Trio Melehoy 1.7

937 77 11
                                    

Hari ini adalah hari Jumat, nah, setiap Jumat kami pulang cepat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari ini adalah hari Jumat, nah, setiap Jumat kami pulang cepat.
Dan sekarang gua, Niall, dan Hery lagi dijalan mau ke Masjid buat salat Jumat.

Dijalan menuju masjid, Niall tiba-tiba berhenti.

"Kenapa lu?" Gua dan Hery yang semula ngobrol langsung ikut berhenti.

"Gua lupa bawa uang." Niall menepuk jidatnya.

"Ahh, ntar kalau ada kotak amal lu pake duit gua aja dulu." Bukan sok baik, tapi daripada gua balik mending gua pinjamin aja dulu ya kan? Nanggung banget udah setengah jalan gini, mana panas banget lagi.

"Gua pulang Jumatan mau beli gado-gado, pake duitlu dulu gapapa kan?" tanyanya.

Setelah mendengar permintaan Niall gua langsung menggandeng lengan Hery.
"Woy Jen, lu mau narik gua kemana oy?" Hery berteriak tanpa melepas tarikan tangan gua.

"Kita temenin Niall balik ke rumahnya!"

"Loh, Zayn, lu nggak jadi minjemin gua duit?"

"Nggak! Cepetan jalan!"
Akhirnya kami bertiga balik lagi kerumah Niall. Sesampainya dirumahnya, Niall berlari masuk ke dalam, sedangkan gua dan Hery duduk dipelataran rumahnya.

"Zayn, menurut lu Rose beneran suka sama gua nggak ya?"

"Bisa jadi."

"Kalau ternyata dia cuma pura-pura gimana?"

"Ya mampus lah kau."

"Zayn, gua serius nih!"

"Ya mana gua tau lah! Lagian lu kenapa jadi ragu gitu?"
Hery memanyunkan bibirnya yang kata cewek-cewek disekolah gua bibir Hery itu sexy. Menurut gua sih tetap bibir gua yang paling sexy sejagad.

"Ya nggak tau. Tiba-tiba aja kepikiran gitu," jawabnya dengan muka masam.

Gua jadi kesian liat muka Hery manyun gitu. Padahal kalau sama gua dia nggak ada kasiannya sama sekali.

"Udahlah, lu serahin aja ke gua."
Hery menoleh kearah gua sambil menganggukan kepalanya.

"Btw, Niall lama amat sih. Jen samperin gih."
Gua kembali menyeret tangan Hery, kali ini ke dalam rumah Niall.
Baru sampai depan pintu kami langsung berhadapan dengan emaknya Niall.

"Ncing, Niallnya mana?" tanya Hery kepada emak Niall.

"Lah, Niallnya makan noh, udah disuruh cepetan eh dia malah nambah." Dengan permisi gua dan Hery masuk kerumah Niall, kami sudah sering main kesini, jadi sudah akrab dengan keluarga Niall.

"Ngapain lu makan pekok! Katanya ngambil uang, malah ngambil nasi, ditambah ayam pulak! Kan gua jadi laper juga!"
Anjir si Hery, gua kira mau marahin Niall, yah dia malah ikut makan. Gua jadi laper juga kan. Makan juga ah.

Serius dah panas-panas gini ketemu sayur bening, sambel jengkol, ikan asin, ayam goreng beuhhhh seger banget sumpah! Haduh mantap dah hidup gua.
Dan dalam sekejap makanan yang ada diatas meja ludes dilahap kucing garong. Mantap coy.

"Subhanallah! Lu betiga ngapain malah makan!? Gua kira habis gua tinggal ke warung lu betiga udah pada balik ke masjid. Mana nasi gua habis sebakul gitu, ayam nya, sayurnya, habis semua?! Lu nggak denger itu sudah mulai salat Jum'at nya?!" Suara toa masjid bahkan kalah gede dengan suara lantang emaknya Niall.

"Hoammm." Niall bukannya takut sama emaknya malah nguap. Gua jadi ikutan nguap nih. Duh gua ngantuk.

"Ngantuk mak. Niall tidur dulu ya."
Melihat Niall yang berjalan ke arah ruang keluarga membuat gua dan Hery ikut-ikutan.
Kami bertiga akhirnya tidur didepan tv dan meninggalkan salat Jumat.

Baru memejamkan mata sebentar tiba-tiba gua merasakan suatu pukulan maha dahsyat ditambah suara gaib yang datang dari dunia lain.

"Bangun! Yang nyuruh lu betiga tidur siapa, hah?! Udah nggak salat Jumat, makanan gua dihabisin, nggak dicuci lagi! Cuci nggak piring-piring bekas lu makan!" Emaknya Niall melotot kepada kami. Ah sudah biasa.

"Tapi kan mak, kami nggak makan piring," jawab Niall dengan entengnya. Eh bener juga yak.

"Cuci nggak!" Kami bertiga langsung bergegas kedapur dan membereskan piring-piring kotor.

Gua ngasih sabun, Hery yang ngebilas, dan Niall yang nyusun dirak piring.

"Gara-gara kalian gua nggak salat Jumat."

"Lah yang makan duluan kan elu begooo!" Hery mendengus.

"Kalian sih nggak mau minjemin gua duit."
Sementara mereka bertengkar gua hanya sibuk main sabun, bukan main sabun yang itu loh ya.

"Woy Jen, kasih sabun yang bener! Kan lu udah terlatih nyabun kalau dikamar mandi," sentak Hery.

"Anjir!"

"Wah bahaya lu Jen. Ajarin gua dong."

"Yel insyaf! Nggak usah ikutan gay kayak Zayn!"

"Lu aja kali Her yang gay!"

"Astaghfirullah, Zayn bukannya lu kemarin mau ngajakin gua ke jalan yang sesat itu?"

"Sialan lu. Arghhh gausah ngomong jorok disini elah. Ngancurin cerita gua aja lu!"

"Berarti kalau ditempat lain boleh ya Jen?"

"Ya nggak boleh juga lah Yel!"

"GAUSAH NGOBROL LU BETIGA!"
Kami langsung terdiam dan melanjutkan cuci piring setelah mendengar bunyi-bunyian dari Inti bumi. Dan pada akhirnya disetiap chapter gua selalu sial.

.
.
.
To be continue...

19/Februari/2018(Revisi : 03/11/2018)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

19/Februari/2018
(Revisi : 03/11/2018)

Trio Melehoy (SELESAI)Where stories live. Discover now