Page 38

1.4K 45 4
                                    

Telah beberapa hari ini, sikap Angga menimbulkan keheranan di mata teman-teman kelasnya. Terkadang cowok itu suka mengumpat ngaur, tidak asik di ajak bercanda dan bahkan kesalahannya sendiri yang diperbuat, ia limpahkan ke orang lain sebagai sasaran imbas kemarahannya. Hingga satu dari antara mereka, tidak ada yang berani mendekatinya ataupun mengajak obrol. Julukan cowok Arogant untuknya bisa dikatakan triple tiga kali— sangat ganas di bandingkan sebelumnya.

"DEBY! YULFIRA! bisa di jahit gak mulut lo berdua, berisik!"
Sentak Angga dengan teriakannya yang menggelegar. Tidak tau mengapa, Angga risih mendengar keributan tawa dan gosip-gosip dari dua cewek centil itu.

Yang di tegur langsung menutup bibirnya. Deby dan Yulfira mengerti kondisi mood Angga saat ini menunjukkan ketidaknormalan. Mereka tidak punya keberanian untuk melawan Raja yang lagi meledak.

"Lo kenapa sih Angg, gue rasa lo sensi amat dengan perempuan"
Melati tidak dapat menahan pertanyaannya untuk di ungkapkan. Sebab Melati sudah angkat tangan menyerah dengan sikap garang Angga.

"Maklum Mel, habis di tolak cewek jadinya gitu"
Sambung Firman tanpa membiarkan Angga menjawab sendiri.

"Mulut lo Fir kagak bisa di kondisiin"
Angga menendang keras mejanya akibat keceplosan Firman. Tindakan kasarnya itu, membuat Firman memohonkan kedua tangannya minta ampun. Ia belum siap di hajar habis-habisan oleh Angga.

"Hah? Di tolak?? Bohong! Mana ada cewek yang mau nolak dia, Angga kali yang suka banyak nolak cewek. contohnya kayak Yulfira, di tolak sampai seumur hidup"
Bantah Melati sekaligus menghina sahabatnya.

"Harga diri gue Mel, tega ya lo!"
Yulfira mencubit lengan Melati karena telah dipermalukan. Yang lain hanya tertawa puas mendengar ocehan Melati.

"Harga diri.. masih ada juga urat malu lo?"

"Ya dong gak kayak lu, gak pernah laku-laku tapi masih betah juga lo hidup"

"Ehh lo kalau ngomong suka sembarangan, nanti kalau gue udah selesai kuliah dan dapat kerja, entar cowok datang sendirinya ngelamar gue cin.."

"Alahh.. cowok yang ngelamar lo palingan matanya rada-rada kelainan, masa cewek kejam binti Kuntilanak kayak lo bisa di gebet sih.."

"Heh.. yul-tuyul lama-lama gue geprek juga lo pake parutan kelapa, pedas bener bibir lo"
Melati mendorong bahu Yulfira. Tidak sadar, mereka berdua saat ini di jadikan pusat perhatian oleh semua orang dalam kelas.

"Ya dong yulfira"
Bangga Yulfira.

"DIAM!!"

"Gue denger lo berdua bertengkar lagi, tas lo gue buang satu-satu di luar"
Angga menajamkan matanya, memperingati Melati dan Yulfira agar tidak mengeluarkan kebisingannya.

Langkah yang di ambil kedua cewek itu yaitu saling memberikan kedipan mata dan meletakkan jari telunjuk mereka di tengah bibir, mencegah sebelum tas kesayangan mereka hancur lebur di tangan Angga.

Suasana menjadi hening dan sunyi, mungkin semut pun tidak ada yang berkeliaran dalam ruangan itu. Padahal ini jam kosong loh,, di waktu guru tidak masuk mengajar seharusnya di manfaatkan murid untuk bebas berbuat apa, kini bisikan kecil pun tidak di lakukan mereka karena kekuasaan Angga yang begitu berperan. Sahabat-sahabatnya meninggalkan kelas satu persatu. Mereka sengaja memberikan Angga ketenangan untuk menyendiri karena mereka mengerti cowok yang sedang mengalami patah hati ini tidak ingin di ganggu gugat. Begitupun yang terjadi dengan lainnya.

Perasaan beranjak nyaman harus terhenti karena ujung mata Angga menemukan seorang cewek yang merupakan penyebab dia bisa frustasi seperti ini. Resky. Gadis itu duduk di bangku Firman, memangku dagu nya dengan tungkaian salah satu tangan di atas meja. Ia menatap Angga dengan senyuman manisnya, hingga lonjakan emosi yang membara sebelumnya, punah terlupakan karena terhipnotis dari senjata ampuh milik Resky. Di luar kendali, Angga membalas senyuman Resky dengan senyuman tipis dan terpanah akan terjebak dalam pesonanya.

Cowok Arogant Juga Bisa Luluh!Where stories live. Discover now