[15] Kacau.

2.4K 121 1
                                    

Syakilla menghirup angin segar dari atap gedung sekolahnya itu. Sudah dua jam pelajaran, Syakilla berdiam disini—atap gedung sekolah.

Ia menyesal berangkat sekolah hari ini, karna sejak dia datang ke sekolah, teman-temannya sudah menanyakan dirinya kenapa dan menanyakan soal Daniel.

Jadi, yang hanya Syakilla bisa lakukan adalah menghindar dari beribu pertanyaan teman-temannya itu.

"Hidup gue kaya sinetron, anjay." Ucap Syakilla tertawa.

Ya, Syakilla seperti orang yang tidak waras sekarang. Tertawa sendiri, berbicara sendiri. Semua itu Syakilla lakukan hanya untuk menghibur dirinya sendiri. Aneh memang. Ya tetapi, itulah Syakilla.

Syakilla menggoyangkan kakinya. Ia sedang terduduk disalah satu ujung yang kosong diatap gedung sekolahnya. Melihat pemandangan lapangan yang ada dibawahnya.

"Kalo gitu, kaya sinetron tuh, endingnya happy, lah ini. Hahaha."

Syakilla hanya tertawa sebentar, lalu mendatarkan mukanya lagi. Ia seketika tidak mood. Karena, dari bawah, tepatnya didekat ring basket, Syakilla melihat Daniel sedang melihatnya, setelah itu pergi. Sepertinya sebentar lagi Daniel akan menghampirinya ke atap.

Syakilla membuang nafasnya kasar.

Ia berdiri, dan berjalan ke arah tangga. Namun saat ingin menginjak tangga, ia berpaspasan dengan Daniel. Syakilla kalah cepat.

"Misi," Ucap Syakilla mendorong tubuh Daniel sedikit ke pinggir, berniat memberi celah untuknya turun ke bawah.

Namun, Daniel malah balik mendorong Syakilla untuk ke atas lagi. "Gue kesini mau nyamperin lo." Ucap Daniel.

"Gue mau ke bawah." Ucap Syakilla yang tetap berusaha ingin pergi, yang pastinya Daniel tahan.

"Lo mau ke bawah, karna gue ke atas," Daniel menatap mata Syakilla. "Gue mau ngomong sama lo."

Syakilla membuang muka. Tidak menjawab ucapan Daniel.

"Jangan-"

"Udahlah, Niel. Gue capek sama lo." Ucap Syakilla.

"Dengerin gu-"

"Gak mau. Lo gak usah nyamperin gue lagi, gue udah punya cowok, sekolah disini. Jadi, gue gak mau pacar gue marah karna liat gue sama cowok lain." Ucap Syakilla tetap membuang muka.

"Gue gak percaya." Sahut Daniel.

"Terserah." Ucap Syakilla lalu berlari ke bawah.

Kali ini Daniel membiarkan Syakilla pergi. Ia terdiam mendengarkan ucapan Syakilla tadi. Sepertinya Syakilla tidak berbohong.

Sekolah disini? Gue bakal cari.

•••

Dahi Daniel menyerngit melihat pemandangan didepannya. Melihat lebih jelas orang yang sedang berjalan sembari sesekali tertawa bersama Syakilla.

Mata Daniel sukses membulat tatkala ia baru menyadari siapa orang yang bersama Syakilla saat ini. Ternyata memang benar ucapan Syakilla 40 menit yang lalu, Syakilla sudah memiliki kekasih.

Merasa kurang puas dengan dugaannya. Daniel bergerak ke arah Syakilla.

Dipikiran Daniel, bagaimana bisa seorang Syakilla kenal dengan orang seperti dia.

"Dia, pacar lo yang sekolah disini?" Tanya Daniel tanpa basa basi sepatah katapun.

Syakilla sedikit terkejut dengan kehadiran Daniel yang tiba-tiba. Namun ia tersenyum.
"Iya. Kenalin-"

Fight [COMPLETED] Where stories live. Discover now