[25] Baper abis-abisan.

2.2K 105 0
                                    

Gue dibawa ke taman rumah sakit ini, beneran bagus. Gimana ya, beda aja gitu sama taman-taman dirumah sakit lainnya.

Daniel berhenti mendorong kursi rodanya, dan berjalan ke depan gue, lalu berjongkok. Terus,

Wait, what the?

Dia megang kedua tangan gue, dan senyum.

Ya gue sebagai kaum hawa salting dong kalo disenyumin maut sama kaum adam, anjir.

Apalagi sampe dipegang tangannya, hm.

"Lo tau gak sih-"

"Enggak." kata gue cepat memotong ucapan Daniel.

Ya efek salting sih jadinya gercep;"

Daniel terkekeh. "Dengerin dulu,"

Gue mengangguk.

"Kita dulu sempet ketemu diMall ya?"

Gue mengangguk. Masih inget banget gue tuh, zaman Daniel masih sama Risa. Sumpah itu first meet sekilas doang.

"Gue masih inget banget, disitu lo cantik." Kata Daniel.

TIBA-TIBA GAK BISA DENGER HEHE.

Duh gue udah gak tau mau apa tuh, udah baper banget. "Niel lo berdiri ih, malu diliatin."

"Diliatin siapa sih?" Tanya Daniel.

Pura-pura bego si bego.

"Ih berdiri! Malu," Kata gue.

Iyalah ya, diliatin sama pasien-pasien disini yang lagi main ke taman, mana posisinya Daniel jongkok sambil megang tangan gue kan.

"Gak mau, dan gue gak malu." Kata Daniel tersenyum jahil.

Hih anjir bangsat banget.

"Ih, lo ngapain sih megang tangan gue?" Kata gue pada akhirnya. Ya habisnya, dipegang terus, dan dia gak ngomong apapun. Lah emang gue ngarepin apa?!😫

"Emang kenapa? Gak boleh?" Tanya Daniel.

"Ya.. ya boleh sih, tapi, ya, gi- em ya, gitu, malu." Kata gue. Etdah kok keliatan banget saltingnya Kill!

Daniel ketawa. "Ngomong apa sih lo?"

"Gak tau." Gue ketawa canggung.

Daniel ikutan ketawa. Setelah itu,

"Lo sayang gak sih sama gue?" Tanya Daniel tiba-tiba.

WOI TELINGA GUE ERROR GAK?

"Hah?" Pura-pura bego aja dulu.

"Lo sayang gak sama gue?" Tanya Daniel lagi.

YAIYALAH.

"Iya."

"Iya apa?"

Anjir.

"Ya itu."

"Apasih? Yang jelas dong."

Ah elah.

"Iya, sayang." Kata gue. Malu banget demi apapun.

"Cie manggil sayang." Daniel mencolek dagu gue.

Anjasdfghjkllgddc.

"Apasih Niel." Pipi gue merah nih pasti.

Terus Daniel ketawa.

"Cepet sembuh ya, gue mau ajak lo jalan-jalan." Kata Daniel senyum.

Demi apapun ini baper banget.

"Jalan-jalan kemana sih emang?" Tanya gue. Butuh mental yang kuat buat nanya gini doang. Gak deng lebay.

"Kepo ya?" Kata Daniel dengan nada jahil.

Fight [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang