My Diary Book (Ficlet)

131 11 8
                                    

Meilisa

***

Kenalkan, namaku Choi Hyerin. Aku seorang mahasiswi dari fakultas ekonomi. Aku hidup di keluarga yang sederhana dan harmonis. Aku mempunyai seorang kekasih bernama Min Yoongi.

Min Yoongi, seorang yang dikenal dengan sifat dinginnya. Menurutku, dengan sifatnya seperti itulah yang membuatnya terlihat istimewa di mataku. Aku lebih menyukai pria yang tidak banyak omong, tapi tetap perhatian.

"Hei!" Sapa seseorang membuyarkan lamunanku.

"Eh? Ah, Oppa?" kataku.

"Kau sedang apa?" tanyanya.

"Sedang bersantai saja."

"Oh. Baiklah, aku masuk kelas dulu, ne?"

"Baiklah."

----

Aku duduk di taman kampus, menunggu Min Yoongi datang. Hari ini dia ingin mengajakku ke suatu tempat. Entah tempat apa itu, aku tidak mengetahuinya.

Kulirik ke sana kemari, tidak ada satu tanda pun seseorang menghampiriku. Sampai akhirnya, seseorang mengejutkanku dari belakang.

"Chagi-ya!" seru orang yang tak lain adalah Yoongi.

"Aish! Oppa kau membuat ku terkejut!" kataku sambil memberi wajah cemberut.

"Ah, mianhe," katanya.

"Ya sudah. Oh ya, kau mau mengajakku ke mana?" tanyaku.

"Ke suatu tempat," katanya.

"Baiklah."

Aku dan Yoongi pun berjalan ke parkiran mobil lalu, pergi ke tempat tujuan.

---

"Toko buku?" tanyaku.

"Ne. Ada yang ingin kubeli," katanya.

"Oh. Baiklah."

Kami pun masuk ke toko buku itu. Tumpukan-tumpukan buku tersusun rapi. Kulihat, Yoongi berjalan ke arah tumpukan buku diary.

"Oppa? Kau ingin membeli buku diary?" kataku.

"Iya," jawabnya singkat.

"Baiklah. Ayo, kita bayar ini," sambungnya.

Aku hanya mengganguk pertanda mengerti. Kami pun membayar buku itu lalu, Yoongi mengantarku pulang ke rumah.

-di dalam mobil-

Akhirnya, sampai di depan rumahku.

"Oppa, apa mau mampir?" tawarku.

"Tidak perlu. Aku sedang sibuk hari ini," sahutnya.

"Oh, baiklah. Aku pulang dulu, ne?"

"Ne. Oh, ya, ini buku diary untukmu. Simpanlah dan pergunakan dengan baik," pesannya.

"Eh? Untukku?"

"Iya. Ambillah. Pergunakan dengan baik."

"Siap, Bos!" ucapku, disambung dengan tawa kami berdua.

"Bye, Oppa!"

"Bye!"

---

Buku diary dari Yoongi kusimpan dengan baik. Setiap hari, aku menulisnya. Menulis keseharianku, senang, sedih, kuluapkan di sana.

Buku diary. Semua orang pasti tau apa itu buku diary. Pasti saat mendengar kata itu yang terlintas di pikiran kita adalah buku yang diisi dengan banyak lembar dan bergaris-garis.

Buku tempat kita menulis rangkaian kata demi kata. Buku tempat kita menulis materi pelajaran. Buku tempat kita meluapkan isi hati kita.

Di mana lagi kalau bukan buku sebagai sumber segalanya.

Yoongi pernah mengatakan kepadaku bahwa tulislah dan luapkanlah semua yang ada di pikiranmu itu di buku, jika kau tidak bisa menceritakannya pada orang lain. Buku anggapannya sebagai teman kecil kita yang senantiasa menemani kita. Senang sedih, suka duka, buku akan selalu ada di sisi kita. Ingatlah, buku itu sangat penting di kehidupan kita.

Aku ingat sekali apa yang dikatakan oleh Yoongi.

"Hyerin?" panggil Yoongi.

"Ah, ne?" sahutku.

"Kau ingat apa yang aku sampaikan waktu itu?" tanyanya.

"Sangat ingat. Baru saja aku mengingat hal itu," jawabku.

"Baguslah kalau kau ingat. Aku harap aku bisa menjadi seperti buku di kehidupanmu. Menjadi buku yang senantiasa menemani mu," tuturnya.

Aku tersenyum, lalu memeluk dirinya. Rasa bahagia dan haru tercampur jadi satu. Aku tak tahu harus menjawab apa lagi. Bagiku dia sangat berarti dan sangat penting di hidupku.

Aku melepas pelukan itu, lalu berkata, "Kau sangat berarti dan sangat penting di hidupku. Kau sudah bagaikan buku di kehidupanku. Kau sudah membuat keseharianku berwarna dan kau senantiasa ada di hidupku. Kau senantiasa menjadi tempat aku bercerita. Kau segalanya bagiku."

Dia tersenyum. Lalu, memeluk diriku.

"Terima kasih telah ada di kehidupanku. Terima kasih telah sabar menghadapi sifatku ini," katanya.

"Tak apa. Bagiku dengan sifatmu yang seperti itulah kau menjadi terlihat istimewa di mataku. Aku juga berterima kasih kepadamu. Saranghae, Oppa."

"Nado saranghae, Chagi-ya."

End!

Screw : Meilisazz
Editor : anditia_nurul
Cover : KittHwang

ROOM 4Where stories live. Discover now