Page 7

3.1K 93 4
                                    

Angga dan Resky saling bertatap cukup Lama, diiringi dengan munculnya musik indah yakni Lagu Stay by Zedd & Alessia Carra
Dengan alunan nada dan melodi yang terputar, makin meghangatkan saja suasana dalam cafe itu.

Ihsan yang berada di hadapan Resky, mengibaskan kelima jarinya ke wajah Resky karena merasa aneh dengan perubahan sikapnya dari ceria berubah menjadi ketegangan.

"Kak..kak.."
Tegur pelan oleh Ihsan.
"Eh,, kenapa??"
Resky seketika membelalakkan matanya terkejut dengan panggilan Ihsan.
"Justru gue yang bertanya, kakak kenapa??"
Ada rawut khawatir dari muka Ihsan.

"Tidak,, aku gak papah kok cuman kepikiran sesuatu, biasa akhir-akhir ini aku suka melamun"
Ucap dusta Resky tak ingin memberitahukan alasannya, kalau ia hampir saja mengalami stop jantung gara-gara melihat wujud Angga di dalam cafe ini.
Ihsan tersenyum legah mendengar perkataan Resky, kalau ia tidak mengalami sesuatu hal yang mengganggu.

Sejak 5 menit yang lalu, Ihsan dan Resky datang bersamaan ke cafe yang memiliki bangunan kokoh bertingkat 3 berwarna kombinasi kuning,merah dan biru itu.

Sewaktu bel telah berbunyi yang menandakan waktu siswa-siswi untuk pulang, diluar kelas Resky, Ihsan berinisiatif untuk menunggu Resky guna mengajaknya jalan-jalan sembari melakukan tahap pendekatan dengan kakak kelas yang sedang diincarnya saat ini sekaligus menghantarkan Resky pulang ke Rumah. Tentunya dengan adanya Ihsan didepan kelas Resky, para kaum hawa yang berteman dengan Resky langsung menjerit heboh, dan menyerbuk Ihsan dengan tingkah-tingkah centil mereka merengek minta pengen diantar pulang. Mengahadapi situasi itu, Ihsan malas untuk mempedulikan keanehan mereka dan langsung menarik tangan Resky yang saat itu Resky sedang berjalan kearah keluar lorong kelas bersama Anggia, Della dan Tiara menuju gerbang Sekolah.

Resky melirik sedikit ke arah meja yang diisi oleh Angga bersama teman-temannya, memastikan apakah Angga masih memperhatikannya atau ia sudah membuang muka, Resky berharap semoga saja Angga cepat-cepat keluar dari cafe ini, atau ia saja yang lari mengaburkan diri akibat masih dilanda perasaan tidak nyaman.

Oh tidak.. apakah mata Resky rabun atau katarak?? Ternyata Resky menemukan Angga tetap terbuai menatapnya. Keringat dingin Resky terus berkujur disekitar pelipisnya.
"kakak kepanasan??"
Ihsan tambah heran dengan Resky, padahal suhu dalam cafe lumayan dingin karena AC diaktifkan untuk mendinginkan ruangan sementara Resky berkeringat entah karena kepanasan atau ia lagi tidak enak badan.

"Tidak.. aku tidak kepanasan kok,,"
Resky menarikkan kedua sudut bibir manisnya mentupi kegelisahan dirinya.
Ihsan mengambil kotak tisu diatas meja, lalu me-lap keringat Resky yang berjatuhan. Resky merasa tidak biasa diperlakukan cowok seperti itu, seketika muncul rona kemerahan di pipihnya menjadi salah tingkah.

Resky tiba-tiba teringat kata-kata Angga, jangan pernah buat ia tersinggung didepannya. Mengingat pesan Angga itu, Resky berusaha setenang mungkin menjaga sikapnya agar teduh dan tidak membuat Angga salah paham.

"Apa perlu kita pindah aja, ke tempat yang lebih dekat dengan AC"
Ucap Ihsan tak tega melihat Resky yang terus mengeluarkan buliran air dari pori-pori pelipisnya.
Resky menimbang-nimbamg tawaran yang diberikan Ihsan. Kayaknya hal ini bisa menguntungkan bagi Resky untuk bisa meredahkan kegundahan perasaannya yang lagi kacau.
"Ok deh,,"
Resky mengiyakan ajuan Ihsan.

Mereka berdua pun berpindah tempat duduk ke arah jauh dari jangkauan Angga, sesuai dengan pilihan Ihsan yang memilih tempat duduk disektor barat.

Cowok Arogant Juga Bisa Luluh!Where stories live. Discover now