Summer Memories

62 2 0
                                    

"Kalau begitu kalian boleh pulang, dan nikmatilah liburan musim panas kalian."

"Yeaay!" Semua murid di kelas bersorak ria. Mereka semua memang menantikan liburan musim panas. Dimana saat itu kalian akan berkumpul bersama keluarga. Dan aku sendirian.

Tuk

Ku lihat sebuah botol minum mengenai kepalaku dengan cukup keras.

"Hei kau, masih berani ya berkeliaran di sekolah ini ,untuk apa? Kenapa kau tidak dari dulu saja menghisap semua darah yang ada di sekolah ini, asal kau tau ya, di dunia bukan seperti kisah dongeng. Kau membuat kami semua percaya bahwa kau bukanlah seorang vampir, kau bukanlah pemeran utama seperti di sebuah kisah , kau lebih pantas jadi pemeran pembantu saja yang hanya muncul satu kali, atau lebih baik kau tidak muncul sama sekali , jadi lebih baik enyahlah dari sini!"

Ya kau benar, kalian benar. Aku bukanlah pemeran utama , aku bukanlah seorang cinderella yang bertemu dan menikah dengan seorang pangeran walaupun ia hanya seorang yeoja desa, aku bukanlah Rapunzel yang memiliki rambut panjang ajaib yang bertemu seorang namja untuk mewujudkan mimpinya dan bertemu keluarganya, aku bukan seorang yeoja yang bertemu seorang namja di dunia webtoon, aku bukanlah Ran yang di terima apa adanya oleh Eggy dan Olfie, dan aku bukanlah Desyca yang dikelilingi para namja tampan walaupun ia terlihat seperti yeoja tomboy dan hanya berteman dalam 304 hari bersama belajar menghadapi ujian fisika. Aku tidak memiliki kelebihan, aku hanya sebuah makanan yang tidak diminati oleh banyak orang.

Namaku Jung Eunha. Aku hidup seorang diri, tidak ada teman ataupun keluarga. Aku berbeda dari kalian semua. Aku memiliki mata berwarna merah gelap, dan di saat mata itu terkena cahaya matahari atau bulan akan terlihat sangat terang. Banyak orang membully atau mengejekku. Itu lah mengapa banyak orang yang mengira aku seorang vampir. Nyatanya aku hanya seorang manusia yang hidup sebatang kara, dan bersifat dingin.

Aku hanya ingin musim panas seperti saat itu. Dimana keluargaku berkumpul, dan orang yang sangat berharga setelah keluargaku. Namun mereka sudah pergi. Sekarang yang ada hanya diriku seorang.

Author POV

Eunha melangkah kan kakinya menuju rumah. Tatapan tanpa ekspresi itulah yang ia tunjukkan. Tiba-tiba ia merasa ada seseorang yang mengikutinya. Lalu Eunha menghentikan langkahnya. Dugaan Eunha benar, Ia diikuti oleh seorang namja. Di tengah jalan sana namja itu berdiri. Dan tepat di arah kanan jalan namja itu, terdapat truk yang sedang melaju. Namja itu hendak beranjak dari tempat itu tetapi kakinya tersandung. Eunha yang melihat truk semakin dekat langsung menyingkirkan namja itu dari tempatnya, disaat Eunha ingin menyelamatkan dirinya, Ia terlambat. Eunha tertabrak truk itu, ia terpental jauh, dan darah membanjiri tubuhnya. Seketika banyak orang mendatanginya.

-

Sudah seminggu Eunha terbaring lemah, dengan kata lain ia koma. Dan selama seminggu pula seorang namja itu selalu menunggu Eunha bangun.

Di saat semua orang belum ada yang bangun, tangan Eunha bergerak. Eunha telah sadar dari komanya.

"Jung...kook~" hanya ucapan lirih yang terdengar.

Eunha melihat seseorang yang berharga ada di sampingnya. Namja itu bernama Jeon Jungkook, Ia sahabat Eunha dari kecil. Hanya Jungkook yang percaya bahwa Eunha bukanlah seorang vampir. Jungkook pergi saat musim panas dua tahun yang lalu, Ia mengatakan ada urusan keluarga yang mengharuskannya pergi ke Jepang, namun berita menunjukkan bahwa pesawat yang Jungkook naiki terjadi kecelakaan dan tidak ada satu orangpun yang selamat. Kabar itu membuat Eunha semakin sedih, satu-satunya orang yang berharga yang masih di sampingnya.

"Hei, bagaimana keadaanmu? Maafkan aku atas semua yang Aku lakukan selama dua tahun ini, aku akan menjelaskan semuanya ketika kau siap."

"Aku selalu siap."

"Tidak, kau masih belum sembuh total."

"Jelaskan semuanya sekarang Jungkook!"

"Oke aku tau kau akan kecewa padaku, namun aku mohon maafkan aku. Dua tahun ini, aku masih hidup, dan selama dua tahun pula aku berada di New York, karena orang tuaku memberi tahuku bahwa mereka telah terbang ke New york. Aku ingin menemuimu ke Korea tapi aku takut, aku memang pecundang."

Eunha sangat terkejut mendengar itu. Selama 730 hari ia selalu berharap Jungkook masih hidup dan kembali ke kehidupannya , bahkan ia telah berpikir untuk merelakan kepergian Jungkook, namun dengan tiba-tiba Jungkook muncul di hadapannya.

"Kau bahkan lebih pecundang dari orang yang tidak bisa apa-apa, karena mereka memiliki keberanian untuk mengatakan yang sejujurnya. Kenapa Kau datang ketika aku menyerah dan ingin berakhir dalam kehidupanku?"

"Maafkan aku, aku mohon maaf kan aku."

-

Semua yang terjadi telah usai. Eunha sudah sembuh dan boleh dipulangkan, walaupun masih harus banyak beristirahat. Hari ini Jungkook membawa Eunha ketempat mereka terakhir bertemu. Pantai.

Jungkook dan Eunha POV

"Kau tahu? Aku benar benar merindukanmu."

"Me too."

Kini aku sadar, bukankah makanan bagi orang banyak tidak enak tapi belum tentu bagi satu orang itu tidak enak. Semua orang berhak memiliki pendapat.

Percayalah jika Tuhan memberimu masalah berat yang membuatmu sedih setiap saat, maka Tuhan akan memberikan jalannya bagi orang-orang yang tetap percaya padanya.

Semua orang berhak bahagia.
Jika kalian berpikir takdir kalian buruk, takdir mungkin memang tidak bisa di ubah. Namun takdir bisa diperbaiki, percayalah pada takdir, karena itu artinya kalian percaya pada diri kalian sendiri bahwa kalian pasti bisa!

"Kau tahu , jika ini adalah sebuah cerita, kita berdualah pemeran utamanya, kau seperti Cinderella bagiku, aku menerimamu apa adanya."

Karena kau satu-satunya Cinderellaku, kau adalah gadis yang hebat, dan aku akan berjanji aku akan melindungimu dan tidak akan membuatmu sedih lagi hingga akhir hidupku.

Ya, karena ini bukanlah kisah dongeng, drama, ataupun webtoon dan cerita lainnya. Ini adalah kisah kehidupanku sendiri. Dimana aku memiliki kenangan di musim panas. Dan kisah dimana tidak ada satu orangpun yang memilikinya.

END

Screen Writer : Chilipabo_26

ROOM 4Where stories live. Discover now