[Chapter Thirteen]

4.5K 304 62
                                    

•[karena banyak yang nanyain Teresa kemana, saya kasih deh sedikit scenenya]•

.

.

.

Forgive.
•__________________________•

Author POV

"Cu--cukup!" rintihnya kesakitan.

"Ada apa nona manis? Maaf saja, aku tak bisa berhenti melukaimu." ucapnya dengan penuh kesenangan.

Seluruh tubuhnya telah penuh akan luka, mulai yang ringan hingga berat. Sudah beberapa kali ia meminta untuk cukup, namun psikopat di depannya ini terus saja melakukan hal yang sama.

"Teresa.. Angela.. Wilson. Nama yang indah, namun tak seindah takdirmu." ucapnya lagi seraya mengasah pisaunya.

Sudah 3 hari lebih, Teresa di siksa olehnya. Tak ada siapapun yang menolongnya, entah mereka tak sadar atau.. memang tak ada yang mau menolongnya.

Ia tak diberi makan, maupun minum. Bibirnya yang kering dan perutnya yang berkali kali berbunyi tak di hiraukan oleh pria di depannya ini, seakan tujuannya hanya untuk menyakiti Teresa.

Berteriak dan meminta tolong pun tak mungkin ia bisa lakukan, karena terlihat dari jendela rumah ini kalau mereka berdua berada di pedalaman hutan yang gelap.

"Ada apa, manis? Tidak menangis lagi? Apa air matamu sudah habis?" tanyanya menunjukkan smirk-nya.

"Ak--ak-aku.. yak--yak-yakin.. Arc--Archard... pasti akan menolongku.." ucap Teresa terbata-bata menahan sakit pada tubuhnya.

Pria itu tertawa terbahak bahak, "Ap--apa? Menolongmu?! Seharusnya kau berpikir, mana ada orang sebaik itu, akan langsung menyukaimu." ia masih saja tertawa.

Teresa menunduk, ada benarnya pria ini. Seharusnya memang ia tak mempercayai Archard. Buktinya, pria yang Teresa anggap sudah nyaman bersamanya tak datang untuk menolongnya.

Air mata nya kembali turun membasahi kedua lututnya yang telah terbuka akibat celana yang Teresa gunakan telah di sobek oleh pria ini. Menunggu, dan menunggu siapa saja yang dapat menolongnya.

Di dalam hatinya, Zack lah yang ia cari. Namun di otaknya, Archard lah yang ia ingin datang untuk menolongnya.

"Sedihnya. Mau kubuat lebih sedih?" ucap pria tersebut seraya mengambil pisau yang telah dilumuri wolfsbane.

Teresa hanya diam, ia sudah pasrah dengan semua hal ini dan membiarkan dirinya terus terluka.

"Okay. Kuanggap itu adalah iya." ucap pria tersebut seraya melukai--lagi kulit cantik Teresa.

•○●○•

Archard meringkup kesakitan, seluruh tubuhnya terus gemetaran. Kantung matanya menghitam akibat tak dapat tidur, ia tahu kalau sweety-nya sedang kesakitan.

Sakitnya telah ia rasakan 3 hari lamanya, yang berarti sudah 3 hari sweety-nya di lukai.

Ingin sekali menolong Teresa-nya itu. Namun, pencarian para prajuritnya selalu saja gagal, hal itu membuat Archard semakin stress dan depresi.

The Bastard Alpha [Story#1 Zegna.]Where stories live. Discover now