Ke sepuluh

35 3 0
                                    

Aku coba untuk bicara sama mama, aku di bolehin gak nanti buat dateng ke acara wisuda iam, aku berharap mama memperbolehkan aku dateng kesana.

"Ma"
"Hmm knpa?"
"Iam minta aku buat dateng ke wisudanya nanti, boleh gak?"
"Kapan?"
"Tgl 29 ma?"
"Hari kamis, kamu kan kerja?"
"Bulan april ma hari minggu, bukan bulan ini"
"Ya terserah kamu"
"Ya mama ngebolehin gak?"
"Kamu sebenernya mau yg mana si?"
Aku mendengar pertanyaan itu diam sejenak. Karna aku pun tidak mengerti perasaan aku saat ini.
"Ya kan aku masih berhubungan baik sama iam, dan gak salah kan iam minta aku buat dateng kesana?"
"Iya gak papa si, emang cewenya gak dateng?" Tanya mama ku
"Katanya udah putus ma, dari November kemarin"
"Emang iam ngomongnya gimana?" Tanya mama ku.

Lalu aku ceritakan semuanya tentang iam, mama aku juga bercerita kalo mama sempet ngobrol dgn iam soal hubungan aku dgn nurwi. Yg selalu aku ingat dari cerita mama, iam bilang
"Naya kan udah punya pacar mama naya, tapi iam juga gak tau kan jodohnya siapa"

Aku tidak mengerti kenapa iam bicara seperti itu, apa iya iam masih mengharapkan aku kembali? Apa mungkin masih bisa?

Aku bercerita semuanya ke mama aku, tentang hubungan aku dgn nurwi, dgn iam bahkan aku sudah punya nurwi, masih ada laki laki teman skate ku dulu, yg sekarang sudah menjadi TNI, dan teman masa kecil ku yg menjadi polisi sekarang, mereka masih saja mendekati ku.

Semua itu menjadi godaan buat aku, menjadi godaan aku untuk memutuskan nurwi dan menjadikan diantara salah satu dari mereka yg memiliki pekerjaan yg lebih baik entah TNI atau tmn kecil ku yg sudah menjadi polisi.

"Ngegantung gitu si hubungan kamu" sahut budhe ku
"Iya makanya aku bingung" jawab ku
"Kamu sreg nyaman sama siapa?" Tanya mama ku
"Gak tau ma haha" sambil tertawa
"Kalo gak nyaman sama nurwi jgn di lanjutin, kalo nyaman ya lanjutin aja" kata mama ku.

Akupun bingung dgn keadaan aku saat ini, karna banyak yg menggoda ku hmm. Mengoda dalam artian hati aku sedang di uji banyak lelaki yg lebih baik dari segi kerjaan & masa depannya daripada nurwi. Tapi aku tidak mau gegabah, aku tetap melanjutkan hubungan aku dgn nurwi bahkan 1 bulan lagi aku anniv ke satu tahun dgn nurwi.

Kemarin saat aku pulang kerja, aku ke rumah widya untuk mengambil helm mama ku yg di pinjamnya, saat jalan pulang ada mama iam di depan rumah.
"Nay"
"Iya ma"
"Sini masuk, kamu mau kemana?"
"Mau pulang ma, abis ngambil helm mama"
"Kamu baru pulang kerja?"
"Iya ma, ma iam wisuda kapan ya?" Lanjut ku bertanya untuk memastikan.
"Bulan ini akhir april atau gak awal mei, mama lupa"
"Iya ma, iam minta naya buat dateng ke wisudanya"
"Iya dari kemarin kemarin tuh iam ngomong mulu suruh ajak kamu ke wisudanya"
"Kata mama juga udah fokus belajar aja mau ujian nanti senin, gak usah mikirin naya, nanti naya juga dateng" lanjut mama iam.

Asik ngobrol dgn mama iam, dan bercanda dgn kekey adik iam.
akhirnya aku pulang untuk makan mandi & istirahat.

Saat Nanti wisuda aku bingung, apa yg harus aku katakan ke nurwi nanti, kan tidak mungkin aku bilang datang ke acara wisuda mantan ku haha. Tapi aku berharap aku bisa datang dan nurwi tidak marah dgn ku. Mama aku pun sudah mengijinkannya, karna yang terpenting buat aku adalah ijin dari orang tua ku.

Tapi aku pun bingung, karna aku mendengar kabar dari riri bahwa syifa mantan iam itu juga ingin datang ke acara wisuda iam nanti. Bagaimana nanti? Aku dan syifa datang ke satu acara untuk satu laki laki??

Jika memang nanti syifa datang, aku lebih baik mundur, biar aku saja yg mengalah untuk tidak menghadiri wisuda itu. Tapi pasti iam marah sangat marah kepada ku jika aku tidak datang ke acaranya, karna iam yg langsung meminta ku untuk datang. Kalau syifa itu hanya keinginan dia sendiri itu datang ke acara wisuda iam.

Kebetulan riri, iam dan syifa ada dalam satu ikatan remaja masjid di tempat ku tinggal. Tapi dari cerita riri, iam dan syifa tidak pernah ada dalam satu pertemukan rapat. Dan dari cerita riri juga syifa masih mengharapkan iam untuk kembali padanya. Riri juga bilang kalo syifa itu ingin bisa ngobrol berdua dgn iam bertemu dgn iam, tidak ada chatting lewat wa saja.

Mereka juga sempat ingin jalan makan berdua namun entah itu jadi atau tidak.

Kapan Berakhir?Where stories live. Discover now