Chapter - 24: Rindu Yang Salah

5K 730 42
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

🎸Nafis🎸

***

Di dalam rumah itu seperti ada perbincangan yang kurang mengenakkan antara Louisa dan Papanya. Gue berteduh di bawah atap warung makan. Dan sama sekali nggak mendengar dengan jelas perbincangan apapun di dalam sana kecuali seperti suara tangisannya Louie, atau kalimat samar Papanya yang seperti sedang menjelaskan sesuatu.

Gue menelepon Alex kemudian, “Alex?”

“Fis? Tumben. Ada apa?”

“Aku ganggu, nggak? Ada hal penting yang mau aku kasih tahu, jadi kalau lagi sibuk tolong sempetin bentar.”

“No, nggak apa-apa, aku sekarang di tempat gym. Baru beres pelatihan buat kaki.”

“Oh, bagus.”

“Kamu mau ngomongin apa?” dia bertanya.

“Umm, ini aku lagi berteduh di warung makannya Louisa.”

“Iya, terus?”

“Karena hujan dan Louisa tadi minta tolong untuk diantar.”

“Oh, makasih udah mau nganter.”

“Ya, itu cuma hal kecil, santai saja. Alasan kenapa Louisa minta diantar karena Papanya pulang.”

Terdengar suara gemeresak dari ponsel, “Serius?” dia mendadak antusias sekali.

“Ya, beliau pulang.”

“Oke, makasih udah ngasih tahu.”

“Tapi ada satu hal lagi.”

“Apa?”

“Aku nggak yakin dengan ini, tapi sepertinya ada yang nggak beres sama mereka.”

“Maksudmu?”

“Y-ya. Um,” gue menghela napas, “tadi pas baru nyampe, kami langsung disambut dengan adegan yang kurang menyenangkan. Mamanya Louisa keluar rumah sambil bawa ransel, dan ... beliau menangis.”

“Nangis?”

“Y-ya,” gue sediki gagap karena nggak yakin.

“Lalu?”

“Aku nggak terlalu yakin, tapi sepertinya alasan kenapa di sana terlihat kacau karena ada anak kecil yang dibawa sama Papanya Louisa.”

“Anak kecil?”

“Ya, anak kecil. Sebenernya di dalam seperti ada perdebatan antara Louisa dan Papanya. A-aku nggak nguping, cuman samar-samar terdengar.”

Alex terdiam di sana.

“Lex, kamu memikirkan apa yang aku pikirkan?”

“Tentang?”

“Ya ini. Aku nggak bermaksud ikut campur, tapi sepertinya setelah ini Louisa sangat butuh keberadaan kamu.”

THE CRITICAL MELODY [Sudah Dibukukan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang