6

1.2K 238 24
                                    

Pertimbangan

—Yoona


"Kak Yoon..."

Gue tersadar dari lamunan gue dan menoleh ke sumber suara. Joy dan Rose berdiri disamping gue dengan Joy yang menggerak-gerakkan jarinya ke atas layar ponsel dengan casing bordiran bunga berwarna putih. Loh, kayak kenal casingnya?

"Uwaaaa ganteng bangetttt."

Joy bersorak heboh, membuat Rose penasaran dan melongokkan kepala, ikut ngeliatin layar ponsel. Ya ampun itu ponsel gue!

Gue bergegas bangkit dan mengulurkan tangan gue untuk mengambil ponsel itu, tapi Rose dengan cekatan narik gue kembali duduk.

Ck! Ini bocah berdua seneng banget sih gangguin gue.

"Anjir ganteng banget kak. I'm sure you guys will make an amazing pair," celetuk Rose sambil nahan tangan gue.

Joy menganggukkan kepalanya, nunjukkin layar ponsel gue yang menampilkan foto profil Chanyeol, "Lebih ganteng sih Kak daripada mantan lo yg terdahulu. Siapa namanya?" tanya Joy menaikkan alisnya. Yang gue sambut dengan delikan.

Mulut Joy tuh emang ya.

Gak dapet jawaban apa-apa dari gue, Joy beralih ke Rose. "Eh, siapa Ros?"

Gue memelototkan mata ke arah Rose. Mengancam dengan isyarat, jangan sampai ada nama apapun yang keluar dari mulut cewek itu.

Rose meringis, mengibaskan tangannya pelan, "Duh forget siapa ya. Udah gak penting lagi sih soalnya. Iya ga Kak Yoon?"

Joy mendengus, "Iya. Gak penting juga sih." Cewek itu mengangguk sambil melambaikan ponsel gue ditangannya, "Udah lupain nama si kakak mantan. Fokus aja sama si kakak ganteng ini."

"Jadi, gimana jawabannya Kak?"

Gue menghela nafas, itu juga yang gue pikirin. Gue bingung mau ngasih jawaban. Daritadi gue ngeliatin chatroom kosong gue sama cowok itu. Mencoba ngetik sesuatu, dan berakhir dengan ngehapus kata-kata yang mau gue kirim. Dan itu terjadi secara berulang-ulang. Ugh! Kenapa gue tiba-tiba jadi gak bisa ngerangkai kata-kata sih?

"Gue bingung mau jawab gimana."

"Tinggal jawab iya susah banget Kak," dengan asal Joy nyeletuk. "Sini. Aku yang ngetik ya."

"Joy jangan!"

Gue menahan tangan Joy yang udah mau ngetik pesan ke nomornya Chanyeol.

Gue menggigit bibir, sedikit ragu apakah gue harus cerita atau nggak ke mereka berdua.

"Kan dia nanya gue secara langsung. Sopan gak sih kalo gue jawab lewat chat?"

Joy menoleh ke arah Rose, dan Rose juga melakukan hal yang sama. Secara serempak, mereka berdua tersenyum —sedikit menyeringai ke arah gue. Kan, emang gak meyakinkan kalau cerita sama mereka.

"Diem-diem ternyata dipikirin juga yaa," ejek Joy sambil menyeringai.

Gue meringis kecil. Mereka gak harus tau kalau gue jadi susah tidur akhir-akhir ini karena mikirin jawaban apa yang sepantasnya harus gue kasih ke ajakan ngedate cowok itu.

"Ya kata gue sih sopan sopan aja Kak," lanjut Joy meletakkan ponsel gue kembali ke atas meja.

Rose ikut mengangguk, "Iya kak. Toh dia yg ngasihin nomornya ke kakak. Let's try."

Gue berpikir lagi. Apa iya sopan?

Setelah gue disidang sama Sooyoung, Fany dan Mbak Jessica, thanks to mulut berisiknya Joy yang cerita soal ajakan jalan itu, gue dikasih berbagai macam masukan. Ya, gue tahu mereka care sama gue dan gak mau gue terluka lagi.


Our UniverseМесто, где живут истории. Откройте их для себя