EXTRA CHAPTER: OUR WEDDING [Jiseo×Seokjin]

Beginne am Anfang
                                        

"Es kacang merah?" tanya Jiseo ditengah sesi pemotretan. Ia merasa sangat haus kala itu dan meminta Seokjin untuk menemaninya membeli es kacang merah.

"Ya, setelah ini selesai kita akan membelinya," ujar Seokjin.

"Terima kasih," ujar Jiseo sembari tersenyum.

Mereka melakukan sesi pemotretan setelah istirahat beberapa saat. Sang fotografer dengan lihai mengarahkan beberapa pose romantis dan elegan untuk pasangan ini. Hari ini, Jiseo dan Seokjin tidak memakai hanbok atau pakaian pengantin seperti biasanya. Mereka lebih memilih gaya bohemian dan casual juga Seokjin yang memakai pakaian koki untuk beberapa sesi. Mereka memilih konsep unik untuk pernikahan mereka karena mereka tidak ingin acara ini terlihat biasa-biasa saja.

"Tidak tidak, kau hapus yang ini dan ulang sekali lagi. Aku terlihat gemuk disana," protes Jiseo saat melihat salah satu hasil bidikan fotografer yang sudah cukup terkenal di Korea.

"Baiklah, Jiseo-ssi," ujar sang fotografer.

Jiseo kembali bersiap, ia melakukan pose yang sama dengan duduk ditangga yang sudah dihias oleh mural. Sampai pada akhirnya, sesi pemotretan itu selesai. Jiseo dan Seokjin mengucapkan terima kasih sebelum mereka beranjak pergi.

"Eomma bilang, ia sudah berhasil membujuk Jungkook untuk memberikan kotaknya," kata Jiseo sembari memainkan ponsel dan memakan es kacang merah miliknya.

"Ya, baguslah—jadi besok kita harus menyelesaikan semuanya," komentar Seokjin.

"Argh! aku tidak mengerti, mengapa mengurus pernikahan bisa serumit ini," keluh Jiseo.

"Kau sendiri yang memintaku untuk tidak menyerahkan banyak hal pada orang lain, jadi rasakan saja," Seokjin mencubit pelan pipi Jiseo.

Jiseo mengerucutkan bibirnya, ia memakan es kacang merahnya sampai habis setengah mangkuk. Mereka berdua bercengkerama sembari bercanda. Tangan Seokjin pun tak lepas menaut pada tangan Jiseo. Hanya tawa dan cubitan sayang yang kini terlihat diantara mereka. Perjuangan selama 5 tahun berpacaran akan memiliki fase yang baru dalam 2 hari kedepan.

"Bagaimana jika 5?" tanya Seokjin ketika Jiseo menanyakan berapa banyak anak yang akan ia minta dari Jiseo.

"Kau gila! mengurus 1 saja sudah kualahan apalagi 5 anak," kata Jiseo.

"Rumah akan ramai jika kita memiliki 5 anak, Jiseo-ya," kata Seokjin.

"Kau lupa bahwa aku juga akan membawa serta adikku?" tanya Jiseo.

Seokjin diam. Tentu saja ia ingat, Jiseo pasti akan membawa kelinci nakal itu kemanapun ia pergi.

"Ada apa?" tanya Jiseo heran saat mendapati bahwa Seokjin tiba-tiba diam.

"Ti—tidak," jawab Seokjin.

"Bukankah kita sudah membicarakan ini dari bertahun-tahun yang lalu?" tanya Jiseo lagi.

"Iya, tapi waktu itu—"

"Waktu itu apa?" potong Jiseo.

Seokjin nampak ragu mengatakan bahwa waktu itu Jungkook masih dalam keadaan kritis bukan seperti sekarang.

"Apa kau berubah fikiran?" tanya Jiseo.

Seokjin tidak menjawab, ia malah mengalihkan pembicaraannya dengan memakan es kacang merah diatas meja.

"Apa kau tidak senang jika aku membawa Jungkook denganku?" tanya Jiseo.

Jiseo terus memberondong Seokjin dengan banyak pertanyaan sampai Seokjin kesal. Ia memukul meja lalu menatap Jiseo marah.

 전 형제 [JEON SIBLING] × Jungkook [√] [DICETAK]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt