Page 6

4K 108 4
                                    

Resky berjalan pelan melewati kelas demi kelas yang telah didahului dengan hentakan kaki yang sengaja dipelankan, menghindari jika sampai Guru-guru atau OSIS menemuinya dan menanyakan kenapa berkeliaran dijam segini, sementara siswa-siswi sudah pada mengikuti pelajaran. Mana Resky masih memakai tas lagi.. bisa bingung dong, harus mesti jawab apa.. masa pura-pura sakit, gak ada alasan lain apa?? Selain itu-itu terus.

Rasa deg-deg kan pasti sudah ada menyelimutinya sejak Jonatan mengantarkannya menuju awal lorong kelas Resky. Lirikan mata Resky tidak lepas mengawasi lingkungan sekitarnya dari arah kiri, kanan, depan bahkan sampai belakangpun ia check teliti. Hal yang tepat untuk menggambarkan keadaan Resky saat ini yaitu dia terlihat seperti seorang maling yang berjaga-jaga agar orang tak akan melihatnya.

Dibutuhkan Jarak 50 meter lagi baru tiba di kelas Resky. tapi sebelum itu, ia sempat berhenti sejenak melihat sisi ke arah lapangan sekolah.
"Loh,, bukannya siswa yang terlambat dijemur panas matahari?? Tapi.. kok mereka seperti biasa membersihkan halaman??"
Tatapan selidik Resky, memikirkan gumamnya barusan.

Ia mengira apakah Jonatan membohonginya atau bercanda doang.. ah.. nggak. Resky menghapus segera souzon itu terhadap Jonatan, baginya masa Jonatan mau berbohong dengan hal sekecil ini sih.. mungkin setelah membersihkan mereka baru disuruh jemur tengah lapangan,, itulah perkataan dalam batin Resky. Sungguh ia masih polos untuk dibohongi.

Reskypun mulai melanjutkan kembali hentakan-hentakan kecilnya diatas tehel putih menggunakan sepatunya berwarna merah bercampur hitam itu menelusuri tiap jalan.

Oh gawat!!
Resky melihat Ryan si ketua osis belum masuk belajar ke dalam kelasnya melainkan masih berjalan-jalan memeriksa keamanan sekolah. Saat itu Ryan belum mengetahui arah didepannya yang akan ia jumpai adalah Resky, karena posisinya tiba-tiba menyampingi Resky akibat langkah yang terganggu dengan seorang siswa seleting Ryan, maka ia harus meladeni siswa tersebut.

Untung dikesempatan tersebut Resky memanfaatkan sebaik-baiknya untuk melepas tasnya dan menyimpannya dibalik dinding tiang besar gedung sekolah itu, ditempat ia berpijar, agar Ryan tidak akan mencurigainnya.

"Mana uang gue yang lo pinjam buat bayar SPP??"
Ucap Ryan sedikit tegas terhadap siswa yang bernama Irfan yakni teman sekelasnya sendiri. Saat itu Irfan belum juga masuk belajar karena sedari tadi ia bingung harus bagaimana menyampaikan kepada Ryan mengenai perihal uang SPP yang ia pinjam belum bisa dikembalikan. Sementara Ryan memberi waktu batas hari ini juga agar Irfan harus bayar.

"Sorry yan,, kayaknya gue hari ini belum nepatin janji, orang tua gue belum ada uang buat gantiin, tapi lo harus percaya suatu saat gue pasti bakal ganti kok..lo gak usah khawatir"
Irfan berusaha setenang mungkin.
Ia juga merasa tidak enak dengan Ryan, sudah lama berjanji tapi belum bisa ditepatin akibat keadaan ekonomi keluarganya tidak mendukung. Dapat dikatakan Irfan ini adalah siswa yang kurang mampu.

"Gak bisa gitu dong, jadinya enak di elu, kita udah capek-capek korbanin uang buat kepentingan lo, dan lo seenaknya mau kembaliin kapan aja. Lo pikir hanya lo orang yang di dunia ini yang butuh duit?? Gue juga fan,, dan gue butuh duit itu sekarang"
Ryan belum bisa menerima alasan Irfan yang menunggak untuk membayar utangnya.
"Ryan.. plis,,!! Kali ini aja, gue mohon kasih gue waktu buat ngembaliin semua uang lo, tapi maaf gak bisa sekarang. Lo tahu sendiri kan.. kondisi perekonomian keluarga gue kayak gimana"
Irfan merendahkan dirinya, agar Ryan tahu kondisi yang dialami Irfan.

"Makanya.. jangan paksa bakat deh,, udah tahu keadaan lo tidak memungkinkan, sok sok mau sekolah disini.. emangnya bulan depan lo bisa bayar uang SPP? Utang lo sama gue aja belum lunas apalagi mau bayar bulan depan"
Irfan sedikit tersinggung oleh ucapan Ryan yang mengata-ngatainya tidak pantas berada dalam sekolah ini. Meskipun Irfan tahu ia tidak punya apa-apa tapi setidaknya Ryan jangan menurunkan martabat Irfan. Ia juga sama seperti manusia lain, akan mengalami sakit hati jika dikata-katai seperti itu.

Cowok Arogant Juga Bisa Luluh!Donde viven las historias. Descúbrelo ahora