Trio Melehoy 4.8 (Back To School)

409 33 61
                                    

Welcome back! Setelah melewati Ramadhan, akhirnya gua kembali lagi ke sekolah. Dan pastinya rumah gua sudah bersih dari hama-hama. Terimakasih kepada emaknya Niall dan Hery yang sudah memaksa anak-anaknya untuk pulang kerumah masing-masing. Karena kalau tidak dipaksa mereka bilang akan tinggal di rumah gua sampai tahun depan. Apa nggak mampus gua tinggal setahun lagi sama mereka.

Tahun pertama di SMA telah gua lewati. Meskipun harus melalui sedikit rintangan yang cukup berat, namun pada akhirnya berhasil gua lalui. Sekarang waktunya gua menjadi kakak kelas.

Gua bukan anak OSIS, jadi nggak kebagian nyiksa adek kelas. Padahal masa-masa MOS itu, masa yang paling bagus untuk menghibur diri.

Anak kelas 10 MOS-nya sebelum kelas 11 dan 12 masuk. Setelah kelas 10 selesai MOS barulah semuanya masuk serentak.

Di hari pertama masuk sekolah ini di awali dengan upacara, sebagai formalitas penerimaan siswa/i baru. Nggak ada paduan suara, nggak ada pembacaan UUD. Pengibaran bendera dilakukan anak osis diiringi lagu Indonesia raya yang dinyanyikan oleh seluruh siswa dan guru. Dilanjutkan pembacaan janji siswa sebagai pengenalan kepada murid baru. Kemudian diakhiri sedikit info dari kepala sekolah lalu berdoa bersama.

Selesai upacara murid masuk kedalam kelas masing-masing. Tidak ada kelas yang diacak untuk murid kelas 11 dan 12. Dan ya gua sekelas lagi sama 'mereka'.

Tadi kepsek bilang hari ini jadwal khusus buat bersih-bersih. Dan lu semua tau? Kelas gua nggak keliatan belangnya. Penuh debu anj- emosi gua. Gua kira waktu MOS kemarin murid baru disuruh bersihin sekolah kayak waktu gua dulu. Sumpah dah ni kelas lebih mirip kapal Titanic—ancur lebur—.

Liam sebagai ketua kelas yang bijaksana mengarahkan anggotanya untuk membersihkan kelas. Dia membagi-bagi kami menjadi beberapa kelompok. Gua ya sekelompok sama Trio Melehoy.

"...dan terakhir kelompok Zainal bersihin meja guru. Debu nya dibersihin, taplaknya dicuci, vas bunganya dibaikin, kertas-kertas yang nggak kepakai dibuang, sampah dalam laci dimasukan tong sampah. Dan satu lagi, jangan bikin rusuh!" Yang terakhir nyindir amat, bang.

Setelah mendapat arahan dari Liam, setiap kelompok menjalankan tugasnya masing-masing, termasuk kelompok gua.

"Yel, ambil tu lap." Niall mengambil lap yang tergantung di belakang pintu kelas.

"Her, ambil kemoceng." Hery berjalan menuju tempat kemoceng dan kembali lagi dalam sekejap.

"Nih kalian bersihin ya." gua mah duduk aja mantau mereka.

"LEEYUM, ZAINAL NGGAK KERJA!!!" woi anjir dasar ember. Dikejauhan gua melihat Liam yang mengambil ancang-ancang untuk melempar gua dengan kemoceng yang dia pegang. Terpaksa gua ikut bantuin mereka.

"Huh, dasar kepala sekolah botak. Baru masuk sekolah muridnya udah dijadiin babu aja."

"Tau nih. Oiya, Her lu bersihin disini dong." gua dan Hery bertukar posisi. Bukannya kenapa, gua alergi debu yang terlalu banyak, ntar kalau tiba-tiba badan gua merah-merah gimana?

"Gua haus nih. Her, Jen, beli minum yuk?"

"Aelah, lu mau digeplak Liam?"

"Kita keluar diam-diam aja, Hery gubluk."

"Jangan berisik. Udahlah tahan dulu bentar, Yel." Niall pun mengurungkan niatnya untuk kabur ke kantin. Gua juga haus sih, tapi mau gimana lagi?

"Eh udah selesai nih. Her, panggil Liam."

"Woi gendot, nih tugas kami udah selesai!" Hery berteriak pada Liam yang berada diatas kursi, dia lagi bersihin ventilasi.

"Gendot maklo! Tuh lantai belum di pel, pel sono! Oiya, karena pel nya cuma ada dua jadi salah satu diantara kalian harus bantuin gua bersihin ventilasi."

Trio Melehoy (SELESAI)Where stories live. Discover now