dia dari layar hape selama dua mingguan terakhir. Gue hanya bisa video call dia pas malem, setelah kegiatan dia udah kelar, balik ke kamar hotelnya dan udah nemu sinyal. Hanya obrolan selewatan nanya kegiatan masing-masing di hari itu. Seringnya gue gak tega ngeliat wajah capeknya dan berujung gue yang nyuruh dia segera istirahat dan mematikan sambungan telpon.

Dua hari yang lalu, waktu Yoona bilang acaranya udah selesai dan dia mau pulang, gue langsung menawarkan diri untuk ngejemput dia ke bandara. Dan disinilah gue, berdiri nunggu sosok Yoona muncul dari pintu kedatangan.

Gue melihat ke layar ponsel, mencocokkan jadwal kedatangan dengan jam digital yang ada di ponsel gue. Saat gue mendongak, cewek itu muncul dari pintu. Menggeret koper di belakang badannya sambil keliatan oh so gorgeous dengan simple attirenya. Yoona muncul mengenakan jas kotak-kotak dipadukan dengan celana jeans dan sepatu sports. Sederhana, tapi entah kenapa gue merasa dia malah keliatan stand out dengan pilihan outfit simplenya. Does she ever consider being a model rather than being a designer before?

 Does she ever consider being a model rather than being a designer before?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Our UniverseWhere stories live. Discover now