Page 13

2.2K 73 4
                                    

"Maaf.."
Pinta Edi dengan ekspresi sendunya, menatap Tiara yang duduk di sampingnya. Sekarang ia berada di kelas Tiara, menuntaskan rasa bersalah pada kekasihnya atas sikapnya yang tidak mengenakkan.

"Kenapa kakak datang kesini, bukannya kakak lagi sibuk ngajarin adik kelas tadi??"
Sindir Tiara berusaha dengan sikap tak acuh.
"Jadi gue gak dimaafin nih.."
Ucap Edi yang mempunyai harapan kecil jika Tiara mau memaafkannya.

Tiara tak tega bila saat ini ia harus mengabaikan keberadaan Edi yang dekat dengannya, lantas ia membalas tatapan Edi yang dari tadi terus mengamatinya.
"Gue gak marah kok,, tapi gue cuman kesal doang sama kakak.. habis guenya kan mau ngomong sebentar, kakak langsung cepat memotong"
Tiara cemberut, mengerucutkan bibirnya dengan tingkah sok manjanya.

Edi cukup legah, jika Tiara tidak terlalu menanggapi serius masalah ini. Setidaknya Tiara masih punya rasa pengertian terhadap dirinya, hanya dia-nya saja yang tak memahami perasaan Tiara, Sungguh Edi menjadi tidak enak.
"Lo mau ngomong apa tadi, sekarang gue bakalan dengar!!"
Tegas Edi menegakkan badan sepenuhnya menghadap ke Tiara.

Tiara menghembuskan nafas sesaat, sebelum menjawab pertanyaan tadi. Ia berpikir, kayaknya Edi sudah mulai menyesali perbuatannya.
"Gue mau bilang sebentar pulang sekolah kakak nemanin gue yah..pergi ke tokoh buku"

"Mau banget diantarin sama gue??"
Kata Edi menahan kerutan pipinya yang akan tertarik, jika saja senyumannya itu hampir terlihat.
"Cih.. emang gak boleh minta tolong sama pacar sendiri"
Tiara tersenyum malu akibat Edi menggoda melalui tuturannya.

Edi menggelengkan kepala sambil senyum simpul untuk membalas perkataan Tiara.
"Gue bercanda.. gue mau temanin"
Ia mengacak pelan rambut Tiara, sampai Tiara tersipu malu karena tingkah perhatiannya itu.

Cukup lama beberapa saat, tak ada lagi suara-suara obrolan diantara mereka berdua. Keduanya tenang terhanyut ke dalam aliran-aliran imajinasi yang menaungi pusat pikiran mereka masing-masing. Edi yang terpacu memandang lekat wajah gadis manis itu, sedangkan Tiara sendiripun bingung karena alasan mengapa Edi jadi mogok bicara dan sedikit risih melihat kedua mata indah cowok itu merasut tembus pada kornea Tiara.

Salah tingkah? Mungkin itu yang tepat yang dialami Tiara saat ini. Semoga aja Tiara kagak kegeeran, nanti malu dong..tau-taunya Edi sedang melamunkan sesuatu lagi. Jangan dulu berspekulasi tinggi Tiara!!

"Kakak kenapa?"
Tiara menghalaukan salah satu tangannya di muka Edi yang belum juga berhenti menatapnya.
"Ra.."
Panggil Edi dengan wajah serius tanpa ada hawa-hawa candaan.
"Hm?"
Jawab Tiara.
"Apapun sifat atau pribadi gue yang kurang lo suka, gue minta sama lo jangan cepat tersinggung yah?? Karena yang perlu lo tahu ra, guelah begini orangnya. Meskipun gue terkesan cuek di depan orang, tapi lo jangan pernah berpikir kalau gue gak peduli sama lo.. No,, gue bukan begitu! gue punya cara tersendiri gimana gue nunjukin sikap kepedulian gue sama lo. Jadi lo bisa ngerti kan apa yang gue bilang"

Edi mengambil salah satu tangan Tiara, lalu di genggamnya dengan lembut.
"Kalau lo bisa ngerti gue, gue pasti akan lebih mengertiin lo"
Senyum kembali mendarat di bibir Edi. Tiara senangnya bagaikan bertabur uang miliran yang mengililingi jiwa kebaperannya, begitu Edi memautkan erat tangan besar itu ke ruangan jari-jari lentik Tiara.

Kata-kata yang di tuangkan Edi, menghapuskan semua kekesalan sebelumnya. Pas banget apa yang di rasakan dalam hati Tiara, walaupun ia tahu kalau manusia itu tidak ada sempurna, tetapi entah kenapa kekurangan yang dimaksudkan Edi tadi mudah sekali menyesakkan hati sensitive Tiara. Dan itu semua berguguran ketika Edi telah memaparkan secara clear apa yang dia coba jelaskan.

Cowok Arogant Juga Bisa Luluh!Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin