Bag 6 Selamat datang

3.4K 309 48
                                    


"Kamu tetap berangkat lebih awal?" tanya ibu sambil menatapku sedih. Aku yang sibuk sarapan hanya menganggukkan kepalaku sebagai jawaban, "tapi selama enam bulan kamu tinggal di asrama, sekali saja datang normal, jangan selisih satu jam'lah," mohon ibuku. Aku menghela napas panjang. Mataku dan mata ibu bertemu. Dia berkaca-kaca yang membuatku sulit untuk menolak permintaannya.

"Nanti ayah yang antar biar tidak telat," tawar ayah yang tiba-tiba muncul di ruang makan. Aku mengangkat alisku mencemooh. Terakhir kali aku dianterin ayah juga naik bus. Jadinya telat juga.

Ayah yang melihat raut mukaku langsung mengeluarkan kunci dari sakunya, "Liat nih, ayah sudah nyewa mobil!" Seru ayahku, tentu saja itu membuatku meloncat senang lalu memeluk ayah, "baik-baik di sana ya nak."

"Ngomong-ngomong Taehyung belum bangun," cicit ibu, aku mengedikkan bahu tidak peduli. Bukan urusanku kan?

"Bangunkan dia Sha!" Perintah ayahku, "kita berangkat sama-sama," ucap ayahku lagi yang membuatku bangkit dari kursi dan berjalan ke kamarku. Jelas aku menggerutu kenapa Taehyung harus menginap di rumahku! Kenapa tidak rumah yang lain? Temen ibu Taehyung cuman satu???

Tangan kananku mengetuk pintu, sebenarnya aku malas, jelas-jelas ini kamarku! Tapi, aku memikirkan jika Taehyung sedang berbuat yang tidak baik untuk diliat. Kau mengerti maksudku 'kan? Jangan pura-pura tidak paham!

Hening.

Tak ada jawaban.

Aku mencoba mengetuk lagi. Dan hasilnya tetap nihil. Akhirnya aku memberanikan diri untuk memutar knop pintu. Kebetulan tidak di kunci. Sedetik kemudian aku mendapati Taehyung masih tertidur pulas.

Ya ampun!!

Pundak Taehyung ku goyangkan pelan.

"Bangun!" Ucapku. Taehyung membuka mata sebentar dan menutupnya lagi.

Sialan.

"Bangun oy!" Teriakku gemas sambil menggoyangkan pundaknya lebih kencang.

Tak bergeming.

Kucubit pipinya dan tetap saja tidak berhasil. Padahal cubitanku sangat keras. Jujur itu membuatku naik darah. Mataku melihat gelas yang terisi separo di meja, tanpa pikir panjang aku mengambilnya dan byur! Air itu mendarat tepat di wajahnya.

Taeyung mengerjapkan matanya sebentar. Lalu tertidur lagi.

Aaaaarrrrrrrggggghhhhhh!!!!!!!

----------||----------

Senyumku terus mengembang di pipiku. Semenit lagi. Yah, semenit lagi aku akan menaiki kereta menuju menara di atas sana. Pikiranku terus menduga-duga bagaimana bentuk menara sihir di atas sana. Karena selama ini hanya ada sebuah cerita yang beredar, tak ada gambar atau apapun. Entah mengapa setiap ada yang mengambil gambar selama di menara, gambar itu akan hilang dengan sendirinya ketika sampai di bumi. Aneh? Itulah yang membuatku tambah penasaran.

Sepuluh menit yang lalu, aku memasuki gedung dengan ratusan orang lainnya, dan setiap orang yang masuk akan langsung mendapat tiket yang melayang di depannya. Aku mengucap syukur karena aku tak satu gerbong dengan Taehyung. Aku masih sedikit kesal karena kejadian tadi. Dia hampir saja membuatku telat di detik-detik terakhir tadi. Tapi sudahlah, yang penting sekarang aku akan naik kereta.

'Selamat pagi dan selamat datang di stasiun menara para calon penyihir hebat'

Entah dari mana suara itu muncul dan yang tak kalah mengagetkan sebuah kereta datang dari arah kanan, kereta itu berwarna coklat mirip dengan cacing.

'Silahkan masuk sesuai dengan kursi yang tertera di tiket kalian, jangan lupa kencangkan sabuk pengaman dan nikmatilah perjalanan kalian'

Seusai suara itu berhenti, pintu gerbong kereta bagianku terbuka, tentu saja aku dan puluhan orang masuk ke gerbong yang sama dan mencari tempat kami masing-masing. Aku mendapat kursi tepat di samping jendela, hal ini membuatku tambah senang karena aku akan menikmati pemandangan selama perjalanan. Aku memakai sabuk pengamanku. Sebenarnya aku sedikit bingung. Memang secepat apa keretanya sampai harus memakai sabuk pengaman sebesar lengan tangan ini? Seseorang lelaki berponi duduk di sebelahku, tapi aku tak terlalu peduli untuk menambahkan dia sebagai sainganku. Sekarang aku sedang luar biasa antusias.

Bangtan MagicWhere stories live. Discover now