Ke enam

64 4 0
                                    

"4 tahun menunggu itu gk mudah am, gak segampang kamu meminta ku, apa aku sanggup menunggu mu? Apa aku siap dgn apa yg akan terjadi nanti? Apa penantian ku ini akan membuahkan hasil yg baik am? Ya Allah bantu hamba menyelesaikan teka teki ini, bantu hamba untuk menemukan jawaban dari semua pertanyaan hamba Ya Allah" menangis di dalam doa sholat tahajud ku.

Akhirnya aku putuskan untuk fokus dgn iam & sekolah ku. Aku memang masih berkomunikasi dgn rifki, namun tidak untuk jalan berdua, karna aku sudah janji dgn iam kalau aku akan menunggu dia sampai kembali. Aku di sekolah ngambil jurusan Adm. Perkantoran dan saat aku kan ujian praktek produktif, aku chat iam lewat fb "lek, aku mau ujian produktif, doain aku ya:)" tidak ada jawaban dari iam. Lek itu adalah jelek entah darimana panggilan itu muncul, spontan saja aku manggil dia seperti itu dan menjadi kebiasaan ya mungkin itu bisa di bilang panggilan sayang ku untuk iam.

Sudah hampir 1 tahun aku menunggu iam yg tidak ada kabar dan tidak tahu kapan dia pulang. Tidak ada kabarnya dia aku fokuskan untuk ujian ku, tibalah saat itu UN, aku berharap iam bisa memberi ku Semangat, tapi tidak mungkin, sampai saat itu pun dia tidak ada kabar. Satu minggu sebelum UN aku chat dia di fb, lek minggu depan aku UN dan lagi lagi tidak ada jawaban darinya.
Percuma aku chat kamu lek, seolah aku bicara dgn patung, tidak ada jawaban! Kamu kemana? Apa kamu sudah lupa? Lupa dgn permintaan mu sendiri? Apa ini yg kamu maksud? Menunggu mu sampai selesai mondok, dan menunggu kabar dari mu?
Dari hari itu sampai tibanya UN, aku buka fb di hari pertama akan UN, aku berharap ada jawaban untuk ku. Kamu semangat ya UN nya, aku disini doain yg terbaik buat kamu. Semangat ya! Aku kangen kamu.

"Aku juga kangen kamu lek, kamu kapan pulang" dalam hati ku berbicara, dgn bibir yg tersenyum lebar.

Hari yg menegangkan itu telah usai, tahun 2015 selesai sudah perjuangan ku di sekolah, sekarang tinggal aku berjuang untuk iam. Semangat!!
Aku ada niat mau lanjut kuliah, tapi waktu itu bulan februari 2015 bapak aku jatuh sakit, sakit struk saat pulang kerja, akhirnya aku urunkan niat ku untuk kuliah, karna hanya papa aku yg kerja, dan sekarang sakit papa aku gak kerja.

Saat ijazah dan skhun belum keluar, dan saat itu bulan puasa, aku ikut acara event lebaran jadi SPG di salah satu mall di jakarta, gajinya UMR saat itu UMR masih 2,8. Aku dua bulan jadi spg di mall itu.

Hari H sebelum lebaran iam pulang, tapi tidak memberi ku kabar. Begitu lah cara dia membuat ku senang, dgn tiba tiba pulang dan menemui ku. Saat malam takbiran, itu malam terakhir aku bekerja di mall itu, kebetulan di adakan Late Night, jadi aku kebagian shiff sore, masuk jam 3 sore jam pulang jam 12 malam. Aku berangkat naik angkot, iam tidak bisa mengantar ku, saat jam buka puasa iam bilang nanti tidak bisa menjemput ku padahal aku berharap dia bisa jemput ku. Hmm yasudah.

Akhirnya aku memutuskan untuk pulang dgn teman ku, karna tidak mungkin aku naik angkot malam-malam, dan saat itu belum ada grab gojek seperti saat ini. Saat aku di depan mall tepatnya di depan jalan, menunggu teman ku yg sedang di parkiran, tiba tiba ada yg memanggil ku
"Naya" langsung aku tengok ke arah suara itu. Ternyata itu dia, orang yg aku sayangi selama ini datang menjemput ku.
"Iam" dia tersenyum
"Ayo naik"
"Kamu bilang gak bisa jemput aku, kamu bohong"
"Bohong buat bikin kamu seneng"
"Ih apaansi, aku gak suka kamu bohong" padahal dalam hati aku senang dgn perkataan itu.
"Ayo pulang"
"Bentar tunggu temen aku dulu, aku kan tadinya mau bareng sama tmn aku" akhirnya aku berpamitan dgn temen ku, dan bilang tidak jadi pulang bareng.
Aku tadi keluar mall jam set 1 karna harus beres beres dulu dan sampai rumah jam set 2 pagi,
"Kamu pulang sama siapa?" Tanya mama
"Di jemput sama iam"
"Oh yaudah ganti baju sana"

Entah kenapa semenjak iam di pondok, mama aku seolah memberi ku lampu hijau untuk dekat kembali kepada iam. Kalau di pikir orang tua mana si yg gk mau dapet menantu yg soleh rajin ibadah, punya bekal buat di masa depan & akhirat. Tapi semua udah terlambat ma, iam udah milik orang lain ma, hati iam udah untuk orang lain, namun hati aku ma yg tertinggal di iam.

Kapan Berakhir?Where stories live. Discover now