Lips (Songfict)

59 7 0
                                    


Song : Will you kiss me - G.Na

Sepanjang lorong sekolah telah kutelusuri dengan hati-hati, kucari-cari keberadaan seseorang dengan teliti. Baru saja bel sekolah berdering beberapa menit yang lalu, tapi aku sudah kehilangan dirinya.
Kemana dia pergi?
Apa yang sedang dia lakukan sekarang?

Aneh, Mengapa aku selalu memikirkannya? Mengapa hatiku menjadi bergetar? Mengapa perasaanku seperti ini? Aku sangat ingin melihatnya. Astaga!

Aku melangkahkan kakiku pelan menuju ke luar sekolah. Melangkah pulang dengan tanpa semangat. Kepalaku sibuk mengingat bagaimana awal memori tentang namja itu menjangkiti otak. Namja itu, Kim Taehyung. Kala itu pada sebuah acara pertunjukkan Drama Tahunan Sekolah...

---

Acara pertunjukkan Drama Tahunan Sekolah melibatkan beberapa siswa dari tingkat 1 hingga tingkat 3. Aku ditunjuk paksa oleh wali kelasku untuk menjadi salah satu makeup crew dalam acara ini. Rasanya sangat gugup. Bagaimana aku bisa mendandani mereka sedangkan aku saja tak pernah memakai makeup? Aku hanya sering mewarnai gambarku, itu saja.

"Ah, Shinyoung Sunbae sudah datang. Kemari Sunbae," ajak adik kelas tingkat 2. Aku melangkah masuk setelah kita membuka pintu kelas yang bertuliskan 'RUANG MAKEUP'. Ada beberapa yang duduk di kursi dan menghadap cermin besar. Hmm... mungkin mereka yang akan didandani.

"Lee Shinyoung-ssi, bisakah kau mulai mendandani Kim Taehyung-ssi?" Songsaengnimku memintaku sedangkan beliau sedang menata gaun yang akan di pakai pemeran utama 'Princess'. Siapa kata beliau tadi? Kim Taehyung? Nama yang tak asing, Ah ... Dia begitu popular dibicarakan teman-teman sekelasku. 'Namja tertampan seangkatan tingkat 1' begitu kata mereka.

"Baiklah, Songsaengnim." Aku meletakkan tas punggungku di lantai dekat tempat duduk seseorang yang dipanggil Kim Taehyung ini, dia duduk membelakangiku. Kemudian aku menatap ke arah cermin. Tak kusangka, Dia juga tengah menatapku melalui cermin. Seketika itu waktu terasa berhenti berputar.

Mataku terpaku pada sorotnya, kuturunkan titik fokusku menuju ke mulutnya. Bibirnya yang terkatup rapat dan berwarna pink segar. Astaga Shinyoung, kau melihat pada tempat yang salah! Baru pernah aku berada pada jarak sedekat ini dengan namja, namun sudah dibuat mati kutu seperti ini.

Fokus Shinyoung, kau hanya harus mengusapkan warna agar dia terlihat lebih tegas. Itu pesan dari Songsaengnim. Untung beliau telah memberitahu urutan pemakaian alat-alat ini make up. Jika tidak? Ah, mungkin telah tamat riwayatku sekarang.

Aku mulai mengusapkan pembersih wajah menggunakan kapas. Dia tak lagi menatapku, namun tengah serius menghadapi ponselnya yang terus menyala. Alas bedak berwarna beidge begitu menyatu dengan warna kulitnya, sehingga Namja itu tak terlihat di makeup sedikitpun. Aku membubuhi bedak tabur pada wajahnya. Halusnya ... Mengapa kulit namja bisa sehalus ini?

Aku mulai membubuhkan warna gelap pada garis rahangnya dengan pewarna pada palet shadow. Menata alisnya, bulu matanya yang tebal, dan sorot tajam matanya saat dia menatap ke arahku. Sejauh ini, tak ada kalimat yang terlontar di antara kami. Aku merasa sangat canggung dan berusaha agar cepat selesai. Tinggal tersisa penggelap mata, garis mata dan lipstick.

"Bisakah kau menatap ke atas?" pintaku padanya. Tak kusangka dia malah menangkap sorot pandangku, membuatku tak nyaman. Apakah aku salah mengatakan itu? Haish, Apa yang harus kulakukan?

Aku menggariskan liner ke ujung kelopak matanya dengan kuas setelah tadi aku menambahkan warna gelap pada kelopak matanya. Smoke eyes ...

"Sekarang, bisa pejamkan matamu?" Dia hanya diam dan mematuhiku dengan baik. Bagus. Aku ingin ini cepat selesai. Rasanya seperti penyiksaan jantung karena menimbulkan degupan keras begini.

ROOM 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang