EVENT SINDROM_Choice

66 12 34
                                    

Screenwriter: oktaehyun // Casts: BTS V & OC

~~~

Minji pulang lebih awal meskipun dia harus kena omelan dari atasan. Dia tidak terlalu memikirkan karirnya belakangan ini. Dia hanya ingin memastikan bahwa ketika sampai di rumah, Taehyung belum pulang. Sehingga dia bisa menyiapkan makan malam dengan Ibu mertuanya.

Sambil menunggu bus, netranya kembali menatap layar ponsel yang menunjukkan sebuah artikel.

Ciri-ciri Sindrom Menantu Baik;

1. Dialami oleh istri baru.

2. Menahan diri karena merasa harus bersikap baik, menjadi menantu yang patuh.

3. Tidak bisa menolak permintaan mertua.

Minji berdecih pelan. Dia menjejalkan ponselnya ke dalam saku, seiring dengan bus yang perlahan mendekati halte. Isi kepalanya seputar omongan teman-temannya di kantor bahwa sindrom itu tak hanya dirasakan oleh mereka, tapi juga Minji.

"Astaga, mana ada sindrom seperti itu," gumam Minji lebih kepada dirinya sendiri. Seketika dia merasa konyol dan memilih untuk mendengarkan lagu saja melalui ponselnya.

"Oh, Minji ya, kau sudah pulang?" Kim Jangmi –mertuanya– menyambut dengan senyum lebar dan celemek yang masih terpasang di tubuh. Samar-samar Minji bisa menghidu harum dari galbitang yang masih di rebus di panci. Gegas dia melangkah menuju kamar untuk meletakkan tasnya, dan kembali ke dapur untuk menyediakan chapssal yang sempat dibeli saat perjalanan pulang.

"Sudah kubilang, Ibu tidak usah repot-repot membuat makan malam. Aku bisa membuatnya," ujar Minji yang membantu Jangmi menyusun banchan di piring-piring kecil untuk dihidangkan.

"Aniyo, ini bukan apa-apa. Lagipula, aku sudah terbiasa menjadi istri dan memasak makan malam tepat waktu. Rasanya tubuh Ibu akan kaku jika terlambat melakukannya," kekeh pelan Jangmi lepas begitu saja. Minji hanya menyunggingkan senyum tipis, sambil menutup kontainer makanan pendamping dan memasukkannya ke dalam kulkas.

Minji tahu, untuk membuat galbitang ini membutuhkan waktu yang lama. Terutama saat merebus tulang iga sapi dan memastikan daging yang menempel berubah menjadi sangat lunak. Minji juga tahu bahwa masakan ini merupakan salah satu santapan andalan ibunya Taehyung. Untuk itu dia berusaha mengakrabkan diri dengan bertanya-tanya seputar bahan dan cara yang baik untuk memasak.

Jangmi memang menjelaskannya dengan senang hati, tetapi komentar yang ditambahkan belakang membuat senyum Minji perlahan luntur.

"Kalau Ibu menjadi dirimu, sudah saatnya mengambil kelas memasak ketimbang melanjutkan karir di kantoran. Apalagi kalau suamimu seperti Taehyung, yang benar-benar mapan dan tidak perhitungan terhadap apapun. Kupikir, cara yang tepat untuk membalas kerja kerasnya adalah menjaga dan mengurusnya dengan baik," kekehan itu terdengar lagi. Minji bahkan tidak bisa menelan chapssal yang sengaja dia makan untuk mengusir rasa canggung yang menyergap secara tiba-tiba.

"Akan kupikirkan hal itu, Bu." Minji menambahkan setelah Jangmi menatapnya intens, seakan menunggu jawaban terhadap usul yang telah diberikannya.

"Anak baik," Jangmi mengusap puncak kepala Minji dengan sayang, lalu kembali larut memirsa sebuah drama di televisi. Sementara benak Minji benar-benar memikirkan segala kemungkinan yang terjadi setelah ini.

~

"Sayang, kau baik-baik saja?" Taehyung memeluk tubuh Minji yang tengah berbaring menyamping.

"Tidak ada," ucap Minji lirih, seiring dengan embusan napas Taehyung yang menggeletik di sekitar tengkuknya.

ROOM 4Where stories live. Discover now