Bag 8 Petualang 2

2.7K 269 44
                                    

"Ada!"

"Kau yakin?" Ulangnya.

"Apa aku harus menyebutkan satu-satu?" tanyaku dengan nada tidak suka. Pria berkumis itu tersenyum miring, jujur aku mulai membenci senyumannya itu.

Pria berkumis itu berjalan mendekat ke arahku, lalu dia berjalan mengelilingiku searah jarum jam.

"Masha, kamu tahu'kan di menara ini hanya ada empat asrama?" tanyanya, aku mengangguk pelan. Malas mengeluarkan kata-kata untuk menjawab.

Jelas aku tahu. Aku sering pergi ke perpustakaan untuk mendapatkan informasi lebih dari menara, karena aku yakin semua informasi menara akan membantuku menjadi penyihir hebat nantinya.

"Di menara ini ada empat asrama untuk calon penyihir sepertimu. Merapus, Sindoris, Bromies, dan Merbabes. Empat menara yang mewakili empat dasar manusia," jelasnya lalu berhenti tepat di depanku. Dia tersenyum miring lagi. Apakah dia tak bisa membaca pikiranku sekarang? Aku benar-benar tak menyukai senyumannya.

"Penyihir Park Nakung, dulunya dari menara mana?" tanyanya. Park Nakung adalah penyihir hebat yang namanya sudah tak asing lagi ditelinga.

"Merbabes," jawabku. Meskipun aku tak tahu alasannya memberiku pertanyaan. Setidaknya aku menghormatinya dengan memberi jawaban.

"Lee Sadek?" tanyanya lagi. Sama seperti Park Nakung, Lee Sadek juga seorang penyihir hebat di dunia dan namanya sudah melegenda.

"Sindoris," jawabku lagi.

"Tepat sekali. Kim Janang?"

Lagi! Dia bertanya lagi.

Apa dia akan menyebutkan semua penyihir hebat di dunia ini dan memberikan semua pertanyaan yang sama? Dan aku harus menjawab dari menara mana mereka satu per satu!?

"Kau tak tahu jawabannya?"

Kim Janang adalah orang yang mendapatkan peringkat penyihir no satu di dunia untuk sekarang ini.

"Bromies." Aku menjawab dengan sisa-sisa kesabaranku.

"Bagus sekali. Sekarang Choi Rahna?"

Cih!

Sialan!

Apa dia mempermainkanku??

Aku hanya diam saja, tak ingin menjawab.

"Darimana? Kau tak tahu?" tanyanya lagi

Choi Rahna, siapa yang tak mengenalnya. Dia adalah orang yang menyalahkan gunakan ilmu sihir dan sampai sekarang statusnya masih menjadi buronan di dunia.

"Dia dari Merapus." Akhirnya dia menjawab sendiri pertanyaannya setelah sekian lama hening menunggu jawaban dariku. "Orang dari Merbabes biasanya adalah orang yang mempunyai pendirian teguh, berpegang pada prinsipnya, tidak mudah goyah, dan sangat kuat untuk memperjuangkan keinginannya, tapi dia sangat keras, sehingga banyak sekali yang akan berselisih paham dengannya."

Pria berkumis itu mulai berjalan mengelilingiku lagi, tapi sekarang berlawanan dengan arah jarum jam.

"Sindoris, sifat-sifat orang yang mendambakan dan sangat  menyukai kebebasan, mereka adalah orang-orang aktif, kreatif, tetapi sulit sekali menaati peraturan. Bromies, orang yang pandai menyesuaikan diri dengan lingkungannya, atau bisa dibilang mudah beradaptasi dengan sekitarnya, pendiam, menaati peraturan, tetapi pelan-pelan bisa mengalahkan orang sekitarnya dengan caranya. Banyak sekali penyihir hebat lahir dari menara Bromies, presentasinya bisa mencapai 40%."

Aku mengerutkan dahi mencoba memahami penjelasannya. Perasaanku mulai tidak enak.

"Dan yang terakhir Merapus, identik dengan orang yang cerdik, populer, penuh dengan semangat, mempunyai ambisi yang besar dan menyala-nyala, gigih dalam mencapai sesuatu yang dia inginkan. Tapi sayangnya kurangnya rasa peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Biasanya dia akan menghalalkan segala cara untuk dapat mencapai tujuannya."

Bangtan MagicWhere stories live. Discover now