Ketiga

97 4 0
                                    

Aku dulu di kampung memang jarang main keluar dgn tmn rumah atau pun teman sekolah, setiap hari aku habiskan waktu untuk belajar dan istirahat, nonton tv pun aku jarang haha. Karna om Aku cukup galak dlm mendidik ku, jadi aku takut sama om aku.

Selama aku pacaran dgn iam tidak ada masalah apa apa, aku pacaran dgn iam sudah berjalan 2 bulan. Mama aku pun tau kalo aku pacaran dgn iam, mama aku minta aku untuk memutuskannya dgn alasan dia umurnya lebih muda dari ku dan keluarganya keluarga yg cukup berada. Dengan alasan classic aku memutuskan hubungan aku dgn iam.

"Kita putus ya" sebenernya aku gemetaran waktu ngetik sms itu
Ini pertama kalinya aku jatuh cinta, dan pertama kalinya pun aku memutuskan seorang cowok

"Kenapa?"
"Nilai aku turun, gara-gara aku pacaran"
"Oh yaudah makasih" tanpa basa basi dia menjawab sms ke seperti itu.

Itu yg menjadi penyesalan aku, kenapa dgn bodoh nya aku memutuskan cowok yg memang aku sayang. Namun di sisi lain aku tidak mau menjadi anak yg tidak menuruti apa kata orang tua.

Setelah aku putus dari iam, dia sangat berubah menjadi cuek, sombong bahkan seperti tidak saling mengenal.

Keluarga iam pun sudah mengetahui bahwa hubungan kita putus, tapi keluarga nya masih bersikap baik terhadap ku.

Setelah putus dari iam aku masih menyendiri, tapi iam 3 bulan putus dari ku sudah memiliki pacar satu sekolah dgn dia, disitu aku merasa sudah tidak ada harapan lagi untuk kembali dgn iam. Fatia ya itu lah nama pacar baru nya iam.

Semoga kamu bahagia ya iam, selamat kamu sudah menemukan pengganti ku, sedangkan aku masih menyendiri dgn penyelasan dan ke bodohan ku

Waktu itu ada acara khitanan ponakan ku, dan aku ditunjuk untuk menjadi pager ayu, ada seorang cowok, dia keponakan suaminya tante ku, namanya alfin. Aku di antar alfin ke tempat acara itu, disana aku bertemu dgn tmn alfin namanya rifki. Dulu rifki tinggal di jakarta, lalu dia pindah ke bekasi. Aku berkenalan dgn rifki ngobrol dan kita saling bertukar pin bbm.

Aku kan rifki semakin dekat, kita selalu chatan dan saling curhat, aku sempat berfikir apa ini sudah waktunya aku untuk move on? Tapi aku masih sayang dgn Iam walaupun sesingkat itu hubungan ku. Aku pun baru mengenal rifki tapi kenapa ada yang aneh dgn perasaan ku.

Aku tidak mau buru buru untuk menentukan hati ku untuk siapa, rifki hampir tiap hari libur ke jakarta ke alfin untuk sekedar main karna rumah nenek rifki dekat dgn rumah alfin.

Malem minggu itu rifki mengajak ku jalan keluar, dan aku mau daripada aku hanya berdiam diri di rumah, aku di ajak rifki ke tempat makan yg enak buat nongkrong juga.

Waktu pertemuan itu emang singkat, setelah jalan dgn ku, rifki langsung pulang ke bekasi, mungkin aku sudah mulai menyukainya, tapi hati ku belum bisa sepenuhnya lepas dari iam. Apa yg harus aku lakukan untuk menghapus perasaan ku kepada iam.

Waktu masih baru baru nya ada twitter & ask.fm aku mencurahkan isi hati ku ke dalam tulisan lewat twitter, tapi aku tidak ada maksud apa apa dgn status di twitter itu, namun dari status twitter aku itu ada yang salah paham salah mengartikan. Aku follow followan dgn pacarnya iam di twitter & di ask.fm aku sangat cemburu jika dia update status tentang hubungan mereka. Namun aku berusaha untuk mengalihkan itu semua.

Aku update status untuk rifki, karna memang saat itu hanya rifki yg dekat dengan ku. Fatia salah mengartikan setiap status yg aku buat.

Aku masih menyimpan nomor iam, entah aku tidak tahu apakah nomor aku masih ada di kontak dia atau tidak.

"Dddrrtt dddrttt" hp ku getar, aku liat ada sms dari iam.
Sms yg membuat hati aku sangat hancur sekali

"Eh nay, kamu gak usah deh update update status tentang aku, kamu jgn jadi PHO di hubungan aku sama fatia"

Itu kalimat yg membuat hati aku sangat hancur, tidak karuan gak tau apa yang aku rasakan saat itu.

Saat itu aku tdak membalas sms nya, tapi aku langsung menelfonnya, agar semuanya lebih jelas.

"Nomor yg anda tuju, sedang tidak aktif atau ..." aku ingin mengeluarkan air mata tapi aku harus kuat
Naya gak boleh cengeng, naya harus kuat, naya kuat naya bisa nglewatin ini di dalam hati aku menguatkan diri ku sendiri.

Lalu aku bercerita dgn widya soal ini
"Udah lah nay, lupain dia"
"Aku gak tau wid, kenapa aku kayak gini"
"Lagian kamu kan pacaran cuma bentar doang, kenapa susah buat nglupain dia?"
"Aku gak ngerti wid, yg aku mau sekarang aku ketemu dgn iam dan jelasin semuanya"
"Percuma nay percuma"

Aku gak tau lagi harus berbuat apa, aku hanya bisa melamun tatapan kosong. Aku mencoba melupakan masalah itu, dan fokus dgn kedekatan aku sama rifki.

Apa aku harus pacaran dgn rifki agar aku bisa melupakan iam? Tapi apa bisa aku pacaran Ldr sama rifki? Apa rifki bisa jaga hatinya cuma buat aku?  Banyak pertanyaan yg timbul di pikiran aku.

Hampir 1 tahun lebih aku bermusuhan dgn iam, dia kalau bertemu dgn aku cuek, buang muka, bahkan dari matanya terliat kebencian untuk ku. Aku hanya bisa diam ketika bertemu pas pasan dgn dia.

Kapan Berakhir?Where stories live. Discover now