Bag 7 Petualang 1

3K 306 25
                                    

"Coba buka petanya," pinta Taehyung bersemangat. Aku hanya mengangguk pelan sambil menuruti permintaannya. Aku mulai membuka peta tua itu. Dan wala! Hanya ada sebuah tiga gambar. Lingkaran, kotak dan segitiga.

Hah?

Peta apa-apa'an ini?!

"Hanya itu?" tanya Taehyung. Aku meliriknya sekilas! Kalau dia tanya aku, terus aku tanya siapa???

Tangan Taehyung meraba-raba kertas peta itu.

"Kamu ngapain?" tanyaku heran.

"Mungkin digosok-gosok akan keluar jinnya aladin," katanya mulai halu. Aku membiarkan dia bermain dengan khayalannya sampai akhirnya dia lelah karena tak terjadi apa-apa. Tak ada jin yang keluar.

"Sudah?" tanyaku. Taehyung hanya meringis sambil memijat tangannya.

Ahh...

Andai aku bersama Rapmon, pasti dia tahu apa yang harus dilakukan dengan peta ini.

"Coba kita jalan lurus dulu," kata Taehyung memberikan solusi. Aku memiringkan kepala sekilas. Hem.. tak ada salahnya juga dicoba.

Kami mulai berjalan mencari petunjuk. Ini sih bukan berpetualang! Kita malah seperti detektif yang harus keluar dari penjara musuhnya.

Sudah lama, kami berjalan, dan tak menemukan apapun! Hanya gelap di sana sini.

Sialan!

Apa-apa.an ini??

"Minum?" tawar Taehyung sambil menyodorkan sebuah botol ke arahku. Tenggorokanku yang kering langsung memberi sinyal tanganku untuk menerimanya.

Ahh.... lega rasanya... kerongkonganku seperti ada aliran sungai yang mengalir.

Eh??? Ada yang aneh.

"Kamu bisa membawa bekal?" tanyaku kepada Taehyung, "bukan'kah barang-barang kita tertinggal di kereta??" tanyaku heran.

"Iya."

"Terus? Minuman ini??"

"Aku mendapat minuman itu persis di samping lentera yang kubawa ini," jawab Taehyung sambil tersenyum. Aku mengamati botol itu dengan seksama. Tak ada yang aneh. Tak ada petunjuk apapun.

"Mau minum?" tanyaku menawarkan. Taehyung mengangguk pelan. Aku mengulurkan botol itu. Tapi ajaib, air di dalam botol itu bertambah dan semakin bertambah sampai-sampai meluap-luap dari tanganku. Sesuatu yang tanpa di sengaja terjadi. Peta tadi terkena cipratan air dan wala. Gambar lingkaran, kotak dan segitiga itu bercahaya.

Di dalam peta itu muncul sebuah tulisan.

Pilihlah salah satu dengan tanganmu.

Pilih? Aku harus pilih yang mana?

"Aku pilih lingkaran," ucap Taehyung tanpa pikir panjang meletakkan tangannya ke gambar lingkaran. Dan PYAR! Seperti listrik yang baru saja nyala. Tadi suasana yang gelap gulita langsung terang begitu saja. Terlihat kita berada di dalam gua dengan stalakmit gua yang indah.

"Sepertinya kita harus menelusuri gua ini," kata Taehyung hati-hati. "Biar aku yang berjalan di depan," tambah Taehyung menawarkan diri. Kami berdua mulai berjalan menelusuri gua.

Taehyung memimpin di depan dan aku mengekornya. Hanya bunyi kaki kami yang terdengar di telingaku. Mataku berkeliling melihat langit-langit gua yang indah. Stalakmit itu begitu bercahaya. Apa ada petunjuk di sana?

"Aku nggak nyangka, aku bisa lolos kesini, Sha," si Taehyung mulai membuka suara, aku hanya diam saja, malas merespon. "Aku nggak pernah bermimpi menjadi seorang penyihir," gumamnya setengah melamun. Aku meliriknya sekilas melihat rambut belakangnya. Aku kira selama ini semua orang di dunia pasti bermimpi menjadi seorang penyihir hebat, ternyata ada yang tidak.

Bangtan MagicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang