[Chapter Six]

6.6K 503 50
                                    

That Lord.
●__________________________●

Author POV

"Ini teh anda, Lord." ucap seorang maid tersenyum ramah kepada seorang berperawakan tampan dan tinggi.

"Terima kasih. Kau bisa pergi." jawab Sang Lord yang tak kalah ramahnya juga terhadap maid tersebut.

Maid itu membungkukkan hormat di depan Lord dan berjalan keluar ruangannya yang elegan dengan warna merah menghiasi ruangan sang Lord itu berada.

Terletak 58km jauhnya dari Redmoon Pack. Melewati Pegunungan Ural yang curam akan banyaknya bebatuan yang tajam dan Hutan Swedia yang sangat dingin dan juga gelap.

Berdirilah sebuah kastil besar nan megah yang tepat berada di samping Samudera Atlantik yang biru cerah. yang membuat perekonomian di daerah itu sangatlah maju di eranya. Dimana Sang Lord tinggal dan berkuasa di daerahnya.

Sudah 25 tahun sejak awal pengangkatannya sebagai Lord dan menggantikan Lord yang sebelumnya, ia tak kunjung juga mendapat sang pujaan hatinya. Pasangan sehidup semati.

Ia sendiri juga sudah frustasi. Mengapa selama 25 tahunnya ini ia tak kunjung juga mendapatkan pasangannya? Apakah Tuhan menguji dirinya? Ia hanya bisa menghela napas di setiap akhir tahun yang ia lewati.

Berharap dan terus memandangi langit malam degan meminum teh agar permohonannya dapat terkabulkan.

Sampai saat di akhir tahun ini. Ia belum juga menemukan pasangannya. Apakah ia harus menyerah saja? Tapi jika ia melakukan hal tersebut sama saja pengecut. Lalu siapa juga yang dapat menggantikan posisinya sebagai Lord jika tak ada keturunan dari keluarganya.

Sebuah ketukan pintu sedikit mengganggu waktu minum tehnya, "Lord. Apakah saya boleh masuk?"

"Masuk saja. Tak ku kunci." balas sang Lord singkat.

Pintu pun terbuka sedikit lebar, dan menampakkan seorang lelaki yang cukup tampan dengan kacamata yang tipis untuk melindungi matanya.

Dengan potongan rambut yang cukup memikat hati seorang perempuan, "Ada apa, Luke?" tanya sang Lord seraya membalikkan badannya kearah orang itu yang tak lain adalah tangan kanannya.

Ya. Luke Archibalt De Einzbern. terdengar seperti nama nama orang Jerman pada zaman dahulu bukan? seseorang yang sangat Lord percaya. Karena apa? ketepatan waktunya dan tidak kegabahannya yang membuat Luke terpilih sebagai tangan kanan Lord.

"Sepertinya Pendeta telah menemukan. Pasangan anda. Tuan." ucapnya dengan sangat berwibawa.

Seketika senyuman langsung tampak pada wajah sang Lord tersebut. hatinya yang tadinya hampa sekarang terisi, seperti terisi oleh berbagai bunga-bunga yang indah. Harapannya selama 25 tahun kini terkabulkan.

Ia tak henti hentinya berterima kasih kepada Tuhan, akhirnya setelah sekian lama ia mendapatkan pasangannya. Luke yang melihat hal tersebut hanya bisa tersenyum datar, entah mengapa.

"Ekhm. Mari ikut saya." ucap Luke yang sedikit mengganggu kegiatan salah tingkahnya sang Lord.

Sang Lord terkejut. Ia lupa kalau ada Luke yang melihatnya sedari tadi. tampak kedua pipinya memerah karena malu. Apa daya, nasi sudah menjadi bubur. Kejadian tadi tak dapat di undur kembali bukan?

Lord merapikan bajunya dan membidangkan dadanya. Dan berjalan tegak keluar dari kamarnya mengikuti Luke. Hampir seluruh maid melihat hal itu, ada yang bergosip ria, ada yang tersipu malu oleh ketampanan Lord tersebut, dan ada yang terkejut.

Karena apa? karena sejak pengangkatannya menjadi Lord, ia tak pernah sekalipun keluar dari kamarnya. Entah apa sebabnya. ia hanya menyuruh Luke untuk melakukan tugas-tugas yang tak dapat ia kerjakan di dalam kamarnya.

The Bastard Alpha [Story#1 Zegna.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang