Lima belas

22 1 0
                                    

Aku harus membiasakan diri tanpa kamu lagi, bukan membiasakan diri tapi memang harus terbiasa tanpa kamu, kamu hanya lah orang yg meminta ku menunggu mu dan menggantungkan ku pada kemungkinan yg tidak tentu.

"Sekarang aku tidak tau lagi kabar tentang kamu am, aku pun juga sudah tidak mau tau lagi semua urusan tentang kamu, semoga hanya aku yg kamu kecewakan ya hehe, dia jangan! Jangan kamu minta dia untuk menunggu, karna mungkin dia tidak akan sekuat diri ku, ya walaupun dalam hati ini sangat sangat rapuh am, terimakasih untuk semua kisah penantian yg kamu berikan, walau pada akhirnya kamu sendiri yg mengakhirinya" dalam coretan buku yg selalu aku bawa kemana mana.

Tahun ajaran baru di mulai, aku sebagai mahasiswa dan karyawan harus lebih semangat menjalaninya, walaupun sebagaian semangat ku masih hilang di bawa nya, pagi aku kerja sampai sore, pulang kerja langsung kuliah sampai malam, ya itu yang akan aku jalani selama 4 tahun depan.

Tidak ada yg perlu aku ceritakan apa yg ada di kampus ku, karna memang tidak ada yg membuat ku tertarik, apalagi cowok-cowoknya. Aku hanya punyai teman dewi namanya, anaknya baik, murah senyum, dan dia lebih berisi badannya dari pada aku, rambutnya pendek seperti polwan dan pakai kacamata.

"Tugas di kumpulin besok sampai jam 10" Kata Dosen ku,
Lalu aku memasukan binder ku ke tas, pakai jaket terus jalan keluar kelas sama anak-anak lainnya,
kebetulan rumah kita searah, jadi dewi meminta untuk pulang bareng,

"Thanks ya nay" sapa dewi
"Samasama dew, gue balik duluan ya"
"Iya hati-hati lo ya, kabarin gue kalo udah sampe"
"Byee" sambil melambaikan tangan, dewi masuk ke rumah dan aku pulang dgn motor ku.

Sampai di rumah, aku memberi kabar dewi dan ke beni juga, ya sekarang dia sudah masuk pendidikan polri disana, jarang megang hp si, tapi ya aku hanya ingin memberinya kabar, walaupun itu chat aku di kabar 2 hari kemudian.

Aku tidak ada komitmen apa-apa dgn beni, seperti yang beni bilang
"Ya kita jalanin aja kayak gini"
bisa di bilang sama hal nya dia dgn iam, sama sama tidak bisa memberi kepastian, tapi aku tau maksud beni, dia ingin fokus dulu ke pendidikannya, dan aku juga tidak mau terlalu berharap dgn beni, jadi ya aku menjalaninya dengan biasa aja.

Tiga bulan berlalu, cukup lelah bahkan hampir lelah mungkin setiap hari waktu itu terkuras untuk kerja dan kuliah, sampai akhirnya UAS, selesai uas aku kan dewi ke kantin dulu tidak langsung pulang itu berhubungan dgn hari sabtu,

"Nay" sapa dewi
"Hmm" jawab ku sedang minum jus aplukat campur strawberry kesukaan ku
"Lo tau gak si, cowok yang duduk di belakang nya ira tadi?"
"Siapa?" Tanya ku
"Itu si teguh"
"Oh, kenapa dia?" Teguh itu cowok satu kelas dgn kita, berkulit hitam manis, kumis tipis, namun aku tidak aku pekerjaannya apa.
"Gpapa si"
"Lu suka sama dia?" Tanya ku tegas
"Gila lo haha" hahaha
"Lagian lo nanya kayak orang mau maling bisik-bisik"
"Itu dia duduk di belakang sederetan sama lo" aku langsung memalingkan kepala ku ke arah belakang
"Jangannn  ne.....ngok" sahut dewi
"Kok gue nengok dia nunduk, kenapa tuh orang?" Tanya ku jutek
"Nayy, dia tuh dari tadi ngliatin ke kita terus" jawab dewi
"Udah biarin aja lah" kata ku.

Dddrttt drttt dari beni
"Lo mau makan mie gak nay?" Tanya dewi
"Enggak dew, yg lain aja" karna aku memang tidak suka mie, dan kalo kepepet tidak ada makanan lain baru makan mie.

"Aku mau ke surabaya" isi chat beni
"Kapan?" Tanya ku
"Bulan depan, nanti aku kabarin lagi"
"Yaudah kamu hati-hati" tidak ada jawaban darinya.

Beni pernah bilang saat dia udah pendidikan di sana, lalu ke surabaya di watukosek untuk pelantikannya, karna di situ adalah markas terbesar brimob.

Selesai makan, dan aku makan nasi + ayam, lalu pulang. Aku dan dewi ketemu dgn teguh di parkiran,
"Hayy pada mau balik kemana?" Sapa teguh
"Deket kok dari kampus" jawab dewi dan aku hanya diam. Dia dan motor vespa nya parkir di sebelah motor ku, karna dewi yg mau bawa motor jadi dewi yg mengeluarkan motor,
"Duluan yaa" pamit teguh
"Iya hati-hati" jawab ku dgn senyum.

Kapan Berakhir?Where stories live. Discover now