13

20.1K 2.1K 92
                                    

"Tunggu apa? Cepat ke sana!" ketus Rangga galak.

Cinta menghela napas. Dia hanya mahasiswi lemah tak berdaya. Tak mungkin melawan dokter ruangan yang berkuasa. Cinta mundur teratur dengan kekalahan yang menyakitkan.

"Keterlaluan! Ini benar-benar sudah keterlaluan!" umpat Cinta. Bagaimana bisa dokter itu dengan sengaja tidak mau memberinya prasat! Hanya karena rasa sentimen yang tidak pada tempatnya, bajingan itu bersikap seperti ini. Memangnya apa salahnya! Cinta meremas buku-buku jari dengan emosi. Dia masuk ke VK2, kemudian menyapa pasien yang terbaring di sana dengan ramah. Meskipun sekesal apa pun, sikap ramah harus selalu ditunjukkan kepada pasien.

"Malam, Ibu? Bagaimana kondisinya? Apa sudah ada rasa mulas?"

"Ada, tapi kayaknya jarang-jarang, Mbak," aku sang ibu yang masih asyik makan pempek.

Cinta mendesah. Bukan jarang-jarang sepertinya ham-pir tak ada. Cinta memeriksa denyut jantung janin dengan doppler, lalu mencatatnya pada catatan yang dia bawa. Tak lama kemudian ada kontraksi tapi menghilang dengan cepat. Mungkin hanya lima belas detik saja. Cinta mendesah meman-dangi partograf. Sudah pasti pasien ini bakal dioperasi. Percuma saja dia melakukan observasi. Kenapa sih dia harus berdiam diri di sini melihat orang-orang lain sibuk! Bedebah satu itu benar-benar harus dihabisi!

Cinta mendesah pasrah. Dia hanya duduk di kursi dan sesekali melakukan RPS supaya his adekuat tapi usahanya percuma saja karena tidak ada peningkatan kontraksi uterus. Bosan karena tak melakukan apa-apa, Cinta hanya bermain ponsel di sela observasi. Akhirnya karena mengantuk setelah

begadang mengerjakan laporan kemarin, Cinta ketiduran.

***

"Cinta, bangun." Tepukan di punggung membuat Cinta terperanjat seketika. Yang membangunkan adalah Bidan Alfa yang tampak semringah.

"Waktunya persiapan naik OK, Kak?" tanya Cinta kalang kabut karena ketahuan tidur saat observasi. Setelah menjadi akrab dengan bidan itu, Alfa memintanya memanggil kakak karena selisih umur mereka ternyata tak terlalu jauh.

"Nggak kok, SC nya ditunda besok pagi jam lima. Dokter anastesinya tidak di tempat," senyum Alfa. Wanita itu tampak bahagia. Sepertinya dia senang karena akhirnya suaminya bisa beristirahat.

Cinta tersenyum kecil. Manis sekali pasangan ini, mengingatkannya pada ayah dan ibunya. Ibu Cinta adalah dokter anestesi, sehingga mereka selalu jadi satu paket saat melakukan. Kabarnya, mereka dulu jatuh cinta di kamar bedah. Itulah yang membuat hubungan ayah dan ibunya begitu intim karena mereka tak pernah terpisahkan.

"Ini ada kue, ayo dimakan buat pengganjal perut. Kamu pasti lapar, kan?" tawar Alfa.

Cinta sungguh terharu pada seniornya itu. Sebenarnya sejak tadi perutnya memang keroncongan. Dia menerima kue pemberian Alfa dan melahapnya dengan semangat.

"Pasien Ny. X tadi gimana? Divakum ya, Kak?" tanya

Cinta kepo.

"Iya, bayinya sudah lahir. Alhamdulillah lancar."

Cinta mengerucutkan bibir. Dia jadi teringat pada kekesalannya terhadap Rangganteng.

"Siapa, Kak, yang nolong? Sumiati?" kejar Cinta. Mem-bayangkan Mia menyombong besok karena mendapatkan kasus yang menarik itu membuatnya jengkel.

Alfa tersenyum. "Ditolong sendiri sama Dokter Rang-ga."

Cinta melongo. Dalam hati dia bertepuk tangan. Syukurlah, ternyata Sumiati juga diabaikan dokter itu. Cinta bahagia karena bukan dirinya saja yang diperlakukan begitu.

"Wah, hebat juga dokter umum bisa vakum," puji Cinta tidak tulus. Setahunya memang dokter umum di VK itu kebanyakan tidak punya talenta seperti itu. Bahkan untuk skill kebidanan, Cinta percaya diri skill-nya lebih baik dari semua dokter umum. Secara selama bertahun-tahun yang dia pelajari hanya ini saja. Sementara dokter umum kan perlu mempelajari banyak hal. Keterampilan mereka dalam melakukan tindakan medis non operatif cenderung kurang bagus. Cinta bahkan sudah sering melihat dokter umum yang nggak bisa memasang infus.

"Dokter Rangga itu beda dengan dokter ruangan lain-nya," ungkap Alfa.

"Beda bagaimana?"

"Dia cepat dan tanggap, diagnosisnya tepat, teorinya bagus, walaupun tak bisa dibandingkan dengan Dokter Gama,

sih."

Cinta meringis melihat Alfa yang sempat membang-gakan suaminya sejenak. Ah, kisah romansa tenaga kesehatan seperti ini selalu membuatnya iri.

"Singkatnya, dia dokter ruangan yang sangat bertang-gung jawab. Kebanyakan dokter ruangan itu magabut. Skill mereka jelas kalah oleh bidan senior sementara teori mereka jauh di bawah dokter spesialis. Mereka biasanya canggung untuk mengambil tindakan dan akhirnya hanya duduk-duduk cantik di ruang dokter. Kami hanya mencari mereka untuk menuliskan resep saja. Tapi Dokter Rangga berbeda. Dia selalu ikut menangani pasien secara langsung. Dia bahkan tidak malu bertanya pada kami jika ada hal yang tidak dia pahami. Sebagai sesama tenaga kesehatan, aku sangat menghormatinya. Sepertinya nanti dia akan menjadi dokter spesialis Obsgin yang hebat di masa depan."

Cinta termenung sejenak mendengar pendapat senior-nya tentang Rangganteng. Cinta menopang dagu. Memang sih, Rangga itu kelihatannya dokter yang penuh talenta, walaupun suka baperan. Cinta menguap lebar karena rasa kantuk kembali menyerang. Gadis itu tidak menduga bahwa esok hal mengerikan akan segera dialami.

***

perasat adalah sebuah keahlian memegang suatu tindakan medis

pre ruptur membran adalah sebuah kasus di mana selaput membran yang melindungi ketuban robek sehinga air ketuban merembes. Batas maksimal untuk bayi dapat dilahirkan dengan normal setelah ketuban pecah adalah 12 jam. Jika lebih dari itu, kemungkinan besar akan terjadi penyulit bayi tidakbisa bernapas dengan spontan ketika lahir.

his adalah kontraksi pada rahim yang memicu terjadinya persalinan His dikatakan adekuat jika terjadi empat kali dalam 30 menit dengan lama minimal 40 detik.

Ketika pasien melahirkan servis (leher rahim) akan mengalami penipisan dan pembukaan. Pembukaan mulai dari 1-10 cm. Ini disebut dengan kala I persalinan.

vakum ekstraksi adalah sebuah alat untuk membantu persalinan yang tidak bisa dilahirkan secara normal.

doppler adalah sebuah alat yang digunakan untuk mendengarkan denyut jantung janin.

partograf adalah sebuah alat untuk memantau persalinan normal juga alat untuk pengambilan keputusan klinis.Dengan menggunakan alat ini persalinan yang tidak normal bisa dievaluasi

RPS adalah singkatan dari rangsangan puting susu. Salah satu tindakan non operatif yang diharapkan dapat meningkat kontraksi rahim ibu bersalin.

Operation Khamer = bahasa Belanda, aritnya kamar operasi

SC singkatan dari Sectio Caesaria, atau yang biasa disebut dengan operasi sesar. Adalah tindakan medis operatif untuk melahirkan bayi yang tidak dapat dilahirkan secara normal.

***

Up! Terima kasih untuk yang sudah komen. Jangan lupa komen lagi ya, Gaes. Makin banyak yang komen makin cepet aku updatenya...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love And Heart [Republish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang